Vitamin D memang diperlukan oleh tubuh untuk menjaga kesehatan tulang, gigi, dan otot. Namun, kelebihan vitamin D bisa menimbulkan berbagai gangguan kesehatan.
Vitamin D merupakan jenis vitamin yang larut dalam lemak, dan berfungsi untuk membantu tubuh menyerap kalsium dan fosfor. Selain itu, vitamin D juga diketahui dapat menghambat pertumbuhan sel kanker, mengendalikan infeksi, dan meredakan peradangan.
Kebutuhan vitamin D yang disarankan untuk orang dewasa adalah 15 mikrogram atau sekitar 600 IU. Jika tidak terpenuhi, seseorang akan mengalami defisiensi vitamin D yang berpotensi menyebabkan berbagai gangguan kesehatan seperti osteomalacia.
Vitamin D dibentuk di kulit dengan bantuan sinar matahari. Selain itu, asupan vitamin D bisa didapatkan dari makanan maupun suplemen. Makanan yang kaya akan vitamin D meliputi ikan salmon, kuning telur, dan daging merah. Namun, makanan ini umumnya hanya bisa mencukupi sekitar 140 IU dari kebutuhan vitamin D harian.
Agar kebutuhan vitamin D senantiasa tercukupi, Anda dianjurkan untuk mendapatkan paparan sinar matahari di antara pukul 10 pagi hingga 3 sore, serta mengonsumsi suplemen vitamin D bila perlu.
Namun, kelebihan vitamin D akibat konsumsi suplemen yang dosisnya kurang sesuai juga bisa menimbulkan efek berbahaya bagi kesehatan tubuh.
Bahaya Kelebihan Vitamin D
Ada beberapa bahaya yang ditimbulkan jika Anda mengalami kelebihan vitamin D, di antaranya:
1. Hiperkalsemia
Kelebihan vitamin D dapat menyebabkan hiperkalsemia. Hiperkalsemia merupakan kondisi di mana kadar kalsium dalam darah berada di atas rata-rata, atau lebih tinggi dari 10,8 mg/dL. Ada beberapa gejala hiperkalsemia, antara lain:
- Tidak nafsu makan
- Sembelit
- Sakit kepala
- Dehidrasi
- Kelelahan
- Tekanan darah tinggi
- Depresi
Hiperkalsemia ini bisa terjadi ketika seseorang mengonsumsi vitamin D dosis tinggi dalam jangka waktu yang lama. Jika tidak segera ditangani, kondisi ini dapat mengancam jiwa.
2. Gangguan pada tulang
Konsumsi vitamin D memang bermanfaat untuk kekuatan tulang. Namun, konsumsi vitamin D dalam dosis tinggi justru dapat menyebabkan gangguan pada tulang.
Penelitian menunjukkan bahwa semakin tinggi dosis vitamin D yang dikonsumsi, semakin tinggi pula risiko mengalami patah tulang. Hal ini karena kelebihan vitamin D dapat mengganggu kerja vitamin K2 yang membantu menjaga kalsium dalam tulang, sehingga tulang kehilangan kepadatannya.
3. Kerusakan ginjal
Kelebihan vitamin D dapat menyebabkan gangguan pada ginjal. Hal ini disebabkan karena konsumsi vitamin D dalam dosis tinggi akan meningkatkan penyerapan kalsium, sehingga menyebabkan pembentukan batu ginjal. Selain itu, kelebihan vitamin D juga diketahui menyebabkan kerusakan ginjal permanen atau gagal ginjal.
4. Gangguan sistem pencernaan
Hiperkalsemia yang terjadi akibat kelebihan vitamin D dapat menyebabkan berbagai gangguan pencernaan. Hal ini biasanya ditandai dengan mual, muntah, kehilangan nafsu makan, diare, dan sembelit.
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa konsumsi suplemen vitamin D3 lebih dari 50.000 IU selama 3 bulan dapat menimbulkan diare dan sakit perut. Gejala ini mereda setelah konsumsi suplemen vitamin D3 dihentikan.
5. Gangguan kesehatan mental
Tak hanya secara fisik, kelebihan vitamin D juga dapat memengaruhi kondisi mental seseorang. Gejalanya meliputi depresi, gelisah, dan kebingungan, atau bahkan koma. Kondisi mental seseorang nantinya akan membaik seiring dengan penurunan kadar kalsium dalam tubuh.
Kelebihan vitamin D ini biasanya terjadi jika Anda mengonsumsi suplemen vitamin D dalam dosis tinggi, bukan dari paparan sinar matahari atau makanan. Oleh karena itu, pastikan konsumsi suplemen vitamin D sesuai dengan kebutuhan harian Anda, jangan lebih dari 100 mikrogram (4.000 IU) untuk orang dewasa.
Sebenarnya, konsumsi makanan yang kaya akan vitamin D dan mendapatkan paparan sinar matahari setidaknya 15 menit sehari sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan vitamin D harian Anda.
Namun apabila kondisi Anda tidak memungkinkan untuk mendapatkan vitamin D secara alami, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter sebelum mengonsumsi suplemen vitamin D. Nantinya, dokter akan menentukan dosis suplemen vitamin D yang sesuai dengan kondisi kesehatan Anda.