Ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk menangani diabetes tipe 2. Dokter akan menentukan metode yang tepat dan sesuai dengan kondisi pasien, antara lain:
1. Diet dan Olahraga
Menerapkan pola hidup sehat dengan rutin berolahraga dan mengonsumsi makanan bergizi seimbang tidak hanya dapat menurunkan kadar gula dalam darah, tetapi juga bisa menurunkan risiko terjadinya komplikasi. Untuk mengontrol asupan gula, penderita diabetes juga dapat menggunakan pemanis buatan, seperti sorbitol atau stevia.
Dokter akan menganjurkan pasien untuk mengonsumsi makanan yang kaya akan serat dan rendah lemak.
Bila perlu, diskusikan dengan dokter mengenai jenis makanan yang baik, serta jenis dan frekuensi olahraga yang tepat. Hal ini karena kebutuhan makan dan olahraga pada tiap orang dapat berbeda.
2. Obat-obatan
Dokter dapat meresepkan obat diabetes jika perubahan pola hidup tidak efektif dalam menurunkan kadar gula darah. Beberapa jenis obat yang dapat diberikan adalah:
- Metformin, untuk mengurangi produksi gula pada hati
- Glinide, seperti nateglinide; dan sulfonilurea, seperti glibenclamide atau glipizide; untuk merangsang kerja pankreas agar memproduksi insulin lebih banyak
- Thiazolidinediones, seperti pioglitazone, untuk merangsang sel-sel tubuh agar lebih sensitif terhadap insulin
- DPP-4 inhibitor, seperti linagliptin, sitagliptin, saxagliptin, atau alogliptin, untuk meningkatkan produksi insulin dan mengurangi produksi gula oleh hati
- GLP-1 receptor agonist, seperti semaglutide, exenatide, atau liraglutide, untuk memperlambat proses pencernaan makanan, terutama yang mengandung gula, sekaligus menurunkan kadar gula dalam darah
- SGLT2 inhibitor, seperti dapagliflozin dan empagliflozin, untuk mendorong ginjal membuang lebih banyak gula
Penting untuk diingat, konsultasi ke dokter diperlukan sebelum menggunakan obat di atas. Hal ini agar dokter menyesuaikan jenis dan dosis obatnya dengan kondisi Anda sehingga risiko terjadinya efek samping bisa dihindari.
Jika obat-obatan di atas tidak efektif, dokter dapat memberikan suntik insulin. Insulin tersedia dalam beberapa jenis yang masing-masingnya bekerja dengan cara berbeda. Diskusikan dengan dokter mengenai jenis insulin yang tepat bagi Anda.
3. Operasi Bariatrik
Operasi bariatrik hanya dianjurkan pada pasien dengan berat badan berlebih yang kondisinya tidak bisa ditangani dengan diet dan olahraga. Prosedur ini bertujuan untuk mengubah bentuk saluran pencernaan agar porsi makanan dapat dibatasi dan nutrisi yang terserap berkurang. Dengan begitu, berat badan pun akan menurun.
Pemeriksaan Gula Darah dan Kesehatan Rutin
Penderita diabetes disarankan untuk rutin memeriksakan kadar gula darah secara mandiri dengan menggunakan alat tes gula darah. Konsultasikan dengan dokter untuk mengetahui kapan dan seberapa sering pemeriksaan ini perlu dilakukan.
Selain tes gula darah mandiri, tes darah di laboratorium secara berkala juga perlu dilakukan untuk mengetahui keberhasilan pengobatan. Tes darah ini meliputi:
- Tes HbA1c
- Tes urine
- Pemeriksaan kadar kolesterol
- Tes fungsi hati dan ginjal
Dokter juga akan menjalankan pemeriksaan mata secara berkala untuk mendeteksi kerusakan pada saraf mata, serta pemeriksaan di kaki untuk melihat apakah ada gangguan atau kerusakan saraf di kaki. Pasien juga disarankan untuk rutin menjalani pemeriksaan jantung.