Kamu sudah pernah mendengar istilah body neutrality, belum? Bersamaan dengan istilah body positivity, akhir-akhir ini body neutrality kerap menjadi perbincangan orang banyak, lho. Yuk, simak penjelasan lengkap mengenai body neutrality dan kaitannya dengan kesehatan mental di artikel ini.
Tidak bisa dipungkiri, hampir semua dari kita pasti pernah merasa insecure akan tampilan fisik, bukan? Mulai dari bentuk badan dan berat badan yang tidak ideal, masalah kulit, rambut, dan hal lainnya.
Padahal, walau tampilan fisik kita mungkin tidak sempurna, tetapi masih banyak sekali hal yang bisa dilakukan tubuh untuk membantu kita menjalani kehidupan sehari-hari, lho. Misalnya, otak yang dapat digunakan untuk berpikir, tangan untuk bekerja, kaki untuk berjalan, mata untuk melihat, atau hidung untuk mencium.
Nah, body neutrality berfokus pada fungsi dan kemampuan tubuh tersebut. Jadi singkatnya, body neutrality atau netralitas tubuh adalah sikap menanamkan pola pikir untuk menerima sekaligus mensyukuri berbagai fungsi dan kemampuan yang dapat dilakukan oleh tubuh kita saat ini dan tidak berfokus pada penampilan saja.
Manfaat Body Neutrality bagi Kesehatan Mental
Menerapkan konsep body neutrality ke dalam kehidupan sehari-hari bisa membawa manfaat bagi kesehatan mental, lho. Berikut ini adalah beberapa di antaranya:
1. Mengurangi penilaian buruk
Mengurangi penilaian buruk terhadap diri sendiri merupakan manfaat pertama dari body neutrality. Pasalnya, konsep body neutrality bisa menghindari kecenderungan untuk membandingkan diri dengan orang lain dan menghakimi diri sendiri berdasarkan penampilan fisik.
Bila dilakukan dalam jangka waktu yang lama, body neutrality dapat mengubah pola pikirmu secara keseluruhan, lho. Jadi, tidak hanya pada diri sendiri, tapi kamu juga akan terbiasa menilai orang lain dengan lebih positif dan bukan berdasarkan tampilan fisiknya saja.
2. Meningkatkan rasa empati
Menerapkan konsep body neutrality juga bisa meningkatkan rasa empatimu, lho. Misalnya, dengan memahami bahwa setiap orang pasti memiliki kekurangan, memiliki cerita unik akan tubuhnya masing-masing, atau memiliki kondisi fisik yang berbeda-beda.
Nah, hal ini kemudian memungkinkanmu untuk menjalin hubungan sosial yang lebih sehat dengan orang lain.
3. Meredakan stres
Terlalu fokus pada penampilan fisik bisa memicu kamu untuk mengkritik atau menghakimi diri sendiri secara berlebihan, lho. Padahal, hal tersebut bisa menyebabkan turunnya rasa percaya diri, bahkan meningkatkan risikomu mengalami stres berkepanjangan.
Dengan menerapkan konsep body neutrality, kamu akan terlatih untuk fokus pada fungsi tubuhmu secara keseluruhan, bukan hanya tentang penampilan fisik saja. Bila demikian, suasana hatimu pun bisa meningkat dan stres bisa mereda seiring waktu.
4. Mengurangi kecemasan
Stres akibat pikiran negatif akan penampilan fisik juga bisa memicu kecemasan, lho. Misalnya, cemas karena ingin mengubah penampilan tubuh tetapi ternyata sulit untuk dilakukan, atau cemas karena takut tidak diterima di lingkungan pertemanan karena penampilan fisik yang tidak sempurna.
Dengan melakukan body neutrality, ini bisa membantumu mengelola pikiran negatif akan tampilan fisikmu dan mengubahnya menjadi pikiran yang lebih positif, sehingga gejala kecemasan yang kamu alami juga bisa berkurang.
5. Menanggapi sesuatu dengan lebih bijak
Sadarkah kamu, saat stres, apalagi akibat pikiran negatif terhadap tubuh sendiri, kita cenderung akan lebih sensitif dan emosional dalam menanggapi berbagai hal dalam hidup, lho. Ini kemudian bisa menyebabkan timbulnya perkataan dan reaksi yang kurang baik, atau bahkan mungkin akan kita sesali di kemudian hari.
Nah, dengan menerapkan body neutrality, kamu bisa terhindar dari hal tersebut, karena konsep body neutrality bisa membuatmu menjadi lebih tenang, damai, dan rasional.
Cara Menerapkan Body Neutrality
Ada beberapa cara yang bisa kamu lakukan untuk mulai menerapkan body neutrality dalam kehidupan sehari-hari, yaitu:
- Hindari atau alihkan pembicaraan yang berlebihan soal tubuh atau penampilan.
- Ubah pola pikir mengenai tubuhmu. Misalnya, jika awalnya kamu terlalu fokus akan penampilan, mulai sekarang fokuslah pada fungsi dan kemampuan tubuhmu.
- Lakukan self-talk positif mengenai kemampuan tubuh, seperti ‘kakiku kuat mengendarai sepeda selama 2 jam’ atau ‘otakku bekerja dengan sangat baik, sehingga aku bisa berpikir dengan cepat dan cermat’.
- Lakukan olahraga atau aktivitas fisik yang menyenangkan, bukan malah yang terasa seperti hukuman.
- Terapkan pola makan sehat yang wajar. Sebaliknya, hindari diet ekstrem yang justru bisa menyebabkanmu jatuh sakit.
Menerapkan konsep body neutrality pada kehidupan sehari-hari memang bukanlah hal yang mudah, tetapi agar kamu bisa merasakan manfaatnya, teruslah latih kebiasaan tersebut dengan konsisten.
Namun, apabila kamu merasa kesulitan untuk melakukannya dan masih sering dikuasai oleh berbagai pikiran negatif, jangan ragu untuk meminta bantuan psikolog atau psikiater, ya.