Salep herpes menjadi pilihan terbaik untuk mempercepat penyembuhan luka yang disebabkan oleh infeksi virus herpes. Selain menyembuhkan luka, penggunaan salep antivirus ini juga dapat mencegah perkembangan virus, sehingga infeksi lebih terkendali.

Herpes adalah sekelompok virus yang dapat menginfeksi dan menyebabkan keluhan berupa kulit melepuh yang disertai rasa nyeri maupun gatal. Ada dua jenis virus herpes yang paling sering menginfeksi manusia, yaitu virus herpes zoster dan virus herpes simpleks tipe 1 dan tipe 2.

3 Salep Herpes yang Ampuh untuk Menyembuhkan Luka - Alodokter

Virus herpes zoster menyebabkan cacar air. Sementara itu, virus herpes simpleks tipe 1 menyebabkan herpes oral dan virus herpes simpleks tipe 2 menimbulkan herpes genital.

Virus herpes dapat ditularkan melalui kontak langsung dengan orang yang terinfeksi, misalnya berciuman atau melakukan hubungan seksual. Selain itu, virus ini juga bisa ditularkan jika menggunakan alat makan atau pisau cukur yang sama dengan penderita herpes.

Infeksi virus herpes dapat menimbulkan gejala berupa nyeri, gatal, dan luka melepuh di sekitar alat kelamin, anus, tangan, atau mulut. Meskipun hingga kini belum ada obat yang dapat menyembuhkannya, penggunaan salep herpes dapat meringankan gejala dan menurunkan risiko terjadinya penularan infeksi.

Berbagai Pilihan Salep Herpes

Tidak hanya meredakan rasa sakit yang muncul, mengoleskan salep juga bisa menyembuhkan luka lebih cepat. Penggunaan salep herpes juga dapat membuat infeksi lebih cepat terkendali serta mencegah kekambuhannya.

Berikut ini adalah berbagai pilihan salep herpes yang ampuh untuk meredakan gejalanya:

Acyclovir

Acyclovir merupakan salep herpes yang mengandung antivirus. Salep ini bekerja dengan cara menghentikan perkembangan virus herpes. Salep acyclovir bermanfaat untuk mempercepat penyembuhan luka dan mengurangi gejala infeksi, seperti kesemutan, nyeri, rasa seperti terbakar, dan gatal.

Untuk mendapatkan hasil yang maksimal, gunakanlah salep ini pada area kulit yang mengalami lepuhan, kemerahan, atau kesemutan sebanyak 5 kali sehari atau setiap 3−4 jam. Jangan menggunakan salep ini di mata, hidung, dalam mulut, atau bagian dalam vagina.

Penggunaan salep acyclovir tidak bisa menyembuhkan herpes secara keseluruhan, sehingga Anda harus tetap menerapkan seks yang aman untuk mencegah penularan infeksi kepada orang lain.

Penciclovir

Salep penciclovir bisa digunakan untuk mengatasi luka lepuh di sekitar mulut yang disebabkan oleh virus herpes. Cara kerja salep ini sama seperti salep acyclovir, yakni mampu meredakan rasa sakit dan membuat luka lebih cepat sembuh.

Penciclovir hanya boleh dioleskan pada daerah bibir atau sekitar wajah. Dosis penggunaannya pun berbeda untuk setiap orang. Untuk orang dewasa, salep dapat dioleskan setiap 2 jam, selain jam tidur malam, selama 4 hari. Sementara itu, untuk anak-anak, penggunaan dan dosis salep herpes akan ditentukan oleh dokter sesuai dengan kondisi anak.

Lidocaine

Selain 2 salep herpes di atas, salep lidocaine juga dapat digunakan untuk meredakan nyeri yang disebabkan oleh virus herpes. Lidocaine merupakan anastesi lokal yang dapat mengatasi sakit dengan cara menghalangi sinyal nyeri pada ujung saraf di kulit.

Pada orang dewasa, salep lidocaine dapat dioleskas tipis-tipis pada area yang sakit setiap 6–8 jam sekali. Sementara itu, pada anak-anak, penggunaan dan dosis salep akan ditentukan oleh dokter.

Tidak hanya ketiga jenis salep herpes di atas, Anda juga bisa menggunakan losion kalamin untuk mengatasi keluhan gatal. Namun, sebelum mengoleskan salep herpes, cucilah tangan Anda dengan sabun dan bersihkan area kulit di sekitar luka. Setelah itu, oleskan salep secukupnya sesuai dengan arahan yang diberikan oleh dokter.

Pada beberapa orang, salep herpes mungkin dapat menyebabkan efek samping, seperti bibir kering atau pecah-pecah, kulit terkelupas, atau reaksi alergi. Jika kondisi ini terjadi, segera hubungi dokter kulit untuk mendapat penanganan yang tepat atau mengganti jenis obat yang digunakan.

Selain menggunakan salep herpes, Anda juga bisa menerapkan perawatan di rumah untuk mengurangi rasa sakit pada luka. Misalnya adalah dengan tidak menggaruk atau menyentuh luka, menjaga luka tetap bersih, mengelola stres, dan melakukan kompres dingin selama 15 menit.

Pengobatan untuk mengatasi herpes tergantung pada tingkat keparahan penyakit, jenis herpes yang diderita, aktivitas seksual, dan faktor medis lainnya. Dokter akan menentukan dosis dan jenis obat yang diberikan, apakah cukup dengan salep herpes saja atau dikombinasikan dengan obat minum.

Oleh karena itu, jika Anda mengalami gejala herpes, seperti muncul luka di sekitar bibir, mulut, lidah, atau alat kelamin, pembengkakan kelenjar getah bening, nyeri otot, dan nyeri saat buang air kecil, segera konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat, termasuk peresepan salep herpes.