Sebagian wanita melakukan suntik silikon untuk memperindah penampilannya. Ada yang melakukan suntik silikon pada bokong, payudara, hingga wajah. Kendati mungkin bisa membuat Anda tampak lebih cantik, suntik silikon juga bisa menimbulkan beragam efek samping yang berbahaya bagi kesehatan.
Silikon adalah zat kimia yang cukup sering digunakan sebagai pengawet obat-obatan atau bahan pada filler. Akan tetapi, dosis penggunaannya tidak sembarangan. Di dalam pengawasan dokter, suntikan filler yang berbahan silikon digunakan dengan takaran dosis yang telah ditetapkan.
Namun, hal ini tidak sama dengan suntik silikon di salon atau pusat kecantikan. Di sejumlah negara, suntik silikon untuk alasan kecantikan ini bahkan dianggap ilegal dan dilarang.
Meski di Indonesia belum ada aturan khusus yang mengizinkan atau melarang praktik ini, Anda dianjurkan untuk tidak menjalani prosedur suntik silikon, terlebih jika tanpa pengawasan dokter.
Efek Samping Suntik Silikon
Silikon memiliki bermacam-macam bentuk dan tidak seluruhnya cocok digunakan pada manusia. Selain itu, suntik silikon bisa menimbulkan efek permanen. Efek sampingnya bisa muncul sesaat atau dalam waktu beberapa tahun setelah penyuntikan.
Berikut ini adalah beberapa efek samping suntik silikon yang berbahaya bagi kesehatan:
1. Reaksi pada kulit
Penggunaan suntik silikon dalam menghilangkan kerutan di wajah atau memperindah bentuk tubuh dapat menimbulkan reaksi pada lokasi penyuntikan. Reaksi ini bisa berupa memar atau kebiruran di kulit.
Selain itu, penyuntikan silikon juga bisa menimbulkan reaksi alergi, seperti kemerahan, bengkak, rasa sakit, gatal, serta timbulnya benjolan pada area yang disuntik.
2. Stroke
Silikon sangat mudah berpindah dan menyebar dari satu bagian tubuh ke bagian lainnya. Ketika disuntikkan ke area yang mengandung banyak pembuluh darah, seperti wajah dan bokong, silikon bisa menimbulkan sumbatan dan menghalangi aliran darah pada pembuluh darah di otak. Jika hal ini terjadi, maka bisa menimbulkan stroke.
3. Granuloma
Suntik silikon dapat menyebabkan peradangan pada jaringan tubuh yang membuat jaringan tersebut rusak dan mengeras. Dalam istilah medis, kondisi ini dikenal sebagai granuloma. Kondisi ini ditandai dengan munculnya benjolan yang keras dan nyeri, serta kerusakan jaringan tubuh di lokasi penyuntikan silikon.
4. Emboli paru
Suntik silikon juga berisiko menimbulkan emboli paru atau penyumbatan di pembuluh darah paru-paru. Kondisi ini sangat serius dan memerlukan penanganan medis secepatnya, karena bisa menimbulkan kerusakan permanen pada paru-paru hingga kematian.
5. Infeksi HIV dan Hepatitis
Suntik silikon yang dilakukan bukan oleh dokter kerap mengesampingkan sisi keamanan dan keselamatan pasien. Penggunaan jarum suntik yang tidak steril dan bergantian meningkatkan risiko penularan HIV/AIDS, hepatitis B, dan hepatitis C.
Karena suntik silikon bisa menimbulkan berbagai dampak buruk bagi kesehatan, para dokter dan beberapa institusi kesehatan, termasuk Food and Drug Administration (FDA), melarang penggunaan suntik silikon tanpa supervisi dokter.
Jika Anda ingin mempercantik penampilan atau mencoba prosedur kecantikan, pahami dulu apa saja manfaat dan risikonya. Jika tidak jelas keamanan dan risikonya, sebaiknya hindari prosedur tersebut dan tanyakan ke dokter terlebih dahulu.
Saat berkonsultasi, dokter dapat memberikan saran dan merokemendasikan prosedur yang lebih aman dan efektif.