Penyebab anjing pilek ada banyak, beberapa di antaranya tidak berbahaya dan bisa sembuh sendiri. Namun, jika pilek pada anjing berlangsung lama atau disertai gejala lain, hal ini bisa menjadi tanda bahwa ia menderita penyakit tertentu yang lebih serius, sehingga perlu penanganan dari dokter hewan.
Penyebab anjing pilek paling umum adalah infeksi, yaitu infeksi virus atau bakteri. Paparan kuman penyebab pilek dapat ditularkan melalui bersin, batuk, atau kontak erat dari anjing yang terinfeksi.
Sebagian jenis bakteri dan virus juga ada yang dapat bertahan lama di udara dan benda tertentu, seperti tempat makan dan minum atau mainan. Ketika anjing makan dan minum atau menggigit mainan yang terkontaminasi virus atau bakteri, ia pun bisa mengalami pilek.
Selain infeksi, anjing juga bisa mengalami pilek akibat faktor lain, seperti alergi. Karena penyebabnya bisa beragam, penanganan anjing pilek juga bisa berbeda-beda tergantung penyebabnya.
Berbagai Penyebab Anjing Pilek
Berikut ini adalah beberapa penyebab anjing pilek yang perlu kamu ketahui:
1. Kennel cough
Kennel cough atau tracheobronchitis merupakan salah satu penyakit pada anjing yang paling sering menyebabkan anjing pilek. Penyebab penyakit ini ada banyak, seperti infeksi adenovirus tipe-2, virus parainfluenza, canine coronavirus, canine distemper virus, dan infeksi bakteri.
Penyebaran kennel cough sering terjadi pada anjing yang tinggal bersama dalam satu tempat, misalnya di shelter hewan atau petshop. Ketika terkena kennel cough, anjing akan mengalami gejala berupa sering bersin dan batuk, pilek, kehilangan nafsu makan, napas berbunyi, serta tampak lesu.
2. Influenza anjing
Influenza anjing juga merupakan salah satu penyakit yang banyak menyebabkan anjing pilek. Gejala penyakit ini terkadang bisa menyerupai kennel cough, yaitu batuk, bersin, pilek, demam, keluarnya cairan dari hidung, mata berair, lesu, dan sulit bernapas.
Virus ini dapat menyebar melalui udara dari paparan batuk, bersin, atau kontak erat dengan anjing lain yang terinfeksi. Selain itu, virus ini juga dapat bertahan di tempat minum, mangkuk, mainan, atau selimut anjing.
3. Canine distemper
Penyebab anjing pilek lainnya adalah canine distemper. Penyakit ini disebabkan oleh virus paramyxovirus. Virus ini tidak hanya menyerang anjing, tetapi juga rubah, sigung, atau musang. Karena itulah anjing liar lebih berisiko terinfeksi karena tertular dari hewan lain.
Distemper merupakan salah satu penyakit yang berbahaya pada anjing. Ketika terkena distemper, anjing akan mengalami gejala berupa keluar nanah dari mata anjing, demam, nafsu makan berkurang, batuk, muntah, diare, dan pilek.
Jika anjingmu mengalami gejala distemper, kamu perlu segera membawanya ke dokter hewan untuk mendapatkan penanganan. Hal ini penting dilakukan untuk mencegah komplikasi berbahaya akibat distemper.
4. Sinusitis
Tidak hanya pada manusia, sinusitis juga bisa terjadi pada hewan, seperti anjing dan kucing. Anjing yang terkena sinusitis biasanya akan mengalami gejala pilek, sering bersin, sesak nafas, dan banyak keluar cairan dari hidungnya.
Sinusitis pada anjing bisa disebabkan oleh banyak hal, mulai dari paparan polusi, debu, penyakit gusi, hingga infeksi.
5. Infeksi bakteri Bordetella
Anjing pilek juga bisa disebabkan oleh infeksi bakteri Bordetella bronchiseptica yang menyerang jaringan paru-paru. Bakteri ini disebarkan melalui batuk atau bersin dari anjing yang terinfeksi. Bakteri Bordetella juga bertahan lama di tempat yang sering diigunakan anjing, seperti tempat makan, wadah minum, dan mainan.
