Ada beragam bahaya paraben untuk ibu hamil dan menyusui. Hal ini penting untuk diketahui, sebab paraben banyak digunakan dalam berbagai produk rumah tangga. Tak hanya ibu hamil atau menyusui, bahaya bahan pengawet ini juga bisa berdampak pada buah hati.
Paraben adalah bahan pengawet yang digunakan untuk mencegah kontaminasi kuman dalam berbagai jenis produk, seperti kosmetik, pembersih rumah tangga, pengawet makanan, plastik kemasan, dan parfum.
Beberapa jenis paraben yang paling umum digunakan adalah methylparaben, propylparaben, dan butylparaben. Selain itu, paraben juga banyak ditemukan dalam produk perawatan tubuh, misalnya krim stretch mark yang sering digunakan ibu hamil atau menyusui untuk menghilangkan guratan halus di tubuh.
Meski bermanfaat, paraben bagi ibu hamil dan menyusui dipercaya dapat berdampak terhadap kehamilan, bahkan pertumbuhan dan perkembangan anak di kemudian hari.
Berbagai Bahaya Paraben untuk Ibu Hamil dan Menyusui
Bahaya paraben bagi ibu hamil dan menyusui diketahui setelah beberapa penelitian mengungkapkan bukti bahwa paraben dapat melewati plasenta dan meresap ke dalam ASI.
Berikut ini adalah beberapa efek paraben apabila digunakan oleh ibu hamil dan menyusui:
1. Meningkatkan risiko obesitas pada anak
Ketika ibu hamil menggunakan kosmetik atau perawatan tubuh yang mengandung paraben, anaknya akan dua kali lebih berisiko mengalami kelebihan berat badan atau obesitas di kemudian hari.
Namun, perlu diingat bahwa paraben bukanlah faktor utama seorang anak mengalami kelebihan berat badan. Kurang olahraga dan konsumsi terlalu banyak kalori juga dapat meningkatkan risiko seorang anak mengalami obesitas.
2. Meningkatkan risiko terkena diabetes gestasional
Paraben juga diketahui dapat meningkatkan risiko ibu hamil mengalami diabetes gestasional. Kondisi ini menyebabkan kadar gula darah tinggi selama kehamilan dan memengaruhi kesehatan janin.
Meski begitu, penelitian lebih lanjut masih diperlukan untuk memastikan pengaruh paraben terhadap kadar gula darah selama kehamilan.
3. Memengaruhi berat, tinggi, dan usia kelahiran bayi
Sebuah penelitian juga menyebutkan bahwa paraben turut memengaruhi kondisi janin. Beberapa dampak tersebut meliputi bayi lahir dengan berat badan rendah, bayi terlahir pendek, dan kelahiran prematur.
Bayi yang terlahir prematur tentu membutuhkan perawatan medis lebih lanjut, karena organ tubuhnya belum berfungsi secara maksimal.
4. Meningkatkan risiko infertilitas pada anak laki-laki
Efek paraben bagi ibu hamil lainnya adalah memengaruhi kesuburan anak laki-laki yang berada dalam kandungannya. Hal ini berdasarkan sebuah riset mengenai anak yang terpapar paraben selama masa kehamilan berisiko memiliki bentuk dan pergerakan sperma yang tidak normal.
5. Meningkatkan kekambuhan eksim pada bayi
Pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan pertama kehidupan bayi sangatlah penting. Akan tetapi, sebuah penelitian mengungkapkan bahwa ibu menyusui yang menggunakan produk dengan kandungan paraben dapat meningkatkan risiko kekambuhan eksim pada bayi.
Meski begitu, faktor pemicu kekambuhan eksim pada bayi juga bisa disebabkan oleh banyak hal, seperti alergi susu sapi, kulit bayi kering, atau alergi dengan benang dari pakaian yang dikenakan.
Mengingat ada banyak kemungkinan bahaya paraben terhadap ibu hamil dan menyusui, Bumil maupun Busui disarankan lebih cermat dalam memilih produk kosmetik atau perawatan tubuh, seperti tabir surya, pasta gigi, atau serum wajah.
Agar lebih aman, Bumil dan Busui bisa memilih produk bebas paraben atau berbahan alami dan ringan. Selain paraben, ada berbagai zat aktif lainnya yang perlu Bumil dan Busui hindari, seperti retinoid, phthalates, atau oksibenzon.
Itulah berbagai bahaya paraben untuk ibu hamil dan menyusui yang penting untuk diketahui. Agar terhindar dari berbagai bahaya tersebut, Bumil dan Busui dianjurkan untuk konsultasi ke dokter lebih dulu sebelum menggunakan produk kosmetik atau perawatan tubuh tertentu.