Selain kopi, ada banyak jenis minuman berkafein, seperti teh, susu cokelat, dan minuman berenergi. Minuman jenis ini umumnya disukai anak-anak karena rasanya enak. Namun, pemberiannya perlu dibatasi karena ada beberapa bahaya minuman berkafein pada anak jika dikonsumsi berlebihan.
Kafein adalah zat stimulan alami yang dapat merangsang aktivitas dan kinerja otak. Dalam dosis kecil, kandungan ini bisa membuat anak menjadi lebih energik dan aktif. Namun, bila dikonsumsi dalam jumlah yang banyak, kafein dapat menimbulkan masalah kesehatan yang serius pada buah hati Bunda.
Agar lebih aman, umumnya anak-anak berusia 4–10 tahun dianjurkan untuk tidak mengonsumsi kafein hingga lebih dari 40–50 miligram per hari, sedangkan anak-anak berusia 11–18 tahun sebaiknya tidak mengonsumsi kafein lebih dari 80–100 miligram per hari.
Jumlah kafein tersebut setara dengan kurang lebih 0,5 hingga 1 kaleng minuman berenergi, 1 cangkir kopi, 1–2 cangkir teh, atau 2–3 cangkir minuman cokelat.
Dampak Negatif Minuman Berkafein terhadap Kesehatan Anak
Anjuran pembatasan asupan kafein dilakukan bukan tanpa alasan, Bun. Hal ini karena konsumsi kafein berlebihan bisa menimbulkan beberapa gangguan kesehatan, termasuk pada anak. Beberapa di antaranya adalah:
1. Menyebabkan dehidrasi
Tak hanya dapat merangsang aktivitas otak, minuman berkafein memiliki sifat diuretik yang bisa membuat anak jadi lebih sering buang air kecil. Hal ini bisa berisiko menyebabkan anak dehidrasi. Risiko terjadinya dehidrasi karena minuman berkafein pada anak-anak akan lebih tinggi, jika mereka kurang minum air putih.
2. Menurunnya kepadatan dan kekuatan tulang
Asupan kafein terlalu banyak dapat menyebabkan kepadatan dan kekuatan tulang menurun, sebab kafein bisa menghambat penyerapan kalsium, yakni mineral yang sangat dibutuhkan untuk menunjang kesehatan tulang.
Padahal di usia anak-anak, memiliki tulang yang sehat dan kuat sangat penting untuk mendukung proses pertumbuhan, agar Si Kecil bisa bebas beraktivitas. Jika kesehatan tulangnya terganggu, buah hati pun berisiko tinggi mengalami osteoporosis atau patah tulang di kemudian hari.
3. Menimbulkan cemas
Bahaya minum minuman berkafein bagi anak selanjutnya adalah bisa memengaruhi suasana hatinya. Minuman jenis ini dapat membuat anak mudah merasa cemas dan suasana hatinya menjadi tidak menentu.
Minum minuman berkafein dalam jumlah banyak juga bisa membuat buah hati Bunda menjadi lebih rewel dan sensitif dari biasanya, lho.
4. Menyebabkan susah tidur
Salah satu efek kafein adalah membuat seseorang lebih ‘melek’ dan susah tidur. Efek ini tak hanya bisa terjadi pada orang dewasa, tapi juga anak-anak yang mengonsumsi kafein.
Padahal, tidur yang cukup memiliki peran penting untuk kesehatan dan tumbuh kembang anak. Jika Si Kecil tidak memperoleh tidur yang cukup dan berkualitas, hal tersebut bisa menyebabkan ia sulit berkonsentrasi, kelelahan, dan mengganggu proses tumbuh kembangnya, Bun.
5. Meningkatkan risiko GERD atau maag
Anak-anak yang sering minum minuman berkafein seperti kopi, berisiko tinggi mengalami GERD atau maag. Pasalnya, minuman jenis ini dapat merangsang sekresi asam berlebihan di lambung.
Selain berbagai hal yang telah dipaparkan di atas, minum minuman berkafein terlalu sering juga bisa membuat anak mudah sakit kepala karena efek caffeine withdrawal. Selain itu, konsumsi kafein terlalu banyak bisa menimbulkan efek samping serius berupa detak jantung tidak beraturan atau bahkan henti jantung.
Karena bisa menimbulkan beberapa bahaya untuk kesehatan anak, Bunda sebaiknya membatasi pemberian minuman berkafein kepada Si Kecil, ya. Agar lebih sehat dan aman, Bunda bisa mengganti minuman ini dengan air mineral, jus buah segar, atau susu yang lebih sehat untuknya.
Jika Si Kecil sudah terlanjur suka sekali minum minuman berkafein dan susah untuk dibatasi, atau bila ia mengalami keluhan setelah mengonsumsi minuman berkafein, seperti gelisah, sakit perut, sulit berkonsentrasi, susah tidur, atau sakit kepala, sebaiknya konsultasikan dengan dokter, ya, Bun.