Obat kram perut berguna untuk mengatasi rasa melilit dan nyeri di perut. Ada banyak obat kram perut yang bisa Anda beli di apotik. Agar efektif, pemilihan obat ini perlu disesuaikan dengan penyebab kram perut.
Umumnya, kram perut disebabkan oleh nyeri saat haid (dismenore), sakit maag, keracunan makanan, atau diare. Kram perut terasa melilit, mulas, dan sangat tidak nyaman sehingga bisa membuat Anda meringkuk kesakitan.
Oleh karena itu, obat kram perut perlu selalu tersedia di rumah. Obat ini bisa berupa obat pereda nyeri, kompres hangat, atau obat penghilang rasa mulas.
Rekomendasi Obat Kram Perut Berdasarkan Penyebabnya
Ada beberapa obat yang bisa dikonsumsi untuk mengatasi keluhan kram perut sesuai dengan penyebabnya, seperti di bawah ini:
Feminax
Feminax adalah produk obat yang sudah lama dipercaya ampuh meredakan kram perut akibat nyeri haid. Obat ini mengandung 500 mg paracetamol dan ekstrak hyoscyamine. Sebagai obat kram perut, Feminax bekerja dengan meredakan nyeri serta merilekskan otot rahim dan saluran pencernaan sehingga kram perut akan berkurang.
Pada orang dewasa, Feminax dapat dikonsumsi 1–2 tablet, 3 kali sehari. Sementara untuk anak atau remaja usia 10–16 tahun, dosisnya adalah 1 tablet, 3 kali sehari.
Obat ini dapat dibeli tanpa resep dokter. Pastikan untuk selalu membaca petunjuk penggunaan pada kemasan ketika mengonsumsi obat kram perut ini.
Buscopan Plus
Buscopan Plus ampuh mengurangi kram perut akibat nyeri haid, sakit maag, dan mulas yang parah akibat diare. Kandungan hyoscine butylbromide dan paracetamol dalam Buscopan Plus bekerja melemaskan otot yang kram dan menghambat pembentukan senyawa pemicu nyeri.
Buscopan Plus diminum 1 tablet, 3 kali sehari, maksimal 6 tablet sehari. Jika nyeri reda, obat ini boleh dihentikan. Obat kram perut ini hanya boleh dibeli dengan resep dokter.
Mefinal
Mefinal mengandung 500 mg asam mefenamat yang ampuh meredakan kram perut akibat nyeri haid yang berat. Kandungan dalam obat kram perut ini efektif menghambat pembentukan zat pemicu nyeri di dalam tubuh.
Dosis Mefinal untuk meredakan kram perut pada nyeri haid adalah 1 tablet, 3 kali sehari, sesudah makan. Mefinal tergolong obat keras yang hanya bisa dibeli dengan resep dokter.
Blood MenstruHeat
Beli Blood MenstruHeat di Sini
Blood MenstruHeat adalah plester penghangat untuk meredakan kram perut akibat haid. Obat kram perut ini berisi bubuk besi, karbon aktif, air, dan garam vermiculite yang cepat menghasilkan panas. Dengan begitu, otot-otot perut menjadi hangat dan relaks, serta kram perut pun mereda.
Blood MenstruHeat dapat digunakan hingga 12 jam. Jangan lupa untuk membaca petunjuk dan aturan pakai pada kemasan produk saat menggunakan produk ini.
EM Kapsul
EM Kapsul adalah obat untuk kram perut pada saat haid. Obat ini mengandung bahan herbal, seperti ekstrak lidah buaya, ekstrak tapak liman, meniran hijau, jintan hitam, ekstrak kunyit, dan ekstrak jahe. Perpaduan bahan-bahan alami tersebut membantu mengurangi peradangan sehingga dipercaya dapat mengurangi nyeri haid.
Konsumsilah EM Kapsul sesudah makan 2 kapsul, 2 kali sehari. Penggunaan EM Kapsul dapat dimulai 4–5 hari sebelum menstruasi.
