Ada banyak mitos penyebab keguguran yang banyak beredar di masyarakat, mulai dari berhubungan seksual saat hamil muda, olahraga berlebihan, hingga kebiasaan makan pedas. Namun, apakah informasi tersebut benar atau memang hanya mitos? Yuk, simak faktanya melalui artikel berikut ini.
Keguguran merupakan kondisi saat janin meninggal di dalam kandungan sebelum kehamilan berusia 20 minggu. Umumnya, keguguran terjadi karena janin tidak tumbuh dengan baik selama di dalam kandungan dan ibu yang menerapkan pola hidup tidak sehat.
Selain itu, adanya masalah kesehatan pada ibu, seperti infeksi dan kelainan rahim, juga berisiko menyebabkan keguguran.
Mitos Penyebab Keguguran
Selain beberapa hal di atas, ada banyak informasi yang termasuk mitos penyebab keguguran dan masih dipercaya oleh masyarakat. Apa saja mitos tentang penyebab keguguran itu?
1. Konsumsi makanan pedas
Ada teori yang mengatakan bahwa makan makanan pedas bisa menyebabkan kontraksi atau keguguran. Namun, sejauh ini tidak ada bukti yang mendukung hal tersebut. Jadi, bisa disimpulkan bahwa makanan pedas aman dikonsumsi selagi hamil, ya.
Kendati tidak menyebabkan keguguran, Bumil tetap tidak dianjurkan mengonsumsi makanan pedas secara berlebihan. Soalnya, jenis makanan ini bisa menyebabkan Bumil diare dan nyeri perut.
2. Berhubungan seksual
Banyak yang percaya kalau berhubungan seksual saat hamil bisa menyebabkan keguguran. Tenang saja, hal ini juga hanya mitos belaka, kok. Berhubungan seks saat kehamilan tergolong aman dilakukan dan tidak membahayakan janin.
Janin tetap aman di dalam perut karena ia dilindungi oleh lendir tebal yang menutup leher rahim, kantung dan cairan ketuban, serta otot-otot rahim yang kuat.
Biasanya, janin akan bergerak-gerak setelah Bumil mengalami orgasme, tetapi itu bukanlah sesuatu yang harus dikhawatirkan. Janin hanya bereaksi terhadap detak jantung Bumil yang menjadi cepat.
Saat hamil, Bumil juga tidak dilarang untuk mencoba berbagai posisi seks. Dengan catatan, Bumil nyaman melakukannya dengan kondisi perut yang besar. Namun, jika ingin melakukan oral seks, jangan meniupkan udara ke vagina Bumil, ya.
Meski begitu, Bumil disarankan untuk berhati-hati atau puasa bercinta apabila mengalami perdarahan parah, plasenta previa, gangguan serviks, cairan ketuban bocor, hamil anak kembar, dan memiliki riwayat keguguran atau persalinan prematur sebelumnya.
3. Olahraga
Siapa bilang wanita hamil tidak boleh berolahraga? Ibu hamil justru disarankan tetap aktif bergerak dan berolahraga. Aktivitas ini dapat menurunkan risiko keguguran dan membantu memperlancar persalinan. Selain itu, olahraga saat hamil juga membuat tubuh Bumil dan janin lebih sehat.
Namun, Bumil disarankan untuk tidak melakukan olahraga yang terlalu berat. Bumil dapat memilih olahraga ringan dan santai, seperti berjalan kaki, yoga, berenang, atau senam hamil.
4. Mengangkat barang berat
Mengangkat benda berat saat hamil juga merupakan mitos penyebab keguguran. Kenyataannya, asal dilakukan sesuai panduan, mengangkat barang berat tidak serta-merta membuat Bumil langsung kehilangan janin.
Nah, bila Bumil ingin mengangkat barang, pastikan beban yang diangkat tidak lebih dari 20 kilogram. Selain itu, posisi tubuh saat mengangkat barang berat juga harus benar, yaitu menekuk lutut bukan membungkukkan badan.
Pastikan punggung Bumil tetap lurus saat menekuk lutut. Gunakan kekuatan otot kaki, ketimbang otot punggung. Ingat, jangan mengangkat barang yang bisa membuat Bumil mengejan atau mengencangkan perut.
Empat mitos penyebab keguguran di atas tidak berisiko menyebabkan keguguran, terlebih jika kehamilan Bumil normal dan sehat. Meski demikian, Bumil tetap harus berhati-hati dalam melakukan segala aktivitas, ya.
Jangan lupa untuk rutin memeriksakan kandungan setiap bulan ke dokter guna mengetahui perkembangan dan kesehatan janin. Bumil juga bisa bertanya mengenai apa pun kekhawatiran maupun yang dirasakan selama hamil kepada dokter melalui Chat Bersama Dokter.