Immunocompromised adalah kondisi saat sistem kekebalan tubuh melemah, sehingga seseorang lebih mudah terkena infeksi dan penyakit. Kondisi ini bisa disebabkan oleh penyakit tertentu, pengobatan, atau gaya hidup tidak sehat. Mengetahui penyebabnya penting agar Anda bisa menjaga kesehatan lebih baik.
Kondisi immunocompromised sering kali tidak terlihat secara kasat mata. Seseorang mungkin tampak sehat, tetapi sebenarnya lebih mudah terkena infeksi, bahkan infeksi ringan sekalipun bisa menjadi serius.

Immunocompromised dapat bersifat sementara atau berlangsung lama, tergantung dari penyebabnya. Memahami faktor penyebab, risiko, dan cara perlindungan menjadi hal penting untuk menjaga kesehatan, baik bagi penderita maupun keluarga.
Ragam Penyebab Immunocompromised
Berikut beberapa kondisi dan faktor yang bisa menyebabkan seseorang mengalami immunocompromised:
1. Penyakit kronis
Beberapa penyakit kronis, seperti diabetes, gagal ginjal, atau kanker, dapat menurunkan kerja sistem imun dan menyebabkan immunocompromised. Akibatnya, tubuh tidak dapat bekerja optimal dalam melawan infeksi. Luka pun lebih sulit sembuh, sehingga penderitanya mudah jatuh sakit.
2. HIV/AIDS
HIV/AIDS adalah infeksi virus yang secara khusus menyerang dan merusak sistem kekebalan tubuh, terutama sel darah putih yang berperan dalam melawan infeksi, yaitu CD4.
Akibatnya, orang dengan HIV/AIDS sangat mudah terkena berbagai infeksi, baik ringan maupun berat, dan membutuhkan penanganan khusus dengan obat ARV agar kondisinya tetap terkontrol. Setelah menjalani pengobatan, pasien HIV bisa berangsur pulih dan memiliki daya tahan tubuh yang lebih kuat.
Namun, pengobatan ini harus dilakukan seumur hidup untuk menekan jumlah virus HIV di dalam tubuh. Jika pengobatan dihentikan, virus HIV bisa kembali merusak sistem imun dan menyebabkan pasien HIV menjadi immunocompromised lagi.
3. Pengobatan tertentu
Kemoterapi, radioterapi, dan obat penekan sistem imun (immunosupresan), seperti kortikosteroid dosis tinggi, bisa melemahkan daya tahan tubuh. Tujuan pengobatan ini adalah untuk mengendalikan penyakit atau mencegah reaksi penolakan organ pasca transplantasi, tetapi efek sampingnya bisa membuat tubuh lebih mudah terkena infeksi.
4. Penyakit bawaan lahir
Sebagian orang lahir dengan gangguan pada sistem imun, misalnya imunodefisiensi primer. Kondisi ini menyebabkan tubuh sering sakit atau mengalami infeksi berulang sejak kecil. Contohnya, anak-anak yang sering demam, batuk berat, atau infeksi kulit yang sulit sembuh.
5. Kurang gizi
Kekurangan asupan gizi, terutama protein dan sejumlah vitamin dan mineral, seperti vitamin A, vitamin B, vitamin C, vitamin D, dan zinc, dapat membuat sistem kekebalan tubuh menjadi lemah. Ini karena aneka nutrisi berperan penting dalam membentuk daya tahan tubuh dan menghasilkan antibodi.
Oleh karena itu, kurang gizi (malnutrisi) dapat meningkatkan risiko infeksi dan dapat memperburuk kondisi immunocompromised, terutama pada anak-anak dan lansia.
6. Usia lanjut
Lansia juga cenderung memiliki kekebalan tubuh yang lemah, terutama jika mereka memiliki riwayat penyakit tertentu, seperti diabetes atau kanker. Hal ini membuat mereka mudah tertular penyakit dan mengalami kondisi yang parah atau membutuhkan waktu pemulihan lebih lama saat terserang infeksi. Luka pun membutuhkan waktu lebih lama untuk sembuh.
7. Gaya hidup tidak sehat
Kurang tidur, stres berkepanjangan, kebiasaan merokok dan mengonsumsi minuman beralkohol, serta pola makan buruk dapat menyebabkan immunocompromised. Efeknya, tubuh menjadi lebih mudah terserang infeksi. Jika gaya hidup tidak sehat dijalani dalam waktu lama, risiko terserang penyakit akan semakin tinggi.
Risiko dan Bahaya Immunocompromised
Orang dengan immunocompromised berisiko mengalami infeksi serius yang lebih tinggi, seperti:
- Infeksi saluran pernapasan, contohnya pneumonia, TBC, atau flu, yang bisa berkembang menjadi komplikasi lebih berat
- Infeksi saluran kemih, di mana bakteri lebih mudah menyerang dan menimbulkan infeksi berulang atau parah
- Infeksi jamur dan virus, misalnya infeksi jamur di kulit, mulut, atau organ lain, serta infeksi virus seperti herpes, yang bisa berlangsung lebih lama dan lebih berat
- Kesulitan penyembuhan luka, di mana proses pemulihan luka atau pascaoperasi cenderung lebih lama dan berisiko infeksi
- Sepsis
Cara Menjaga Kesehatan bagi Orang dengan Immunocompromised
Berikut beberapa langkah penting untuk mencegah infeksi dan menjaga kesehatan jika Anda mengalami immunocompromised:
- Jaga kebersihan diri dan lingkungan, seperti rajin mencuci tangan dengan sabun, membersihkan rumah, dan memastikan makanan yang dikonsumsi higienis.
- Hindari kontak dengan orang yang sedang sakit, terutama mereka yang mengalami infeksi seperti flu, batuk, atau penyakit menular lainnya.
- Lakukan vaksinasi sesuai anjuran dokter, misalnya vaksin flu atau pneumonia, untuk memberikan perlindungan tambahan.
- Terapkan pola makan sehat dan istirahat cukup, karena asupan gizi dan tidur berkualitas penting untuk mendukung daya tahan tubuh.
- Lakukan kontrol rutin ke dokter agar kondisi kesehatan selalu terpantau dan infeksi dapat dideteksi lebih awal.
- Ikuti instruksi pengobatan dan perawatan yang diberikan dokter agar kondisi tetap terkontrol.
Langkah pencegahan infeksi sangat penting jika Anda atau keluarga memiliki kondisi immunocompromised. Kenali gejala infeksi, seperti demam, batuk, atau luka yang sulit sembuh, dan segera konsultasikan ke dokter jika keluhan tersebut muncul.
Meski hidup dengan immunocompromised membutuhkan kehati-hatian ekstra, Anda tetap dapat beraktivitas nyaman dengan menjaga pola hidup, mengikuti saran dokter, dan menghindari risiko penularan.
Nah, jika Anda sering sakit, butuh waktu lama untuk sembuh saat sakit, atau mengalami gejala infeksi yang tidak biasa, manfaatkan fitur Chat Bersama Dokter di aplikasi ALODOKTER untuk mendapatkan saran medis yang tepat.