Obat kembung kerap menjadi pilihan apabila kondisi ini tidak bisa diatasi dengan cara-cara alami. Ada beberapa jenis obat kembung yang dijual bebas untuk mengatasi perut kembung agar keluhan tersebut tidak semakin mengganggu.
Perut kembung adalah sensasi tidak nyaman yang membuat perut terasa penuh, kencang, dan terlihat buncit atau membesar. Kondisi ini bisa dialami oleh siapa saja. Perut kembung dapat hilang dengan sendirinya, tetapi pada beberapa orang, kondisi ini bisa terjadi secara berulang.
Pilihan Obat Kembung
Meskipun perut kembung merupakan gangguan kesehatan yang bisa terjadi pada siapa saja, kondisi ini tetap harus diobati. Ada dua pilihan pengobatan untuk mengatasi perut kembung, yaitu menggunakan cara alami dan obat-obatan.
Cara alami yang bisa Anda coba untuk mengobati perut kembung adalah:
- Mengonsumsi teh herbal
- Banyak minum air
- Rutin berolahraga
- Membatasi makanan yang mengandung gas
- Membatasi makanan dan minuman yang tinggi akan gula, berlemak, dan pedas
Namun, jika beberapa cara alami tersebut tidak cukup efektif untuk mengatasi perut kembung yang Anda alami, cobalah mengonsumsi obat kembung. Berikut ini adalah beberapa pilihan obat kembung yang bisa Anda konsumsi:
1. Antasida
Pilihan obat kembung yang pertama adalah antasida. Obat ini bekerja dengan cara menetralkan asam lambung, sehingga mencegah terjadinya keluhan perut kembung. Antasida biasanya banyak dikonsumsi untuk mengobati perut kembung yang disebabkan oleh konsumsi makanan dan minuman.
Tidak hanya mengatasi perut kembung, antasida juga bisa digunakan untuk mengobati gangguan pencernaan lain, seperti gastroesophageal reflux diseases (GERD) atau heartburn, maag, gastritis, dan tukak lambung.
Meskipun antasida termasuk obat bebas, penggunaannya tidak boleh sembarangan, terlebih jika Anda memiliki kondisi tertentu, seperti tekanan darah tinggi, sirosis, penyakit ginjal, dan gagal jantung. Selain itu, ibu hamil dan ibu menyusui juga tidak dianjurkan mengonsumsi obat kembung ini.
2. Simetikon
Obat ini dapat mengurangi kelebihan gas di saluran cerna. Cara kerja simetikon adalah mengumpulkan gelembung gas berukuran kecil sehingga membentuk gelembung besar agar lebih mudah dikeluarkan dari saluran cerna.
Simetikon tidak hanya efektif untuk mengatasi perut kembung, tetapi juga kolik pada bayi. Kendati demikian, pastikan untuk selalu bertanya pada dokter sebelum memberikan obat kembung ini kepada anak.
Simetikon sebaiknya tidak dikonsumsi oleh orang yang memiliki riwayat alergi terhadap simetikon dan orang yang sedang menjalani pengobatan tiroid. Obat kembung ini tersedia dalam tiga varian bentuk, yaitu tablet, tablet kunyah, dan sirup.
3. Karbon aktif
Obat kembung selanjutnya adalah karbon aktif. Karbon aktif memiliki pori-pori yang berguna untuk menghisap kelebihan gas di saluran cerna. Namun, efektivitas karbon aktif untuk mengurangi kelebihan gas masih perlu diteliti lebih lanjut.
Karbon aktif tidak dianjurkan untuk digunakan oleh orang yang sedang mengonsumsi suplemen atau produk herbal guna mengantisipasi terjadinya interaksi obat.
4. Probiotik
Keluhan perut kembung juga bisa diatasi dengan mengonsumsi probiotik. Probiotik bekerja dengan meningkatkan jumlah bakteri baik di dalam usus untuk mengurangi kelebihan gas di saluran pencernaan.
Probiotik bisa didapatkan dengan mengonsumsi yoghurt, kefir, kimchi, tempe, natto, miso, atau suplemen probiotik. Meskipun bermanfaat sebagai obat kembung, suplemen probiotik sebaiknya dikonsumsi sesuai aturan pakai yang tertulis di kemasan guna meminimalkan munculnya efek samping, atau justru memperparah perut kembung.
Berbagai obat kembung di atas termasuk golongan obat bebas yang bisa Anda dapatkan tanpa resep dari dokter. Namun, untuk meminimalkan efek samping dari obat-obatan tersebut, sebaiknya tetap konsultasikan kondisi Anda terlebih dahulu dengan dokter sebelum mengonsumsi obat tersebut.
Jika perut kembung yang Anda alami tidak kunjung mereda setelah mengonsumsi obat kembung, kembung berlangsung selama lebih dari 1 minggu, atau perut kembung disertai dengan demam, muntah, BAB berdarah, hingga perubahan berat badan yang drastis, jangan menunda untuk pergi ke dokter. Berbagai kondisi tersebut bisa saja menjadi tanda penyakit yang lebih serius.