Untungnya infeksi Bordetella relatif mudah diobati dan lebih mudah dicegah melalui vaksinasi.
6. Alergi
Selain manusia, anjing juga bisa terkena alergi. Saat terkena alergi, anjing bisa mengalami pilek, bersin, mata merah, sering menggaruk tubuhnya karena gatal, muncul ruam di kulit, bulu rontok, hingga muntah dan diare.
Alergi pada anjing bisa dicetuskan oleh berbagai hal, misalnya paparan kutu, serbuk sari, debu, serangga, jamur, obat-obatan, hingga makanan atau minuman tertentu.
7. Kelainan bentuk hidung
Sebagian jenis anjing ada yang terlahir dengan kelainan bentuk hidung, sehingga mereka sulit bernapas dan sering pilek. Kondisi ini biasanya perlu ditangani dengan metode pembedahan untuk memperbaiki bentuk hidung.
Namun, selain karena kelainan genetik yang menyebabkan bentuk hidung berubah, pilek biasanya cukup sering terjadi pada anjing dengan bentuk wajah datar dan tulang hidung yang lembut, seperti anjing jenis pug, bulldog, dan Boston terriers.
8. Polip hidung
Polip hidung juga dapat menjadi penyebab anjing pilek, tetapi kasusnya terbilang jarang ditemukan. Polip merupakan benjolan yang tumbuh di dalam hidung dan umumnya bersifat jinak.
Munculnya benjolan ini biasanya disebabkan oleh peradangan atau iritasi dalam jangka panjang, misalnya karena alergi, paparan polusi, atau infeksi berulang. Selain menimbulkan pilek, polip hidung juga bisa menyebabkan gejala lain pada anjing, seperti napas berbunyi, nafsu makan berkurang, dan hidung kering.
9. Tumor di dalam hidung
Selain karena polip hidung, pilek pada anjing juga bisa disebabkan oleh tumbuhnya tumor di dalam hidung anjing. Gejalanya bisa berupa anjing pilek dan tidak kunjung sembuh, keluar cairan berupa ingus atau darah dari hidung anjing, bersin-bersin, wajah bengkak, dan tidur mendengkur.
10. Benda asing masuk ke dalam hidung
Benda asing, seperti kotoran, rumput, mainan, atau makanan dapat masuk ke dalam hidung anjing dan menyebabkan anjing pilek. Apabila kamu melihat benda asing dalam hidung anjing, keluarkan dengan hati-hati menggunakan pinset.
Jika benda asing tersebut sulit dikeluarkan dan hidung anjing mengeluarkan ingus hingga darah, segeralah bawa ke dokter hewan untuk mengeluarkan benda asing tersebut.
Cara Mengobati Anjing Pilek
Pengobatan anjing pilek idealnya perlu disesuaikan dengan penyebabnya. Apabila pilek anjing hewan disebabkan karena infeksi virus, kondisi ini biasanya bisa sembuh sendiri dalam beberapa hari atau minggu.
Namun, untuk mendukung pemulihan anjing yang pilek, kamu bisa melakukan perawatan di rumah, seperti memberi anjing kesayanganmu makanan bergizi dan minum air yang cukup, serta menjauhkannya dari paparan polusi, debu, dan kotoran.
Untuk mencegah anjing pilek dan batuk karena infeksi, sebaiknya berikan anjing vaksinasi lengkap. Selain itu, setelah menyentuh anjing lain, sebaiknya segera mencuci tangan dan mengganti pakaian agar virus dan bakteri dari anjing lain tidak menular ke anjingmu di rumah.
Selain itu, anjing yang sedang pilek sebaiknya tidak mengunjungi taman, tempat penitipan, atau animal shelter agar tidak menginfeksi anjing lainnya. Apabila kamu memiliki lebih dari satu anjing di rumah, sebaiknya anjing pilek juga diisolasi dan tidak berbagi barang dengan anjing lain agar tidak tertular.
Apabila keluhan anjing pilek sudah parah, berlangsung lama dan tidak kunjung sembuh, atau disertai gejala lain yang berat seperti anjing tampak sangat lemas, berat badan berkurang drastis, sesak napas, atau keluar darah yang banyak dari hidungnya, sebaiknya segera bawa anjingmu ke dokter hewan, ya.