Selain menyiapkan kebutuhan bayi, calon ibu juga dituntut untuk mencari informasi persalinan yang tepat sebelum melahirkan. Informasi ini penting untuk dijadikan bekal agar ibu dapat mempersiapkan persalinan dengan baik dan tidak panik saat hari besar tersebut tiba.
Meski tanggal prediksi persalinan masih jauh, Bumil dianjurkan untuk membekali diri dengan informasi yang tepat mengenai persalinan. Ini berguna untuk mengantisipasi hal-hal yang mungkin terjadi saat persalinan dan memastikan kondisi kesehatan Bumil dan janin siap untuk menjalani proses ini.
Daftar Informasi Persalinan yang Harus Diketahui Ibu Hamil
Berikut ini adalah beberapa informasi penting yang perlu Bumil ketahui sebelum menjalani persalinan:
1. Tanda-tanda awal persalinan
Ketika sudah mendekati waktu melahirkan, tubuh Bumil akan mulai mempersiapkan diri untuk mengeluarkan bayi dari kandungan. Nah, menjelang persalinan, ada beberapa hal yang mungkin akan Bumil alami, yaitu:
- Nyeri punggung bagian bawah yang mirip dengan nyeri saat menstruasi atau nyeri pada panggul, hingga membuat Bumil sulit beristirahat atau tidur dengan nyenyak
- Kontraksi yang akan semakin terasa kuat, lebih lama, dan sering saat mendekati waktu persalinan
- Air ketuban pecah yang bisa ditandai dengan keluarnya air-air dari kemaluan yang tidak berbau
- Keluar lendir yang berwarna jernih dan disertai dengan bercak darah yang berwarna pink hingga merah
- Mood swing atau perubahan suasana hati mendadak
2. Waktu yang tepat untuk ke dokter atau bidan
Bumil disarankan untuk segera pergi ke rumah sakit atau bidan ketika kontraksi muncul secara teratur selama sekitar 30–60 detik dengan jarak waktu kemunculnya 3–5 menit. Selain itu, Bumil juga sebaiknya segera ke dokter atau bidan jika mengalami beberapa hal berikut ini:
- Air ketuban pecah atau ketuban pecah dini
- Perdarahan vagina yang semakin banyak
- Pergerakan bayi berkurang
- Nyeri perut yang hebat
- Pusing dan lemas
- Demam
3. Melahirkan memang menyakitkan
Melahirkan memang menyakitkan, tetapi Bumil tidak perlu khawatir karena tubuh setiap wanita sudah diciptakan untuk bisa menghadapinya. Lagipula, rasa sakit tersebut bisa memberikan informasi mengenai sejauh mana proses persalinan tengah berlangsung.
Jika tidak tahan dengan rasa sakitnya, coba manfaatkan metode pengurang nyeri persalinan, baik secara medis atau alami. Untuk menentukan metode pengurang nyeri yang tepat, Bumil bisa berkonsultasi dengan dokter kandungan.
4. Proses persalinan tidak bisa diprediksi
Sebenarnya tidak ada yang bisa memprediksi berapa lama proses persalinan normal akan berlangsung. Semua itu tergantung pada berbagai faktor, seperti posisi dan ukuran bayi, kekuatan kontraksi, serta seberapa mudah mulut rahim melebar.
Proses persalinan terhitung sejak ibu hamil memasuki fase aktif persalinan. Fase aktif ini ditandai oleh kontraksi yang datangnya lebih kuat, lebih lama (5–60 detik), dan lebih sering (setiap 3–4 menit), serta serviks atau mulut rahim yang telah terbuka sebesar 3–4 cm.
Untuk wanita yang baru pertama kali melahirkan, fase aktif mungkin dapat berlangsung sekitar 8–15 jam, ditambah waktu mengejan sekitar 1-2 jam. Sementara itu, ibu hamil yang sudah pernah melahirkan, fase aktif mungkin memakan waktu sekitar 5–12 jam, ditambah waktu mengejan selama 10–60 menit.
Setelah bayi lahir, tahapan terakhir dari proses persalinan adalah lahirnya plasenta. Plasenta biasanya akan keluar dari rahim dalam waktu 10–20 menit setelah bayi lahir. Apabila plasenta masih belum keluar hingga 30 menit setelah bayi lahir, dokter akan memberikan penanganan untuk mengeluarkan plasenta.
Itulah beberapa informasi seputar persalinan yang perlu Bumil ketahui. Jika Bumil masih memiliki pertanyaan tentang proses melahirkan, jangan segan untuk bertanya kepada dokter atau bidan saat menjalani pemeriksaan kehamilan.