Penggunaan salep panu menjadi langkah utama untuk membunuh jamur penyebab penyakit tersebut. Meskipun tidak berbahaya, panu dapat menimbulkan rasa gatal dan bercak putih pada kulit yang mengganggu penampilan. Oleh karena itu, pemilihan salep panu yang efektif sangat penting agar penyakit ini cepat sembuh.
Panu disebabkan oleh infeksi jamur Malassezia pada kulit yang umum terjadi di daerah dengan cuaca panas dan lembab, seperti di Indonesia. Penyakit ini ditandai dengan munculnya bercak berwarna lebih terang atau lebih gelap daripada warna kulit di sekitarnya dan disertai dengan rasa gatal.
Munculnya panu di kulit memang tidak menyakitkan, menular, ataupun menyebabkan keluhan parah. Namun, perubahan warna pada kulit akibat panu dapat mengganggu penampilan, sehingga membuat penderitanya menjadi kurang percaya diri. Oleh karena itu, pengobatan panu perlu segera dilakukan, salah satunya adalah dengan menggunakan salep panu.
Berbagai Pilihan Salep Panu
Karena penyebab panu merupakan infeksi jamur, jenis salep panu yang digunakan adalah salep antjamur. Berikut ini adalah berbagai pilihan salep panu yang efektif mengatasi jamur penyebab panu beserta keluhannya:
1. Miconazole
Miconazole merupakan obat antijamur yang bekerja dengan cara menghentikan dan mencegah pertumbuhan jamur penyebab panu. Cara menggunakan salep panu satu ini adalah dengan mengoleskannya ke area kulit yang terinfeksi sebanyak 2 kali sehari selama 2–4 minggu.
Gejala panu biasanya akan membaik setelah salep panu ini digunakan, tetapi infeksi jamur belum benar-benar hilang. Oleh karena itu, pastikan salep ini digunakan sampai habis guna mencegah jamur tumbuh kembali.
2. Clotrimazole
Sama seperti miconazole, clotrimazole juga tergolong obat antijamur yang efektif untuk mengatasi panu. Obat ini bekerja dengan cara menghentikan pertumbuhan jamur dan mencegahnya bertambah parah atau meluas.
Penggunaan salep ini bisa berbeda-beda pada setiap orang karena menyesuaikan keparahan panu yang terjadi. Namun, salep ini umumnya digunakan sebanyak 2–3 kali sehari selama 2 minggu.
3. Ketoconazole
Ketoconazole juga merupakan bahan aktif dalam salep panu. Obat antijamur ini digunakan untuk membunuh jamur atau mencegah pertumbuhan jamur penyebab panu.
Salep panu dapat dioleskan ke kulit yang terinfeksi jamur sebanyak 1–2 kali sehari selama 2 minggu. Lanjutkan pemakaian salep selama 3 hari setelah gejala panu hilang guna mencegah jamur tumbuh kembali.
4. Terbinafine
Salep panu berikutnya yang efektif dalam mengatasi panu adalah terbinafine. Sama seperti obat antijamur pada umumnya, salep yang mengandung terbinafine bekerja dengan cara membunuh atau mencegah pertumbuhan jamur penyebab panu.
Untuk mengobati panu, salep panu ini biasanya dioleskan ke kulit yang terinfeksi sebanyak 1–2 kali sehari selama 2 minggu.
Obat ini dapat menyebabkan kulit menjadi lebih mudah terbakar sinar matahari. Oleh karena itu, pastikan untuk selalu menggunakan sunscreen setiap beraktivitas di luar ruangan pada siang hari dan menghindari paparan sinar matahari.
Sebelum mengoleskan salah satu salep panu di atas, bersihkan dan keringkan dulu area kulit yang terinfeksi. Lalu, oleskan salep panu tipis-tipis. Gunakan salep secara rutin untuk mendapatkan hasil yang optimal. Pastikan juga salep panu digunakan sampai habis agar infeksi jamur benar-benar teratasi serta mencegah panu muncul di kemudian hari.
Selain menggunakan salep, Anda juga disarankan melakukan perawatan mandiri untuk mencegah dan mengurangi risiko terkena panu. Beberapa perawatan yang bisa dilakukan adalah:
- Menghindari paparan sinar matahari dalam waktu yang lama
- Mengenakan pakaian yang longgar dan menyerap keringat
- Menggunakan sunscreen dengan SPF minimal 30 saat beraktivitas di luar ruangan pada siang hari dan ulangi pemakaian setidaknya 3 jam sekali
- Menghindari penggunaan skincare yang berbahan dasar minyak
- Menggunakan sampo yang mengandung selenium sulfida
Jika panu yang dialami tak kunjung membaik meski sudah mengoleskan salep panu dan menerapkan beberapa perawatan di atas selama 1 minggu, jangan ragu untuk memeriksakan diri ke dokter. Dengan begitu, dokter dapat memberikan pengobatan untuk mengatasi serta mencegah panu muncul kembali.