Manfaat kacang macadamia diperoleh dari berbagai nutrisi yang terkandung di dalamnya. Kacang ini kaya akan lemak tak jenuh yang bermanfaat dalam mencegah berbagai penyakit, seperti penyakit kardiovaskular dan diabetes.
Selain lemak tak jenuh, kacang macadamia juga tinggi kalori. Meski begitu, konsumsi kacang ini dalam jumlah yang tepat justru bisa menurunkan berat badan. Manfaat kacang macadamia dalam menurunkan berat badan didukung oleh nutrisi lain yang terkandung di dalamnya.
Kandungan Nutrisi Kacang Macadamia
Dalam 100 gram kacang macadamia mengandung 716 kkal dan beragam nutrisi lain yang meliputi:
- 60 gram lemak tak jenuh
- 12 gram karbohidrat
- 7,5 gram protein
- 8 gram serat
- 70 mg kalsium
- 2,5 mg zat besi
Kacang macadamia juga mengandung vitamin C dan vitamin E yang bersifat antioksidan serta berbagai mineral, seperti magnesium, zinc, fosfor, kalium, sodium, dan selenium yang diperlukan tubuh.
Manfaat Kacang Macadamia bagi Kesehatan
Karena beragam nutrisi yang terkandung di dalamnya, ada beberapa manfaat kacang macadamia bagi kesehatan, yaitu:
1. Memelihara kesehatan sistem pencernaan
Manfaat kacang macadamia dalam memelihara kesehatan sistem pencernaan diperoleh dari kandungan serat di dalamnya. Serat merupakan salah satu prebiotik yang berfungsi sebagai ‘makanan’ bagi bakteri baik di dalam usus.
Bakteri baik inilah yang melindungi usus dari berbagai risiko terkena penyakit di saluran pencernaan, seperti penyakit Crohn dan radang usus.
3. Menurunkan berat badan
Meski tinggi kalori, kacang macadamia diketahui bermanfaat dalam menurunkan berat badan. Manfaat ini berasal dari tingginya kandungan serat dan protein yang dapat mengurangi rasa lapar serta memberikan efek kenyang lebih lama.
Kandungan lemak tak jenuh tunggal, terutama asam palmitoleat, dalam kacang macadamia juga bermanfaat dalam mencegah terjadinya kenaikan berat badan. Meski begitu, Anda perlu mengimbanginya dengan olahraga secara rutin dan diet sehat.
3. Mengurangi risiko terkena penyakit kardiovaskular
Tingginya kandungan lemak tak jenuh tunggal dalam kacang macadamia bermanfaat untuk menurunkan kadar kolesterol dan tekanan darah. Selain itu, kandungan tersebut juga dapat mengurangi peradangan dan stres oksidatif yang dapat memicu penyakit kardiovaskular, seperti penyakit jantung dan stroke.
4. Mengurangi risiko penyakit diabetes
Kombinasi serat, lemak tak jenuh, dan nutrisi lain dalam kacang macadamia dipercaya mampu menstabilkan gula darah dan mengurangi risiko penyakit diabetes tipe 2. Selain itu, kacang macadamia juga dapat meningkatkan fungsi hormon insulin dan memiliki indeks glikemik rendah, sehingga aman dikonsumsi oleh penderita diabetes.
Tak hanya berbagai manfaat di atas, kacang macadamia juga dipercaya dapat mencegah pertumbuhan sel kanker, memperpanjang usia, serta menjaga kesehatan otak lansia agar terhindar dari penyakit Alzheimer maupun penyakit Parkinson.
Namun, masih diperlukan penelitian lebih lanjut terkait manfaat kacang macadamia dalam mengurangi risiko terjadinya berbagai kondisi tersebut.
Cara Tepat Mengonsumsi Kacang Macadamia
Meski memiliki segudang manfaat yang baik bagi kesehatan, jangan lupa bahwa kacang macadamia memiliki kandungan kalori yang cukup tinggi. Konsumsi kacang macadamia secara berlebihan justru bisa memicu obesitas.
Untuk mendapatkan manfaat kacang macadamia, cukup konsumsi 1 ons atau 10–12 butir kacang macadamia setiap harinya. Anda bisa langsung mengonsumsi kacang macadamia sebagai camilan atau mencampurnya ke dalam berbagai makanan, seperti yoghurt dan oatmeal.
Kacang yang kaya akan berbagai manfaat ini disebut-sebut sebagai kacang termahal di dunia. Namun, jangan khawatir, Anda bisa mendapatkan berbagai manfaat di atas dari jenis kacang-kacangan lainnya seperti kacang almond, kacang pistachio, kacang mete, kacang pecan, atau kacang kenari.
Perlu diingat pula bahwa tidak semua orang bisa mengonsumsi kacang. Apabila Anda memiliki alergi kacang, hindari mengonsumsi kacang macademia maupun jenis kacang lainnya.
Jika Anda ingin memperoleh berbagai manfaat kacang macademia di atas tetapi Anda memiliki kondisi kesehatan tertentu, sebaiknya konsultasikan ke dokter lebih dulu untuk memastikan jumlah konsumsinya yang tepat dan aman untuk kondisi kesehatan Anda.