Penyebab pneumonia ada bermacam-macam, mulai dari infeksi kuman hingga masuknya benda asing ke dalam paru-paru. Namun, Anda tidak perlu khawatir, karena penyebab tersebut bisa dicegah melalui berbagai langkah.
Pneumonia adalah peradangan yang menyebabkan kantung udara (alveoli) di salah satu atau kedua paru-paru menjadi bengkak. Kondisi yang juga dikenal dengan paru-paru basah ini umumnya akan menimbulkan gejala berupa batuk berdahak, demam tinggi, sesak napas, dan nyeri dada saat bernapas atau batuk.
Pneumonia sebenarnya bisa terjadi pada siapa saja. Namun, anak-anak usia di bawah 2 tahun dan lansia umumnya lebih rentan untuk mengalaminya.
Pada anak-anak, pneumonia bahkan bisa sangat berbahaya dan menyebabkan komplikasi serius, seperti abses paru dan sepsis. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui penyebab pneumonia dan cara mencegahnya sehingga pneumonia pun tidak terjadi.
Beragam Penyebab Pneumonia
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, pneumonia disebabkan oleh infeksi kuman dan benda asing yang masuk ke dalam paru-paru. Berikut ini adalah penjelasannya:
1. Infeksi bakteri
Bakteri adalah salah satu jenis kuman yang paling sering menyebabkan pneumonia. Pada pneumonia yang disebabkan oleh bakteri, infeksi biasanya hanya terjadi pada salah satu bagian paru-paru.
Dari banyaknya bakteri yang dapat menginfeksi tubuh manusia, berikut ini adalah beberapa jenis bakteri yang menjadi penyebab pneumonia:
- Streptococcus pneumoniae
- Haemophilus influenzae
- Staphylococcus aureus
- Mycoplasma pneumoniae
- Chlamydia pneumoniae
- Legionella pneumophila
2. Infeksi virus
Virus merupakan penyebab pneumonia yang paling sering menyerang anak-anak usia di bawah 5 tahun. Ada banyak jenis virus yang bisa menyebabkan pneumonia, termasuk virus penyebab batuk, pilek, atau flu, seperti:
- Respiratory syncytial virus (RSV)
- Human rhinovirus (HRV)
- Human parainfluenza virus (HPIV)
- Human metapneumovirus (HMPV)
- Adenovirus
- Virus influenza
- Coronavirus yang menyebabkan SARS, MERS, dan COVID-19.
Pneumonia yang disebabkan oleh virus umumnya akan menimbulkan gejala yang lebih ringan daripada pneumonia yang disebabkan oleh bakteri dan biasanya dapat sembuh dengan perawatan mandiri di rumah selama beberapa minggu. Namun, ada juga virus yang dapat menimbulkan gejala pneumonia parah, salah satunya virus Corona yang menyebabkan COVID-19 (SARS-CoV-2).
3. Infeksi jamur
Penyebab pneumonia ini sebenarnya jarang terjadi. Meski demikian, Anda yang memiliki daya tahan tubuh lemah, misalnya akibat menjalani kemoterapi atau transplantasi organ maupun menderita penyakit kronis tertentu, biasanya lebih rentan terkena pneumonia akibat jamur.
Jamur penyebab pneumonia paling banyak ditemukan di tanah atau kotoran burung. Beberapa jenis jamur yang dapat menyebabkan pneumonia meliputi:
- Pneumocystis jirovecii
- Cryptococcus
- Histoplasmosis
- Coccidioides
- Aspergillus
4. Masuknya benda asing ke dalam paru-paru
Pada keadaan normal, tubuh biasanya akan memberikan respons berupa batuk untuk mengeluarkan benda asing yang tidak sengaja masuk ke dalam saluran pernapasan.
Namun, pada kondisi tertentu, benda asing tersebut terkadang tidak dapat dikeluarkan sehingga memicu terjadinya infeksi pada paru-paru yang dalam dunia medis dikenal dengan pneumonia aspirasi.
Nah, benda-benda asing yang mungkin masuk ke paru-paru dan menjadi penyebab pneumonia adalah makanan cair atau padat dan cairan tubuh, seperti air liur dan muntahan.
Cara Mencegah Pneumonia
Ada istilah yang mengatakan bahwa mencegah lebih baik daripada mengobati. Jadi, untuk mengurangi risiko terkena pneumonia, terapkanlah beberapa cara mencegah pneumonia berikut ini:
- Hindari kontak langsung atau berbagi barang dengan orang yang sedang sakit.
- Cuci tangan secara rutin dengan air mengalir dan sabun atau hand sanitizer, setidaknya selama 20 detik.
- Jangan makan atau minum sambil berbicara ataupun tiduran.
- Hentikan kebiasaan merokok dan hindari paparan asap rokok.
- Hindari konsumsi minuman beralkohol secara berlebihan.
- Jaga daya tahan tubuh dengan menerapkan gaya hidup sehat, termasuk berolahraga secara teratur, mengonsumsi makanan bernutrisi, dan beristirahat yang cukup.
- Lakukan vaksinasi untuk mengurangi risiko terkena infeksi kuman penyebab pneumonia.
Bila Anda masih ada pertanyaan lebih lanjut tentang penyebab pneumonia, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter secara online melalui Chat Bersama Dokter. Lewat konsultasi ini, dokter akan memberikan informasi lain dengan lebih detail terkait saran penanganan atau pengobatan sesuai dengan penyebab pneumonia.