Larangan untuk ibu hamil muda penting untuk diketahui dan dihindari agar tumbuh kembang janin menjadi optimal dan risiko terjadinya komplikasi kehamilan berkurang. Pasalnya, perkembangan janin paling pesat terjadi di masa kehamilan ini.
Hamil muda adalah momen yang penuh kebahagiaan, tetapi sering kali disertai dengan beragam keluhan akibat lonjakan kadar hormon kehamilan. Di masa ini, ibu hamil juga perlu menjaga kesehatan kandungan dengan sebaik-baiknya agar kehamilan tetap sehat.
Pasalnya, hamil muda merupakan masa rentan bagi ibu mengalami keguguran. Usia kehamilan yang masih muda ini juga merupakan masa penting dalam tumbuh kembang janin. Agar perkembangan janin menjadi optimal dan kesehatan ibu hamil tetap terjaga, ada beberapa larangan untuk ibu hamil muda yang perlu dijauhi.
Ini Larangan untuk Ibu Hamil Muda
Larangan untuk ibu hamil muda bisa berupa aktivitas maupun kebiasaan yang sering dilakukan, serta makanan atau minuman yang dikonsumsi. Berikut ini adalah larangan-larangan selama hamil muda:
1. Hindari makan berlebih
Makan berlebih termasuk dalam larangan untuk ibu hamil muda. Di awal kehamilan, tidak sedikit ibu hamil makan dalam porsi dua orang untuk memenuhi kebutuhan nutrisi janin. Padahal, hal ini justru membuat ibu hamil mengalami kenaikan berat badan yang berlebih dan kelak memicu bayi menderita obesitas.
2. Hindari sauna, mandi di kolam air panas, dan aktivitas berlebihan
Melakukan sauna, berendam di kolam air panas, dan aktivitas berlebihan bisa memicu peningkatan suhu tubuh ibu hamil. Kondisi ini dapat meningkatkan risiko terjadinya gangguan perkembangan janin, keguguran, atau bayi lahir cacat.
Selain itu, terpapar suhu yang terlalu tinggi juga bisa membuat ibu hamil mengalami dehidrasi, bahkan pingsan.
3. Hindari pijat dan akupunktur
Pijat dan akupunktur sebenarnya aman dilakukan saat hamil trimester kedua dan ketiga. Namun, terapi ini merupakan larangan untuk ibu hamil muda karena dapat meningkatkan risiko terjadinya keguguran dan persalinan prematur.
Selain itu, pijat di usia kehamilan muda juga bisa membuat ibu hamil mengalami memar, lemas, dan mual.
4. Tidak membersihkan kotoran kucing
Ibu hamil muda boleh saja bermain dengan kucing, tetapi jangan membersihkan kotorannya. Larangan untuk ibu hamil muda ini bukan tanpa alasan. Kotoran kucing bisa saja mengandung parasit penyebab toksoplasmosis yang bisa menyebabkan janin gagal berkembang dan keguguran, maupun bayi terlahir cacat.
5. Tidak menindik dan membuat tato
Larangan untuk ibu hamil muda selanjutnya adalah menindik dan membuat tato. Kedua kegiatan ini berisiko tinggi menyebabkan ibu hamil muda terkena penyakit hepatitis B dan HIV yang bisa membahayakan kesehatan ibu serta tumbuh kembang janin.
6. Hindari konsumsi makanan mentah atau setengah matang
Daging, telur, ikan, serta tauge yang dikonsumsi mentah atau setengah matang dapat menyebabkan ibu hamil muda terinfeksi beberapa penyakit, seperti listeriosis, toksoplasmosis, dan salmonelosis. Konsumsi susu dan produk olahannya yang tidak dipasteurisasi juga memiliki dampak yang sama.
Infeksi tersebut bisa menyebabkan ibu hamil mengalami muntah, diare parah, sakit perut, sakit kepala, serta demam tinggi. Tidak hanya itu, infeksi juga bisa menyebabkan bayi lahir cacat, persalinan prematur, keguguran, serta stillbirth.
7. Hindari konsumsi makanan laut yang tinggi merkuri
Ikan tenggiri, kembung, hiu, dan kerapu termasuk dalam makanan laut tinggi merkuri yang tidak boleh dikonsumsi saat hamil muda. Paparan merkuri dalam jumlah banyak dapat menumpuk di aliran darah dan kemudian mengganggu perkembangan sistem saraf serta otak bayi.
Anak yang lahir dengan paparan merkuri saat hamil rentan mengalami mata juling, kejang, kurangnya keseimbangan tubuh dan leher, gangguan mental, hingga mikrosefalus.
8. Hindari konsumsi daging olahan
Konsumsi daging olahan, seperti sosis, daging asap, dan nuget, termasuk larangan untuk ibu hamil muda. Jenis makanan ini mengandung bahan kimia tambahan, yaitu nitrat dan nitrit, yang jika dikonsumsi secara berlebih saat hamil dapat menyebabkan bayi lahir prematur dan mengalami komplikasi kesehatan kelak.
9. Batasi konsumsi kafein
Konsumsi kafein terlalu banyak dapat membuat pembuluh darah di rahim dan plasenta menyempit, sehingga suplai darah ke janin berkurang. Akibatnya, risiko terjadinya IUGR, keguguran, persalinan prematur, dan bayi terlahir dengan berat badan rendah pun meningkat.
Kafein juga dapat meningkatkan hormon stres pada janin yang nantinya berkontribusi dalam terjadinya obesitas, penyakit jantung, dan diabetes saat ia dewasa. Di samping itu, konsumsi kafein berlebihan bisa membuat ibu hamil merasa gelisah, insomnia, mulas, hingga sering buang air kecil.
10. Tidak merokok dan mengonsumsi minuman beralkohol
Larangan untuk ibu hamil muda lainnya adalah tidak merokok. Bayi yang lahir dari ibu perokok lebih rentan mengalami cacat lahir. Nikotin dari rokok juga dapat merusak otak dan paru-paru janin yang sedang berkembang.
Di samping itu, ibu hamil muda juga dilarang mengonsumsi minuman beralkohol. Kebiasaan ini dapat menyebabkan keguguran, stillbirth, atau bayi lahir dengan perilaku dan kemampuan kognitif yang rendah (fetal alcohol syndrome).
Larangan untuk ibu hamil muda harus ditaati demi kesehatan ibu dan janinnya. Setelah dinyatakan positif hamil, mulailah melakukan perubahan pola hidup menjadi lebih sehat, seperti konsumsi makanan bergizi, minum air putih yang cukup, rutin olahraga, serta istirahat yang cukup.
Bila diperlukan, Bumil bisa mengonsumsi vitamin prenatal untuk mencukupi asupan nutrisi yang dibutuhkan janin untuk memaksimalkan tumbuh kembangnya. Namun, konsumsi vitamin ini sebaiknya dikonsultasikan terlebih dahulu dengan dokter, terlebih jika Bumil memiliki kondisi medis tertentu. Tujuannya adalah untuk memastikan kehamilan berjalan dengan lancar.