Ada beragam obat sakit kepala di apotek yang dapat digunakan bila cara-cara alami, seperti istirahat, pijat, dan konsumsi minuman hangat, tidak mampu mengatasi nyeri kepala yang muncul. Jenis obat sakit kepala di apotek umumnya dapat dibeli secara bebas, tetapi penggunaannya tetap perlu dengan hati-hati.
Sakit kepala merupakan keluhan medis yang umum dialami setiap orang. Kondisi ini ditandai dengan rasa sakit atau nyeri di kepala, baik kepala bagian kiri, kanan, belakang, atau bahkan seluruh kepala.
Sakit kepala biasanya terjadi ketika kurang tidur, telat makan, mencium bau menyengat, atau menjelang masa menstruasi. Bila sakit kepala tidak kunjung mereda, obat sakit kepala yang dapat dibeli di apotek untuk menghilangkan keluhan yang muncul.
Beragam Obat Sakit Kepala di Apotek
Penanganan sakit kepala perlu disesuaikan dengan penyebab yang mendasarinya. Namun, obat-obatan tertentu biasanya tetap diperlukan untuk mengobati sakit kepala agar cepat mereda. Berikut ini adalah obat sakit kepala di apotek yang bisa dibeli tanpa resep dokter:
1. Paracetamol
Paracetamol adalah obat sakit kepala di apotek yang paling umum dikonsumsi. Tidak hanya mengatasi sakit kepala, paracetamol juga kerap digunakan untuk mengatasi sakit punggung, nyeri haid, sakit gigi, demam, dan ketegangan otot. Contoh obat yang mengandung paracetamol adalah Panadol, Sanmol, dan Biogesic.
Namun, hindari penggunaan paracetamol bila Anda mengonsumsi obat kombinasi yang mengandung paracetamol, misalnya obat flu atau obat batuk dan pilek, karena berisiko menyebabkan overdosis paracetamol yang dapat merusak fungsi hati.
2. Ibuprofen
Saat mengalami sakit kepala, tubuh memproduksi senyawa prostaglandin secara berlebihan. Sifat antiradang pada ibuprofen dapat menghambat pembentukan senyawa tersebut. Dengan begitu, kadar prostaglandin akan menurun dan sakit kepala mereda.
Obat ini sering digunakan untuk mengatasi sakit kepala tegang atau migrain. Meski bisa dibeli secara bebas, pastikan untuk mengonsumsinya sesuai petunjuk pemakaian pada kemasan.
3. Aspirin
Aspirin juga umum digunakan untuk meredakan rasa nyeri, termasuk sakit kepala. Obat ini termasuk golongan obat antiinflamasi nonsteroid yang mampu menghambat produksi prostaglandin dan mengurangi nyeri.
Meski begitu, konsumsi aspirin perlu dihindari oleh anak di bawah 16 tahun, orang yang sedang mengonsumsi antikoagulan, dan penderita asma, hemofilia, atau epilepsi.
4. Asam mefenamat
Obat sakit kepala di apotek selanjutnya adalah asam mefenamat. Obat ini masih satu golongan dengan ibuprofen dan aspirin, sehingga cara kerja dan efek samping yang bisa ditimbulkan umumnya sama.
Anda perlu makan terlebih dahulu sebelum mengonsumsi obat ini untuk mencegah terjadinya efek samping seperti sakit perut, mual, atau diare.
Selain mengonsumsi beberapa jenis obat sakit kepala di atas, Anda juga sebaiknya melakukan langkah-langkah berikut ini agar sakit kepala lekas menghilang:
- Perbanyak konsumsi air putih.
- Istirahat yang cukup.
- Kompres dingin bagian kepala.
- Pijat bagian kepala yang terasa sakit.
- Kelola stres, misalnya dengan meditasi atau melakukan hobi.
- Jaga pola makan tetap teratur dan rutin berolahraga.
Bila Anda sudah mengonsumsi obat sakit kepala di apotek dan menjalani langkah di atas tetapi keluhan nyeri tidak kunjung sembuh atau disertai gejala lain, seperti muntah berulang, diare, demam, atau sensasi akan pingsan, sebaiknya periksakan diri Anda ke dokter untuk memperoleh pengobatan lebih lanjut.