Sebagian orang sering menganggap remeh penggunaan bantal saat tidur. Padahal, pemilihan dan penggunaan bantal yang tepat akan meningkatkan kualitas tidur. Sebaliknya, penggunaan bantal yang tidak tepat justru bisa menyebabkan gangguan kesehatan.
Pemakaian bantal yang salah mungkin memang bukan penyebab utama suatu gangguan kesehatan. Namun, hal ini bisa memperburuk gangguan kesehatan yang sedang dialami.
Efek Negatif dari Salah Bantal
Pemakaian bantal yang salah jangan dianggap sepele, ya. Soalnya, ini bisa menimbulkan dampak negatif, khususnya bagi kamu yang sering mengalami sakit leher, sakit kepala, alergi, atau mati rasa pada bahu dan lengan.
Penggunaan bantal yang tidak tepat akan membuatmu sulit tidur nyenyak. Jika hal ini terjadi, proses perkembangan otot, perbaikan jaringan dan proses lain yang terjadi selama kamu tidur pun akan terganggu.
Selain itu, kurang tidur juga bisa memengaruhi pola pikir, nafsu makan, mood, bahkan bisa memicu penyakit yang lebih serius. Oleh karena itu, untuk mengurangi risiko beberapa gangguan kesehatan tersebut, kamu harus pintar memilih bantal.
Pada dasarnya, bantal yang baik harus bisa menopang dan menjaga tulang belakang dalam posisi yang baik dan sejajar. Artinya, posisi kepala harus sejajar dengan bahu, tidak boleh terlalu menekuk atau mendongak.
Cara Memilih Bantal yang Tepat
Di bawah ini adalah beberapa tips memilih bantal yang tepat untuk mencegah gangguan kesehatan akibat salah bantal:
1. Perhatikan posisi tidur
Posisi tidur berpengaruh terhadap jenis bantal yang harus dipakai, lho! Jika kamu suka tidur telentang, kamu butuh bantal yang tipis agar menjaga posisi kepala sejajar dengan bahu.
Untuk menopang leher, pilih yang memiliki tonjolan (ekstra busa) pada bagian bawah bantal. Salah satu contoh bantal yang baik untuk kamu yang tidur dengan posisi telentang yaitu bantal memory foam.
Jika kamu suka tidur tengkurap, pilihlah bantal yang sangat tipis atau tanpa bantal sama sekali. Tengkurap membuat punggung bawah mendapat lebih banyak tekanan, karena posisi ini melawan postur alami tubuh.
Agar lebih nyaman, kamu bisa tidur dengan posisi menyamping. Kamu juga bisa menyelipkan bantal untuk memberikan tekanan di perut seperti tidur tengkurap.
Jika kamu lebih suka tidur miring, gunakan bantal berbahan lateks yang lebih padat untuk mengganjal telinga dan bahu. Selain itu, perhatikan juga jenis sarung bantal dan sprei yang digunakan.
Soalnya, saat wajah menempel di sprei, hal tersebut dapat menimbulkan garis-garis halus pada kulit. Untuk menghindari hal tersebut, pilihlah sarung berbahan satin atau sutra karena lebih lembut saat menyentuh kulit daripada sprei katun.
2. Pertimbangkan kondisi kesehatan
Jika kamu alergi terhadap bahan tertentu, perhatikan jenis bahan yang dipakai untuk mengisi bantal. Pilih bantal berlabel hypoallergenic. Jenis bantal yang bersifat hypoallergenic ini biasanya berbahan dasar wol atau katun. Bahan jenis ini juga dapat menolak jamur dan tungau.
Jika kamu sering mengalami sakit leher, pilih bantal yang bisa mengikuti lekuk leher, misalnya bantal bulu dan memory foam. Disarankan untuk menghindari bantal yang terlalu tinggi atau bantal yang keras, karena bisa membuat leher menekuk selama kamu tidur dan menyebabkan rasa sakit saat kamu bangun.
3. Sesuaikan bantal dengan postur tubuh
Pastikan kamu memilih bantal yang sesuai dengan postur tubuhmu. Jika kamu bertubuh kecil, pilihlah bantal dengan ukuran yang pas dengan dirimu, misalnya ukuran standar atau small.
Memilih ukuran bantal yang sesuai dengan dirimu bisa membuat tidurmu nyaman. Sebaliknya, bila salah memilih ukuran, mungkin saja itu dapat menyebabkan ketegangan otot pada area leher dan bahu.
Jangan lupa pula untuk membeli bantal baru jika kamu telah memakainya selama 1–2 tahun, untuk menurunkan risikomu terpapar jamur, sel-sel kulit mati, tungau, atau debu yang mungkin sudah menumpuk pada bantal.
Itulah informasi memilih bantal yang perlu diketahui, agar kamu terhindar dari salah bantal. Namun, bila setelah menerapkan tips-tips di atas, tetapi kamu masih belum bisa mendapatkan tidur yang berkualitas atau justru mengalami nyeri leher yang membuat tidak nyaman, jangan ragu untuk konsultasikan ke dokter, ya.