Ophidiophobia atau ophiophobia adalah ketakutan yang intens, berlebihan, dan tidak rasional terhadap ular. Sebenarnya ular memang merupakan salah satu hewan yang ditakuti oleh banyak orang, tetapi bukan bukan berarti semua orang memiliki fobia terhadap ular.

Ophidiophobia adalah salah satu jenis fobia spesifik, yakni fobia yang spesifik terhadap suatu objek, hewan, aktivitas, atau situasi tertentu.

Seputar Ophidiophobia, Fobia terhadap Ular - Alodokter

Orang yang memiliki fobia terhadap ular atau ophidiophobia biasanya tidak hanya takut saat berhadapan dengan ular secara langsung, tetapi juga saat melihat foto atau video ular, mendengar pembicaraan tentang ular, atau bahkan hanya sekadar memikirkannya.

Gejala Ophidiophobia

Di bawah ini adalah gejala yang biasanya dialami oleh penderita ophidiophobia saat dihadapkan pada situasi yang berkaitan dengan ular:

Penyebab Ophidiophobia

Berikut adalah beberapa penyebab dan faktor risiko seseorang mengalami ophidiophobia atau fobia terhadap ular:

1. Pengalaman traumatis

Memiliki pengalaman traumatis yang berkaitan dengan ular, terutama pada masa kanak-kanak, bisa membuat Anda menderita fobia jangka panjang terhadap hewan ini.

Beberapa peristiwa traumatis yang mungkin bisa membuat Anda menderita ophidiophobia antara lain pernah digigit ular atau pernah berada di situasi saat Anda merasa terancam oleh ular.

2. Riwayat keluarga

Bila Anda tumbuh di keluarga yang memiliki fobia terhadap ular, kemungkinan besar Anda juga akan menderita ophidiophobia. Pasalnya, lingkungan keluarga memiliki pengaruh yang besar terhadap pandangan Anda akan suatu hal.

Jadi, bila keluarga atau kerabat dekat Anda memiliki ketakutan terhadap ular, bisa jadi Anda pun akan melihat hewan ini sebagai sesuatu yang menakutkan dan mengancam.

3. Penggambaran di masyarakat

Media dan masyarakat umum sering kali menggambarkan ular sebagai hewan yang menakutkan dan berbahaya. Jika Anda terlalu sering menonton film mengenai keganasan ular atau sering mendengar pengalaman menakutkan orang lain yang diserang ular, risiko Anda untuk menderita ophidiophobia akan semakin meningkat.

Penanganan Ophidiophobia

Untuk bisa mendiagnosis seseorang menderita ophidiophobia, terapis (psikolog atau psikiater) akan meninjau gejala yang Anda rasakan sekaligus mendiskusikan berbagai pengalaman Anda yang berkaitan dengan ular.

Apabila terapis menetapkan Anda menderita ophidiophobia, ada beberapa perawatan yang mungkin akan dilakukan untuk menangani kondisi ini, di antaranya:

Terapi pemaparan

Terapi pemaparan atau yang disebut juga dengan terapi desensitisasi adalah terapi yang dilakukan dengan cara menempatkan Anda pada situasi yang membuat Anda takut, secara bertahap.

Misalnya, pertama-tama Anda akan diminta untuk melihat gambar atau menonton video ular. Dari sini, terapis bisa melihat emosi serta reaksi fisik apa yang muncul sebagai respons Anda terhadap foto atau video ular yang diberikan.

Bila Anda mulai terbiasa, terapinya akan ditingkatkan, misalnya dengan cara memperlihatkan ular yang dikerangkeng di kebun binatang, dan begitu seterusnya hingga fobia Anda sembuh.

Terapi perilaku kognitif

Terapi perilaku kognitif bertujuan untuk mengubah pola pikir dan respons negatif Anda terhadap suatu hal menjadi positif, dalam hal ini adalah ketakutan dan respons terhadap ular. Dengan begitu, Anda diharapkan bisa lebih tenang dalam menghadapi situasi yang berkaitan dengan ular.

Obat-obatan

Jika gejala ophidiophobia yang Anda derita tergolong parah, misalnya rasa takut yang muncul sudah membahayakan diri, psikiater mungkin akan mengombinasikan terapi dengan pemberian obat guna mengatasinya. Contoh obat yang mungkin diresepkan adalah obat antidepresan dan obat penenang.

Meski terlihat sederhana, praktik penanganan ophidiophobia umumnya perlu dilakukan secara berulang hingga pasien benar-benar sembuh. Oleh sebab itu, Anda perlu menjalani perawatan ini dengan sabar dan konsekuen.

Apabila ketakutan Anda terhadap ular sudah mengarah ke ophidiophobia, sebaiknya segera konsultasikan hal tersebut ke psikolog atau psikiater. Bila ditangani sedini mungkin, risiko gejala ophidiophobia berkembang menjadi parah bisa diminimalkan.