Perlu diketahui, EM Kapsul tidak dianjurkan untuk dikonsumsi oleh ibu hamil, ibu menyusui, dan anak usia di bawah 10 tahun.
iFree Oxyheat
iFree Oxyheat juga dapat digunakan sebagai kompres hangat untuk meringankan obat kram perut saat haid. Produk ini berbentuk kantong kertas yang berisi bubuk besi. Jika segel kantong dibuka, bubuk besi akan bereaksi dengan udara dan menghasilkan panas.
iFree Oxyheat dapat memberikan kehangatan selama 8 jam. Suhu dari heating pad ini dapat memberikan rasa hangat dan relaks sehingga mengurangi kram perut.
Penderita diabetes, rematik, gangguan sirkulasi darah, atau penyakit jantung disarankan untuk berkonsultasi ke dokter sebelum menggunakan produk ini.
Norit
Norit dapat digunakan untuk mengatasi kram perut akibat keracunan makanan. Obat kram perut ini mengandung karbon aktif yang bekerja dengan mengikat bahan kimia atau racun di dalam usus sehingga tidak terserap tubuh dan terbuang lewat tinja.
Norit juga dapat mengikat gas di dalam saluran pencernaan sehingga mengurangi kembung yang dapat memperparah kram perut.
Norit dapat dikonsumsi tanpa makanan. Dosis umum penggunaan Norit adalah 5–7 tablet sekali minum, 3–4 kali sehari, dengan dosis maksimal 20 tablet sehari.
Diapet NR
Diapet NR merupakan obat herbal yang digunakan untuk mengatasi kram perut akibat diare atau keracunan makanan. Obat ini mengandung attapulgite, karbon aktif, daun jambu biji, kunyit, buah mojokeling, dan kulit buah delima yang dipercaya dapat meredakan diare.
Obat kram perut ini digunakan untuk orang dewasa dan anak usia 5 tahun ke atas. Dosis Diapet NR adalah 2 kapsul, 2 kali sehari.
Polysilane
Polysilane bisa mengatasi kram perut akibat sakit maag atau gas yang berlebihan dalam saluran pencernaan. Obat kram perut ini berbentuk cairan suspensi yang mengandung aluminium hidroksida, magnesium hidroksida, dan simethicone.
Kombinasi bahan di dalam Polysilane bekerja dengan cara menetralkan asam lambung dan mempermudah pengeluaran gas dari dalam saluran pencernaan. Polysilane perlu dikonsumsi sebanyak 1–2 sendok takar, 3–4 kali sehari, sebelum makan. Obat ini dapat dibeli bebas tanpa resep dokter.
Panadol Biru
Panadol merupakan salah satu obat pereda kram perut yang mudah didapatkan. Obat ini mengandung paracetamol yang bekerja menghambat senyawa pemicu nyeri sehingga dapat mengurangi kram perut.
Dosis Panadol Biru untuk orang dewasa adalah 1−2 kaplet, 3−4 kali sehari. Sementara dosis untuk anak-anak sampai usia 11 tahun adalah ½−1 kaplet, 3−4 kali sehari. Obat kram perut ini dapat dibeli tanpa resep dokter.
Itulah beragam obat kram perut yang dapat Anda minum sesuai penyebabnya. Selain mengonsumsi obat di atas, Anda juga disarankan untuk beristirahat, mengonsumsi teh jahe, atau berendam di dalam air hangat, untuk membantu meredakan sakit.
Selain itu, ketika mengalami kram perut, hindari makanan pedas dan berlemak, makan dengan porsi yang lebih sedikit tetapi lebih sering, dan konsumsilah makanan yang lebih lunak.
Jika kram perut tidak kunjung membaik dan disertai gejala lain, seperti demam, tidak bisa BAB, diare lebih dari 5 hari, muntah, serta perdarahan haid sangat banyak, segera periksakan diri ke dokter.