Meski terlihat ringan, lidah putih sebaiknya tidak dianggap sepele. Kondisi ini dapat disebabkan oleh berbagai hal, termasuk merupakan tanda atau gejala dari penyakit yang serius.
Lidah umumnya berwarna merah muda dan ditutupi oleh nodul atau bintil kecil yang disebut papila. Pada beberapa kondisi, papila bisa mengalami pembengkakan dan warna permukaan lidah menjadi putih. Kondisi ini umumnya terjadi akibat tubuh kekurangan cairan atau mulut kering.
Selain itu, kondisi lidah putih juga bisa menjadi tanda dan gejala dari penyakit tertentu, sehingga pemeriksaan diperlukan untuk mengetahui penyebabnya.
Berbagai Penyebab Lidah Putih
Lidah putih bisa disebabkan oleh kebersihan mulut yang kurang terjaga, dehidrasi, atau kurangnya konsumsi makanan bernutrisi, seperti buah-buahan dan sayuran. Jika disebabkan oleh beberapa kondisi tersebut, lidah putih hanya bersifat sementara dan bisa diatasi dengan rutin menyikat gigi dan lidah, minum air putih, serta mengonsumsi makanan bernutrisi seimbang.
Meski demikian, lidah putih juga bisa menjadi pertanda beberapa kondisi medis yang lebih serius. Berikut ini adalah beberapa penyakit lidah yang bisa membuat lidah berubah warna menjadi putih:
1. Leukoplakia
Leukoplakia ditandai dengan terbentuknya bercak putih di dalam mulut, termasuk lidah. Meski tidak menimbulkan rasa sakit, bercak putih akibat leukoplakia tidak dapat dihilangkan menggunakan pembersih lidah.
Leukoplakia bisa terjadi ketika lidah mengalami iritasi. Kondisi ini lebih sering dialami oleh perokok aktif atau mereka yang sering mengonsumsi minuman beralkohol secara berlebihan. Meski bukan kondisi yang mengkhawatirkan, leukoplakia yang dibiarkan dalam jangka waktu yang cukup lama bisa berkembang menjadi kanker.
2. Oral thrush
Oral thrush atau disebut juga kandidiasis oral disebabkan oleh penumpukan atau pertumbuhan jamur Candida albicans yang berlebih di dalam rongga mulut. Kondisi ini dapat menimbulkan plak putih yang terasa perih atau nyeri seperti terbakar di lidah.
Oral thrush lebih mudah dialami oleh bayi, lansia, penderita diabetes, orang sedang mengonsumsi antibiotik dalam jangka panjang, orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, serta yang memakai gigi palsu.
3. Oral lichen planus
Oral lichen planus adalah gangguan sistem kekebalan tubuh jangka panjang, yang ditandai dengan munculnya garis serta bercak putih di dalam mulut dan permukaan lidah yang terasa perih. Selain itu, kondisi ini juga dapat disertai dengan nyeri seperti terbakar pada area mulut serta gusi terlihat merah dan sakit.
Kondisi ini lebih mudah terjadi pada orang yang sedang mengonsumsi obat penghambat beta atau obat antiinflamasi nonsteroid. Selain itu, penderita penyakit hepatitis B dan primary biliary cirrhosis juga lebih rentan mengalami oral lichen planus.
4. Geographic tongue
Geographic tongue adalah kondisi ketika papila pada permukaan lidah hilang dan terlihat seperti “pulau” kemerahan dengan pinggiran berwarna putih. Penyebab kondisi ini tidak diketahui secara pasti, tetapi kondisi ini lebih sering dialami oleh penderita eksim, diabetes tipe 1, dan penderita artritis .
Ada kemungkinan bahwa kondisi ini bisa terjadi akibat faktor genetik atau kondisi tertentu, seperti psoriasis dan lichen planus. Meski demikian, diperlukan penelitian lebih lanjut untuk memastikan penyebab pasti geographic tongue.
5. Demam tifoid
Demam tifoid ditandai dengan lidah yang berselaput dengan tepi berwarna merah dan bagian tengah berwarna putih. Gejala lain yang bisa menyertai demam tifoid adalah terjadinya demam, tubuh lemas, pusing, serta diare. Demam tifoid umumnya terjadi pada musim panas dan ditularkan melalui makanan atau minuman yang tercemar feses atau urine penderita.
6. Sifilis
Sifilis dapat terjadi pada area mulut. Kondisi ini dapat disebabkan aktibat aktivitas seksual yang dilakukan di mulut, seperti oral seks. Sifilis pada mulut ditandai dengan luka di lidah atau bagian dalam bibir yang terlihat seperti bercak putih yang umumnya tidak menimbulkan nyeri.
Lidah putih yang disebabkan oleh kebersihan mulut yang buruk biasanya tidak perlu mendapatkan pengobatan dan bisa diatasi dengan rutin menyikat gigi dan lidah, serta menghindari makanan yang dapat mengiritasi mulut, seperti makanan yang terlalu panas, asin, pedas, atau asam.
Namun, jika lidah putih tak kunjung menghilang setelah beberapa minggu atau disertai dengan gejala yang mengarah ke salah satu penyakit di atas, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter guna mendapatkan penanganan. Anda juga sebaiknya memeriksakan diri ke dokter bila lidah putih sudah terasa sangat sakit hingga menyebabkan kesulitan bicara atau makan.