Pantangan setelah minum madu perlu diketahui dan dihindari, terlebih bagi penderita diabetes. Meski kaya akan antioksidan, vitamin, dan mineral, madu pada dasarnya tetaplah gula yang sebaiknya dikonsumsi secukupnya. Selain itu, ada anjuran khusus dalam mengonsumsi madu.
Selain dijadikan sebagai pemanis alami, madu murni bermanfaat untuk mengobati batuk dan diare, serta menyehatkan jantung. Namun, ada beberapa pantangan setelah minum madu yang perlu dihindari agar manfaat yang diperoleh bisa maksimal dan terhindar dari efek samping yang justru merugikan kesehatan tubuh.
Berbagai Pantangan setelah Minum Madu
Madu biasanya dimasukkan ke dalam beragam makanan atau minuman sebagai pengganti gula untuk menambah cita rasa manis, seperti yoghurt tawar, kopi, atau teh. Selain itu, minum madu langsung juga memiliki banyak manfaat kesehatan karena kandungan antioksidan dan berbagai nutrisi di dalamnya.
Sebelum memutuskan untuk mengonsumsinya setiap hari secara rutin, sebaiknya ketahui terlebih dulu berbagai pantangan setelah minum madu berikut ini:
1. Mengonsumsi makanan tinggi gula
Pantangan setelah minum madu yang tidak boleh diabaikan adalah mengonsumsi makanan atau minuman yang tinggi gula lainnya. Alasannya, madu itu sendiri merupakan karbohidrat tinggi gula yang mengadnung sekitar 60 kalori per 1 sendok makan. Madu juga tergolong makanan dengan indeks glikemik tinggi yang artinya bisa meningkatkan gula darah dengan cepat.
Minum madu dilanjutkan dengan mengonsumsi asupan tinggi gula lainnya bisa menyebabkan penumpukan kalori dan pertambahan berat badan. Selain menimbulkan penambahan berat badan, asupan gula dalam jumlah tinggi juga meningkatkan risiko terkena penyakit jantung, diabetes, dan gangguan organ hati.
Oleh karena itu, bila ingin rutin minum madu, batasilah asupan gula tambahan lain dan jalanilah pola makan padat nutrisi, terutama jika Anda menderita diabetes dan obesitas.
2. Minum obat penghambat pembekuan darah
Konsumsi obat antikoagulan atau penghambat pembekuan darah juga menjadi pantangan setelah minum madu. Alasannya, madu bisa memperlambat pembekuan darah. Bila dikonsumsi dengan obat antikoagulan, efeknya bisa berlebihan.
Beberapa efek samping bila mengonsumsi obat antikoagulan setelah minum madu adalah munculnya memar dan terjadinya pendarahan.
3. Minum obat antikejang
Setelah Anda minum madu, sebaiknya hindari konsumsi obat antikejang untuk epilepsi, seperti fenitoin. Bila pantangan setelah minum madu ini diabaikan, gejala interaksi obat pun bisa terjadi, seperti sakit kepala, mengantuk, tubuh gemetar, mual, muntah, sembelit, dan gusi terasa nyeri.
Itulah berbagai pantangan setelah minum madu yang penting untuk dipatuhi. Seperti yang telah disebutkan di awal, madu tetaplah gula yang sebaiknya dikonsumsi secukupnya. Walau termasuk pengganti gula yang baik, madu bisa menjadi tidak sehat bila diminum terlalu banyak sampai melebihi batas asupan gula harian.
Idealnya, takaran madu yang direkomendasikan untuk orang dewasa adalah 1–2 sendok makan per hari. Pastikan madu yang dikonsumsi adalah madu murni tanpa tambahan bahan apa pun, termasuk gula.
Madu juga tidak disarankan untuk dipanaskan pada suhu yang tinggi. Pemanis alami ini juga tidak boleh dikonsumsi oleh anak di bawah usia 12 bulan karena mengandung bakteri yang bisa menyebabkan botulisme pada bayi. Ini adalah kondisi serius yang dapat mengancam nyawa.
Bila pantangan setelah minum madu ini dihindari, Anda pun bisa mendapatkan manfaat madu untuk kesehatan tubuh. Jika masih memiliki pertanyaan seputar konsumsi madu, sebaiknya berkonsultasilah ke dokter. Nantinya, dokter bisa menyarankan takaran asupan madu yang paling tepat sesuai dengan kondisi kesehatan Anda.