Jenis nyamuk yang menyebabkan beragam penyakit ada 3, yaitu Aedes aegypti, Anopheles, dan Culex tritaeniorhynchus. Nyamuk-nyamuk tersebut umumnya menularkan penyakit melalui air liurnya yang telah terinfeksi virus, kuman, atau parasit.

Nyamuk umumnya tinggal dan berkembang biak di tempat yang banyak airnya atau tempat penampungan air, seperti selokan, pot tanaman, kolam renang, dan tempat sampah. Hal ini karena jentik nyamuk mendapatkan asupan makanan dari mikroorganisme atau sisa-sisa makanan yang terdapat di dalam air untuk berkembang biak menjadi nyamuk dewasa.

3 Jenis Nyamuk Beserta Penyakit yang Ditularkannya - Alodokter

Setelah menjadi dewasa, nyamuk akan bertahan hidup dengan cara mengisap darah manusia atau hewan. Nyamuk pun akan akan membawa virus, kuman, atau parasit dalam tubuhnya dan menjadi agen penyebar organisme tersebut. Terdapat beberapa jenis nyamuk yang menjadi penyebab penyakit.

Jenis Nyamuk Penyebab Berbagai Penyakit

Gigitan nyamuk tidak hanya menimbulkan bentol kemerahan dan rasa gatal di kulit, tetapi juga berisiko membawa penyakit yang berbahaya. Berikut ini adalah beberapa jenis nyamuk yang dapat menyebabkan penyakit:

1. Nyamuk Aedes aegypti

Nyamuk Aedes aegypti mungkin sudah cukup dikenal oleh banyak orang. Jenis nyamuk ini merupakan penyebab utama penyakit demam berdarah (DBD). Tidak hanya itu, nyamuk Aedes aegypti juga dapat menyebarkan penyakit chikungunya, zika, kaki gajah, dan demam kuning.

Nyamuk Aedes aegypti biasanya aktif dan menggigit mangsanya pada pagi dan sore hari. Nyamuk ini menularkan virus setelah menggigit manusia atau hewan yang terinfeksi. Virus kemudian memasuki aliran darah nyamuk dan menetap di kelenjar air liur nyamuk. Ketika nyamuk tersebut menggigit kembali manusia atau hewan lain, virus akan menyebar ke dalam aliran darah manusia atau hewan tersebut.

Nyamuk ini umumnya hidup di daerah iklim tropis dan subtropis dengan curah hujan tinggi serta suhu yang lembap, termasuk Indonesia. Selain itu, nyamuk Aedes aegypti biasanya berkembang biak di tempat penampungan air, seperti bak mandi, vas bunga, atau talang air.

2. Nyamuk Anopheles

Nyamuk Anopheles merupakan jenis nyamuk yang banyak ditemukan di negara beriklim tropis dan di tempat yang curah hujannya tinggi. Nyamuk ini merupakan penyebab utama penyakit malaria dan kaki gajah. Nyamuk Anopheles biasanya bersarang di air kotor, seperti parit, selokan, dan rawa. Selain itu, nyamuk ini juga sering berlindung di tempat yang gelap, seperti di pohon dan semak-semak.

Nyamuk Anopheles sering menggigit manusia pada malam hari. Gigitan nyamuk ini akan membawa parasit atau cacing masuk ke dalam tubuh, kemudian berkembang biak di dalam aliran darah. Setelah berkembang biak menjadi dewasa, parasit atau cacing tersebut akan menyebabkan infeksi serta menyerang sel darah merah

3. Nyamuk Culex tritaeniorhynchus

Jenis nyamuk yang dapat menyebabkan penyakit lainnya adalah Culex tritaeniorhynchus. Nyamuk ini merupakan penyebab utama penyakit Japanese encephalitis (radang otak). Selain itu, nyamuk Culex juga dapat menularkan virus demam berdarah, demam kuning, dan west nile fever.

Nyamuk Culex lebih aktif menggigit manusia pada malam hari dan banyak ditemukan di daerah persawahan, pantai, serta rawa. Nyamuk ini mendapatkan virus saat menggigit manusia atau hewan yang telah terinfeksi sebelumnya. Jika nyamuk ini menggigit orang lain, virus di tubuh nyamuk tersebut akan masuk ke dalam pembuluh darah manusia atau hewan tersebut dan menularkan virus.

Cara Mencegah Perkembangbiakan dan Gigitan Nyamuk

Langkah tepat untuk mencegah perkembangbiakan berbagai jenis nyamuk di atas adalah dengan menerapkan 3M Plus. Tindakan 3M yang dimaksud meliputi menguras dan menutup tempat penampungan air, serta mendaur ulang barang yang berpotensi menjadi sarang nyamuk. 

Selain itu, Plus merupakan upaya tambahan untuk mencegah terkena berbagai penyakit yang bisa ditularkan melalui gigitan nyamuk, di antaranya:

  • Menggunakan obat antinyamuk, baik dalam bentuk losion, semprotan, bakar, dan elektrik
  • Membersihkan tempat yang dapat menjadi tempat genangan air, seperti ember, pot bunga, tampungan dispenser, dan tempat sampah, secara rutin
  • Memasang kawat kasa pada jendela dan ventilasi
  • Menaburkan bubuk larvasida di tempat penampungan air yang sulit dibersihkan
  • Menghentikan kebiasaan menggantung pakaian di ruang terbuka
  • Memperbaiki saluran dan talang air yang tidak lancar
  • Menanam tumbuhan pengusir nyamuk
  • Memelihara ikan pemakan jentik nyamuk
  • Menggunakan kelambu saat tidur, terutama jika di ruangan tidak ber-AC

Dengan mengetahui berbagai jenis nyamuk serta cara mencegah perkembangbiakan dan gigitannya, Anda diharapkan lebih waspada dan peduli terhadap kebersihan lingkungan. Dengan begitu, Anda akan terhindar dari penyakit yang ditularkan melalui gigitan nyamuk.

Jika Anda masih memiliki pertanyaan terkait jenis nyamuk atau mengalami beberapa gejala, seperti demam tinggi, sakit kepala, muntah, dan nyeri sendi, jangan ragu untuk berkonsultasi ke dokter. Ini karena gejala tersebut bisa menjadi tanda demam berdarah, malaria, atau penyakit lain yang ditularkan oleh nyamuk. Konsultasi bisa Anda lakukan secara cepat dan praktis melalui Chat Bersama Dokter.