Berbagai pilihan obat pilek yang tersedia di apotik dapat membantu meringankan keluhan penyakit ini. Namun, sebelum membeli obat pilek, ketahui dulu masing-masing kandungan di dalam obat tersebut dan cara kerjanya.
Pilek umumnya disebabkan oleh infeksi virus yang bersifat self limiting atau bisa sembuh dengan sendirinya dalam waktu 7–10 hari. Kendati demikian, gejala pilek seperti bersin-bersin, hidung tersumbat, batuk, sakit kepala, hingga demam dapat mengganggu aktivitas.
Untuk meringankan gejala pilek yang mengganggu, ada beberapa pilihan obat pilek yang bisa Anda konsumsi.
Berbagai Pilihan Obat Pilek
Berikut ini adalah pilihan obat pilek yang bisa Anda konsumsi untuk meringankan gejala pilek:
1. Dekongestan
Jika pilek yang Anda alami disertai dengan hidung tersumbat, dekongestan merupakan pilihan tepat untuk meringankan kondisi tersebut. Obat pilek ini membantu melegakan hidung tersumbat dan mengurangi dahak, sehingga Anda bisa bernapas dengan lebih lega.
Dekongestan bekerja dengan cara mengurangi produksi lendir di hidung serta meredakan saluran sinus yang bengkak. Dekongestan tersedia dalam berbagai bentuk, mulai dari pil, sirup, hingga semprotan hidung.
2. Ekspektoran
Pilek tidak hanya disertai dengan hidung tersumbat, tetapi juga batuk berdahak. Jika Anda mengalami kondisi tersebut, ekspektoran bisa menjadi pilihan obat pilek yang tepat. Obat ini bekerja dengan cara mengencerkan dahak yang menumpuk di saluran pernapasan sehingga lebih mudah untuk dikeluarkan.
Setelah mengonsumsi obat pilek ini, Anda disarankan untuk minum banyak air putih agar membantu mengencerkan dahak dan melegakan saluran pernapasan. Ekspektoran tersedia dalam bentuk sirup, tablet, dan pil.
3. Ibuprofen
Ibuprofen biasanya dikonsumsi untuk meringankan pilek yang disertai dengan demam, sakit kepala, dan sakit tenggorokan. Obat pilek ini bersifat antiinflamasi yang dapat menghambat produksi senyawa kimia yang menjadi penyebab peradangan dan nyeri di tubuh.
Meski efektif untuk mengurangi gejala pilek seperti demam, sakit kepala, dan sakit tenggorokan, ibuprofen tidak boleh diberikan kepada anak berusia di bawah 6 bulan maupun anak yang sedang mengalami dehidrasi.
4. Antihistamin
Pilihan obat pilek lainnya adalah antihistamin. Antihistamin cocok dikonsumsi untuk mengatasi pilek yang disebabkan oleh alergi.
Ini karena antihistamin bekerja dengan menghambat atau menghentikan aktivitas histamin di dalam tubuh. Histamin adalah zat kimia yang akan dilepaskan oleh tubuh ketika mengalami reaksi alergi.
Kendati demikian, obat pilek ini tidak boleh dikonsumsi sembarangan. Beberapa jenis antihistamin, seperti chlorpheniramine dan diphendydramine, dapat menyebabkan kantuk yang bisa mengganggu aktivitas, terutama jika Anda mengoperasikan alat berat atau mengendarai kendaraan.
Tips Mencegah Pilek
Agar Anda terhindar dari pilek, berikut ini adalah beberapa langkah pencegahan yang bisa Anda lakukan:
- Rajin mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir
- Melakukan disinfeksi pada barang-barang yang sering disentuh, seperti gagang pintu, saklar lampu, dan benda-benda elektronik
- Menerapkan etika batuk dan bersin dengan benar, yaitu menutup mulut dan hidung dengan tisu, membuang tisu tersebut, lalu mencuci tangan
- Menghindari kontak erat dengan orang yang sedang mengalami pilek
- Menghindari penggunaan alat makan, termasuk gelas, sendok, dan piring, secara bergantian dengan anggota keluarga lain
Selain itu, Anda juga harus mengonsumsi makanan bergizi seimbang dan berolahraga secara rutin agar terhindar dari pilek.
Meskipun mampu meredakan keluhan, konsumsi obat pilek tidak akan mengatasi kondisi tersebut. Oleh karena itu, jika pilek yang Anda alami tidak kunjung membaik selama lebih dari 10 hari, disertai dengan nyeri dada, sakit telinga, maupun demam tinggi, jangan tunda untuk memeriksakan diri ke dokter guna mendapatkan penanganan.