Manfaat dongeng tidak hanya sekadar sebagai hiburan, tetapi juga baik untuk perkembangan psikis dan moral anak. Selain itu, membaca dongeng juga bisa menjadi kegiatan yang dilakukan untuk memperkuat hubungan antara anak dan orang tua. 

Untuk membacakan dongeng, Bunda tidak perlu menunggu hingga Si Kecil berada pada usia balita. Pasalnya, manfaat dongeng bagi perkembangannya sudah bisa diberikan sejak ia lahir, atau bahkan saat masih di dalam kandungan.

7 Manfaat Dongeng bagi Perkembangan Anak - Alodokter

Meski Si Kecil belum memahami kata-kata Bunda, dongeng bisa memperbanyak jumlah kata yang ia dengar setiap harinya. Hal ini merupakan langkah awal yang sangat baik untuk merangsang kemampuan mendengar dan berbicara Si Kecil. 

Ketahui Berbagai Manfaat Dongeng untuk Anak

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, ada banyak manfaat dongeng yang dapat membantu menunjang tumbuh kembang anak, di antaranya:

1. Mempererat ikatan batin

Mendongeng bisa menjadi momen untuk quality time bersama anak. Bunda bisa mendongeng sambil memeluk Si Kecil atau membuat suara-suara lucu yang membuat ia tertawa dan merasa nyaman. Kebersamaan inilah yang membuat manfaat dongeng bisa mempererat hubungan Bunda dan Si Kecil. 

2. Melatih perkembangan kognitif

Mendengarkan cerita dongeng juga bermanfaat dalam menstimulasi otak Si Kecil untuk berpikir dan berimajinasi. Hal ini tentu sangat baik dalam melatih kecerdasan dan perkembangan kognitifnya selama masa pertumbuhan.

3. Meningkatkan kemampuan verbal

Anak yang sering dibacakan dongeng akan memiliki kemampuan interaksi verbal yang bagus, baik itu melalui tulisan, bacaan, atau ucapan. Bahkan, anak yang sering dibacakan dongeng juga diduga dapat memiliki nilai IQ yang tinggi.

4. Memperluas kosakata

Studi menyebutkan bahwa membaca buku dongeng bersama anak dapat membantunya mengetahui lebih banyak kosakata. Dengan begitu, manfaat dongeng yang dapat dirasakan anak pun menjadi lebih mahir dalam menyampaikan keinginan dan perasaannya.

5. Meningkatkan kemampuan matematika

Sebuah penelitian lain menunjukkan bahwa anak yang sering dibacakan dongeng atau yang kerap membaca bersama memiliki kemampuan matematika yang lebih baik daripada rata-rata anak seusianya.

6. Menumbuhkan rasa empati pada anak

Sebagian besar dongeng memiliki cerita yang melibatkan hubungan sosial di antara tokoh-tokohnya. Oleh karena itu, manfaat dongeng pada anak dapat menumbuhkan rasa empati Si Kecil. Hal ini tentu akan membuatnya lebih bisa memahami perasaan orang-orang di sekitarnya. 

7. Mengambil banyak pelajaran hidup

Setiap cerita dongeng memiliki sebuah pelajaran hidup yang bisa diambil. Pelajaran hidup ini sangat penting dimiliki Si Kecil sebagai bekal untuk kehidupannya di masa mendatang. Tak hanya itu, cerita dongeng juga bisa jadi media terbaik bagi Bunda untuk menasihatinya.

Manfaat dongeng untuk anak sangatlah banyak. Jadi, mulai sekarang cobalah untuk rutin membacakan dongeng untuk Si Kecil, ya, Bun. Untuk memaksimalkan manfaat dongeng, Bunda juga perlu menyampaikan dongeng dengan baik. 

Sebagian ibu mungkin tidak terbiasa menjadi pendongeng dan merasa kaku saat membacakan cerita. Jika Bunda merasakan ini, tenang saja. Kemampuan membacakan dongeng bisa terus berkembang kok, Bun. Jadi, yang terpenting adalah memulai terlebih dahulu.

Tips Menjadi Pendongeng yang Baik

Menjadi pendongeng sebenarnya merupakan hal yang mudah, apalagi jika dilakukan dengan rasa senang. Berikut ini adalah tips menjadi pendongeng yang baik bagi anak:

  • Luangkanlah waktu hanya untuk Si Kecil, sehingga Bunda tidak terganggu oleh hal-hal lain dan bisa membaca buku cerita dengan lancar.
  • Pilihlah buku yang bisa menarik perhatian Si Kecil, seperti buku yang penuh gambar dan berwarna-warni, atau sesuai permintaannya. 
  • Setelah melihat desainnya, pilih buku dengan cerita yang memiliki pesan moral atau pelajaran hidup. 
  • Pastikan Bunda sudah mengetahui alur ceritanya agar bisa mendalami dan menyampaikan pesannya dengan lancar kepada Si Kecil.
  • Ceritakan dengan penuh ekspresi agar Si Kecil antusias mendengarkan dongeng dari Bunda dan atur pula nada suara Bunda saat menjelaskan alur cerita.
  • Bacakan cerita sambil bernyanyi bila perlu supaya aktivitas ini makin menyenangkan.
  • Gunakan kata-kata Bunda sendiri yang mudah dipahami Si Kecil. Bunda tidak perlu 100 persen mengikuti kata demi kata yang tertera pada buku.
  • Usahakan untuk selalu mengadakan interaksi, seperti tanya-jawab, sehingga Bunda dan Si Kecil bisa berkomunikasi dua arah. Selain itu, Bunda tidak perlu mengajari Si Kecil membaca atau mengenal huruf karena hal itu bisa mengurangi kesenangannya selama aktivitas mendongeng berlangsung.

Dengan mengetahui beragam manfaat dongeng seperti yang telah dijelaskan di atas, diharapkan Bunda maupun Ayah bisa meluangkan waktu untuk membacakan dongeng kepada Si Kecil sedini mungkin.

Waktu yang disarankan untuk mendongeng adalah sebelum tidur siang atau menjelang tidur malam, dan lamanya adalah sekitar 15–30 menit. Namun, jika Bunda memiliki waktu luang dan tidak sedang lelah, tidak masalah menghabiskan lebih banyak waktu untuk membaca dongeng bersama Si Kecil. 

Kini, sudah banyak dongeng yang tersedia pada aplikasi gadget atau website. Meski ini terkesan lebih praktis, sebaiknya Bunda tetap memilih buku cerita biasa. Penggunaan gadget dapat menggugah rasa penasaran Si Kecil mengenai isi gadget sehingga meningkatkan risiko terjadinya kecanduan gadget pada anak.

Saat sedang dibacakan dongeng, anak seharusnya responsif terhadap suara, gerakan, maupun sentuhan Bunda. Misalnya, anak akan tertawa ketika Bunda menggunakan suara yang lucu atau mengikuti gerakan tangan ketika Bunda menunjuk gambar. 

Manfaat dongeng untuk anak bisa dirasakan secara optimal bila anak menikmatinya dan memberikan respon. Jika Bunda merasa Si Kecil kurang responsif saat dibacakan cerita atau terkesan acuh tak acuh, sebaiknya periksakan ia ke dokter agar dapat diketahui penyebabnya.