Ciri-ciri kista di rahim penting untuk diketahui guna mencegah komplikasi yang mungkin terjadi. Dalam beberapa kasus, jenis kista ini bisa menimbulkan rasa tidak nyaman, seperti tekanan di area panggul dan nyeri saat berhubungan intim. 

Kista adalah benjolan berisi cairan atau bahan semi padat yang bisa terbentuk di kulit atau organ bagian dalam. Benjolan ini sering muncul di beberapa bagian tubuh, seperti kulit, payudara, ginjal, dan ovarium.

4 Ciri-Ciri Kista di Rahim yang Perlu Diketahui - Alodokter

Namun, pada kasus yang langka, kista juga bisa tumbuh di rahim (uterus). Kista rahim umumnya disebabkan oleh adanya penyumbatan saluran tertentu, misalnya saluran kelenjar di leher rahim. Meski umumnya tidak berbahaya, benjolan di rahim ini bisa menimbulkan rasa tidak nyaman, seperti tekanan di panggul dan nyeri saat berhubungan intim (dispareunia). 

Oleh karena itu, penting sekali untuk mengenali ciri-ciri kista di rahim guna mencegah komplikasi dan mendapatkan penanganan yang tepat. 

Ciri-ciri Kista di Rahim

Untuk mengenalinya, berikut ini adalah ciri-ciri kista di rahim yang perlu Anda ketahui:

1. Nyeri di perut bagian bawah

Ciri-ciri kista rahim yang paling sering dirasakan penderita adalah nyeri di perut bagian bawah. Hal ini bisa terjadi karena pertumbuhan kista bisa menekan saraf, jaringan, dan organ lain di sekitarnya. Selain itu, nyeri juga bisa muncul ketika kista tersebut sudah terlalu besar dan pecah. Nyeri juga bisa dirasakan ketika sedang menstruasi.

2. Tekanan di panggul

Munculnya benjolan di rahim bisa menimbulkan tekanan di panggul atau perasaan penuh di vagina. Hal ini juga berhubungan dengan pertumbuhan dan ukuran kista. Saat kista membesar, ia akan memenuhi ruang di sekitar rahim sehingga memberikan tekanan pada panggul, vagina, atau organ lain di sekitarnya.

3. Nyeri saat berhubungan seksual

Nyeri saat berhubungan seksual juga bisa menjadi ciri-ciri kista di rahim. Sebab, aktivitas seksual yang intens bisa menyebabkan kista pecah dan menimbulkan nyeri. Sebagai contoh, saat melakukan hubungan seksual, penis bisa saja bergesekan dengan kista yang tumbuh di leher rahim (kista nabothi). Pada akhirnya, kista tersebut pecah karena penetrasi yang intens.

4. Keluar lendir dan darah

Ketika kista pecah, Anda mungkin akan melihat keluarnya lendir dan sedikit darah yang terlihat sebagai keputihan. Lendir tersebut mungkin juga sedikit bau karena cairan yang terperangkap di kista mengandung bakteri dan sel-sel rusak.

Namun, perlu diketahui juga bahwa kista di rahim tidak selalu menunjukkan gejala seperti di atas. Beberapa penderitanya bisa saja  tidak merasakan gejala atau ciri-ciri kista di rahim sama sekali dan baru menyadarinya ketika dokter menemukan kista tersebut melalui pemeriksaan USG (ultrasonografi). 

Pengobatan Kista di Rahim

Pada banyak kasus, kista di rahim tidak memerlukan penanganan karena ukurannya yang kecil dan tidak terlalu mengganggu. Namun, jika perkembangan kista ini dirasa mengganggu, dokter mungkin akan menyarankan beberapa metode pengobatan berikut ini:

  • Ablasi elektrokauter, yaitu metode untuk menghancurkan kista dengan menggunakan arus listrik. Arus listrik tersebut bisa memanaskan dan akhirnya menghancurkan kista di rahim.
  • Krioterapi, yaitu metode untuk menghancurkan kista dengan menggunakan nitrogen cair. Nitrogen cair tersebut dapat membekukan dan menghancurkan kista.

Selain beberapa metode tersebut, dokter dapat menyarankan tindakan operasi jika kista sulit ditemukan atau mengandung sel-sel yang dapat menjadi kanker (neoplasma).

Nah, itulah ciri-ciri kista di rahim yang perlu Anda cermati. Jika memiliki ciri-ciri seperti yang disebutkan di atas, Anda bisa segera berkonsultasi dengan dokter secara online melalui Chat Bersama Dokter untuk mendapatkan saran pengobatan yang tepat. Jika diperlukan Anda bisa membuat janji temu dengan dokter untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut.