Sayuran yang mengandung vitamin C bisa Anda konsumsi untuk mencukupi asupan harian nutrisi ini. Tubuh manusia tidak bisa memproduksi vitamin C sehingga Anda harus mendapatkannya melalui asupan makanan.
Mengonsumsi sayuran yang mengandung vitamin C dapat menjaga dan meningkatkan kekebalan tubuh, memelihara kesehatan tulang dan gigi, serta membantu proses penyembuhan luka.
Tidak hanya itu, vitamin C juga berperan sebagai antioksidan yang dapat mencegah kerusakan sel, membantu penyerapan zat besi, serta menunjang fungsi berbagai organ tubuh, seperti jantung dan otak.
Sayuran yang Mengandung Vitamin C Tinggi
Kebutuhan vitamin C pada setiap orang berbeda-beda, tergantung usia dan jenis kelaminnya. Asupan vitamin C harian yang dianjurkan untuk pria dewasa adalah sebanyak 90 miligram (mg) per hari, sedangkan untuk wanita dewasa adalah 75 mg per hari.
Agar kebutuhan vitamin C harian terpenuhi, Anda dianjurkan untuk mengonsumsi sayuran yang mengandung vitamin C, di antaranya:
1. Paprika
Di antara tiga warna paprika, kandungan vitamin C tertinggi ada pada paprika kuning. Di dalam satu buah paprika kuning terdapat sekitar 342 mg vitamin C. Sementara itu, di dalam secangkir paprika merah terkandung sekitar 190 mg vitamin C dan di dalam secangkir paprika hijau terkandung hanya sekitar 120 mg vitamin C.
Selain vitamin C, paprika juga merupakan sumber vitamin A, B, E, dan K, serta kalium, folat, mangan, fosfor, dan magnesium.
2. Cabai
Satu buah cabai hijau mengandung sekitar 109 mg vitamin C, sedangkan satu buah cabai merah mengandung vitamin C sebanyak 65 mg. Dengan mengonsumsi cabai dan olahannya, seperti sambal, Anda telah mencukupi asupan vitamin C harian.
3. Brokoli
Di dalam satu mangkuk brokoli mentah terkandung sekitar 132 mg vitamin C. Namun, setelah dimasak, kandungan vitamin C di dalam brokoli menyusut menjadi 50 mg. Meski demikian, brokokoli tetap menjadi sayuran yang mengandung vitamin C tinggi.
Selain vitamin C, brokoli juga mengandung vitamin K, serat, folat, kalium, zat besi, serta rendah kalori.
4. Kembang kol
Satu bonggol kembang kol menyediakan 127 mg vitamin C. Namun, jika dikonsumsi secara berlebihan, kembang kol dapat menyebabkan kelebihan gas di saluran pencernaan. Akibatnya, Anda akan mengalami perut kembung dan sering buang angin.
5. Kale
Di dalam 100 gram kale mentah, terkandung 93 mg vitamin C. Namun, setelah dimasak, kadar vitamin C di dalam kale turun menjadi sekitar 20 mg. Kandungan antioksidan dan mineral di dalam kale juga berkurang jika sayuran tersebut dimasak.
Agar tidak kehilangan banyak nutrisi di dalam kale, dianjurkan untuk mengolah sayuran hijau ini dengan cara mengukusnya sebentar.
6. Kangkung
Kandungan vitamin C di dalam kangkung memang tidak sebanyak kedua sayuran sebelumnya. Di dalam 100 gram kangkung hanya terdapat sekitar 35 mg vitamin C.
7. Bayam
Sayuran berdaun hijau lain yang mengandung vitamin C adalah bayam. Terdapat sekitar 24 mg vitamin C di dalam 85 gram bayam. Selain vitamin C, bayam juga mengandung banyak nutrisi penting lain, seperti vitamin A dan K, kalium, serta zat besi.
8. Tomat
Satu buah tomat mentah berukuran sedang mengandung 20 mg vitamin C. Kadar vitamin C ini akan turun ketika tomat dimasak. Namun, di sisi lain, kandungan likopen di dalam tomat justru mengalami peningkatan setelah sayuran ini dimasak.
9. Kentang
Dikenal sebagai sumber karbohidrat, kentang ternyata termasuk dalam sayuran yang mengandung vitamin C. Dalam satu buah kentang berukuran sedang terkandung 20 mg vitamin C.
Agar jumlah kalori di dalam tubuh tidak melonjak setelah mengonsumsi kentang, Anda dianjurkan untuk mengolah kentang dengan cara dikukus atau dipanggang, bukan digoreng.
10. Peterseli
Meski fungsi utamanya adalah sebagai hiasan atau pelengkap hidangan, daun peterseli merupakan salah satu sayuran yang mengandung vitamin C. Di dalam 8 gram atau 2 sendok makan daun peterseli segar terkandung sekitar 10 mg vitamin C.
Itulah deretan sayuran yang mengandung vitamin C. Anda dianjurkan untuk mencukupi asupan vitamin C harian agar terhindar dari dampak kekurangan vitamin C, seperti tubuh mudah sakit dan mudah memar, luka sulit sembuh, anemia, dan skorbut.
Jika Anda merasa sulit memenuhi kebutuhan vitamin C harian melalui makanan, Anda bisa mengonsumsi suplemen vitamin C. Namun, Anda sebaiknya berkonsultasi ke dokter terlebih dahulu sebelum mengonsumsi suplemen vitamin C, terutama jika Anda memiliki kondisi medis tertentu.
Dosis vitamin C dalam suplemen biasanya cukup tinggi, yaitu 500 mg–2.000 mg dalam sekali minum. Padahal, batas maksimum konsumsi vitamin C untuk orang dewasa setiap harinya tidak boleh melebihi 2.000 mg. Sementara untuk penderita gangguan hati atau ginjal, asam urat, atau riwayat batu ginjal, dosisnya tidak boleh melebihi 1.000 mg sehari.