Sebagian ibu penderita diabetes kerap merasa risau ketika harus menyusui buah hatinya. Alasannya adalah takut penyakit yang dideritanya memberikan dampak buruk bagi kesehatan bayi. Sebenarnya, boleh nggak sih ibu diabetes menyusui bayinya?
Ibu menyusui yang menderita diabetes sering kali ragu untuk tetap menyusui buah hatinya. Tidak sedikit yang takut kalau penyakit diabetes akan menular atau bahkan menghambat tumbuh kembang buah hati.
Padahal, menyusui merupakan salah satu cara terbaik untuk memberikan asupan nutrisi kepada bayi. Soalnya, ASI mengandung beragam nutrisi penting untuk tumbuh kembang bayi, antara lain protein, karbohidrat, lemak, vitamin, dan mineral.
Tidak hanya itu, kandungan nutrisi dalam ASI juga berperan dalam perlindungan bayi dari berbagai macam penyakit.
Fakta tentang Keamanan Ibu Diabetes Menyusui Bayi
Bunda, ibu dengan diabetes tetap boleh menyusui bayinya, kok. Pasalnya, penyakit ini tidak akan mengubah nutrisi yang terkandung di dalam ASI, sehingga ASI masih aman diberikan pada bayi.
Walau salah satu faktor risiko terjadinya diabetes adalah riwayat keturunan, bukan berarti diabetes diturunkan melalui ASI ya, Bun. Selain itu, diabetes juga bukan penyakit menular, sehingga tidak perlu terlalu risau saat Bunda memutuskan untuk memberikan Si Kecil ASI.
Bahkan, faktanya memberikan ASI eksklusif justru akan mencegah Si Kecil terkena diabetes di kemudian hari. Selain itu, konsumsi ASI juga bisa menurunkan risiko Si Kecil mengalami penyakit lainnya, seperti infeksi saluran pernapasan dan telinga, infeksi urine, eksim, serta asma.
Selain itu, memberikan ASI eksklusif juga bisa berdampak baik bagi kesehatan Bunda, lho. Jika Bunda mengalami diabetes tipe 1 atau tipe 2, memberikan ASI pada Si Kecil dapat membantu menurunkan berat badan dan mencegah terjadinya komplikasi diabetes.
Jika mengalami diabetes gestasional, Bunda akan lebih rentan terkena diabetes tipe 2 setelah melahirkan. Nah, menyusui dapat membuat tubuh memanfaatkan insulin lebih efektif, sehingga kadar gula darah dapat kembali normal lebih cepat dan risiko terjadinya diabetes tipe 2 pun menurun.
Tidak hanya itu saja, menyusui juga diketahui dapat menurunkan risiko Bunda terkena kanker payudara dan ovarium.
Hal yang Perlu Diperhatikan Ibu Diabetes Saat Menyusui
Pada ibu diabetes, biasanya ASI akan mengalami penundaan produksi hingga 3 hari setelah melahirkan. Hal ini tergolong normal dan tidak perlu dikhawatirkan. Supaya Si Kecil tidak kekurangan ASI, Bunda disarankan untuk mengumpulkan kolostrum terlebih dahulu sebelum melahirkan dan menyimpannya di dalam lemari es.
Menyusui mungkin membuat kadar gula darah Bunda turun hingga 25%, bahkan bisa turun terlalu rendah hingga menyebabkan hipoglikemia. Untuk menjaga kadar gula darah tetap normal, Bunda disarankan untuk makan atau sekadar ngemil terlebih dahulu sebelum menyusui. Namun, pastikan untuk konsumsi makanan sehat, ya.
Bunda juga perlu memperbanyak asupan karbohidrat selama menyusui untuk menambah energi dan memproduksi ASI yang berkualitas. Jangan lupa juga perbanyak minum air putih agar Bunda terhindar dari dehidrasi, ya.
Di samping itu, Bunda sebaiknya konsultasikan dengan dokter terkait obat diabetes yang aman untuk diminum saat menyusui. Umumnya, semua obat diabetes boleh dikonsumsi saat menyusui. Namun, beberapa dosis obat, misalnya insulin suntik, mungkin perlu diturunkan.
Kini Bunda tidak perlu khawatir lagi untuk menyusui Si Kecil, meskipun memiliki diabetes. Selain membawa manfaat bagi kesehatan Bunda dan Si Kecil, menyusui juga bisa mempererat ikatan batin antara kalian berdua. Jadi, jangan lewatkan untuk memberikan Si Kecil ASI ya, terutama selama 6 bulan pertama kehidupannya.
Jangan lupa juga untuk rutin melakukan tes gula darah secara berkala guna memantau kadar gula darah Bunda. Bila Bunda masih memiliki pertanyaan terkait dengan menyusui dan diabetes, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter, ya.