Tidak semua kasus radang amandel perlu dioperasi. Terkadang, menerapkan cara meredakan radang amandel di rumah bisa membantu mengurangi keluhan radang amandel, lho.

Radang amandel atau tonsilitis terjadi saat salah satu atau kedua kelenjar kecil (amandel) yang ada di tenggorokan mengalami peradangan akibat infeksi virus atau bakteri. Berbagai jenis virus, termasuk adenovirus dan virus Epstein-Barr, serta bakteri Streptococcus adalah mikroorganisme yang paling sering menyebabkan kondisi ini.

Cara Meredakan Radang Amandel di Rumah - Alodokter

Jika mengalami radang amandel, kamu bisa menerapkan cara meredakan radang amandel untuk mengurangi keluhan, seperti sakit tenggorokan, batuk, dan demam. 

Berbagai Cara Meredakan Radang Amandel 

Amandel atau tonsil terletak di tenggorokan dan merupakan bagian dari sistem kekebalan tubuh. Saat amandel meradang, ini bisa menimbulkan banyak keluhan, mulai dari sakit tenggorokan, pembengkakan dan kemerahan pada amandel, sakit saat menelan, batuk, tidak enak badan, sakit kepala, bahkan demam. 

Penanganan untuk mengatasi radang amandel bisa bervariasi dan tergantung pada kondisi serta tingkat keparahannya. Umumnya, radang amandel bisa mereda dengan sendirinya dalam 3–4 hari. Namun, untuk membantu meredakan keluhan dan gejalanya, ada beberapa cara alami yang bisa kamu coba, yaitu:

1. Kumur dengan air garam 

Berkumur dengan air garam dapat meredakan nyeri tenggorokan pada radang amandel. Kamu bisa membuat air garam dengan mencampurkan ½ sendok teh garam ke 1 gelas atau sekitar 200 ml air hangat. 

2. Minum air madu

Kamu juga bisa mencampurkan air atau teh dengan madu. Cara ini mampu meredakan sakit tenggorokan dan batuk akibat radang amandel. Hal ini karena madu memiliki sifat antibakteri.

Namun, perlu diingat, jika radang amandel dialami oleh anak yang berusia kurang dari 1 tahun, cara ini tidak boleh dilakukan, karena bisa meningkatkan risiko terjadinya botulisme.

3. Konsumsi makanan yang lembut atau dingin

Ketika mengalami radang amandel, kamu disarankan untuk mengonsumsi makanan yang lembut atau dingin, seperti es krim, puding, jus, yoghurt, atau smoothies. Bila memungkinkan, kamu juga bisa mengemut es batu atau permen pelega tenggorokan. 

4. Pasang air purifier

Air purifier merupakan alat yang dapat membersihkan udara dari debu, polusi, dan asap rokok. Dengan kualitas udara yang baik, saluran napas dan tenggorokan pun akan jadi lebih lapang dan radang kelenjar amandel pun bisa teratasi dan dicegah. 

Sementara itu, jika kamu sering berada di ruangan yang terlalu kering, misalnya karena AC yang menyala terus, kamu dianjurkan untuk menggunakan humidifier. Alat ini akan membuat udara menjadi lebih lembap sehingga membantu meredakan sakit dan rasa tidak nyaman di tenggorokan.

Obat Amandel untuk Mengatasi Radang Amandel

Selain dengan cara alami, radang amandel juga bisa diredakan dengan mengonsumsi obat. Namun, sebaiknya jangan menggunakan obat amandel tanpa berkonsultasi terlebih dahulu ke dokter. Untuk berkonsultasi ke dokter, kamu bisa menggunakan fitur Chat Bersama Dokter karena praktis dan cepat. 

Contoh obat amandel yang dapat digunakan adalah paracetamol atau ibuprofen. Obat jenis ini dapat membantu meringankan keluhan nyeri tenggorokan, sakit saat menelan, dan demam. 

Bila radang amandel disebabkan oleh infeksi bakteri, dokter bisa memberikan antibiotik. Beberapa jenis antibiotik yang biasanya diberikan untuk mengatasi radang amandel adalah amoxicillin dan doxycycline

Obat antibiotik perlu dikonsumsi dalam jangka waktu tertentu. Jangan menambah, mengurangi, atau menghentikan penggunaan obat tanpa berkonsultasi dengan dokter. Hal itu bisa menyebabkan radang amandel memburuk atau bahkan membuat infeksi menyebar ke bagian tubuh lainnya.

Jika radang amandel sudah sangat sering kamu alami, amandel tetap bengkak walau sudah diobati, atau radang amandel sudah membuat kamu sulit makan atau bernapas, penanganan perlu dilakukan dengan tindakan operasi atau pengangkatan amandel (tonsilektomi). 

Oleh karena itu, segera periksakan diri ke dokter bila radang amandel yang kamu alami disertai dengan demam, telah berlangsung selama lebih dari 2 minggu, atau tidak kunjung membaik walau sudah minum obat.