Cara membedakan sperma subur dan tidak bisa dilihat dari sejumlah indikator, seperti jumlah, bentuk, dan pergerakan sperma. Ini bisa diketahui melalui pemeriksaan analisis sperma. Tes ini penting dilakukan pada pria yang sulit memiliki keturunan dengan pasangannya.
Sperma merupakan faktor utama yang menentukan tingkat kesuburan seorang pria. Bagaimana tidak, sperma dapat menentukan berhasil atau tidaknya proses pembuahan sel telur di dalam rahim.
Bila sperma subur, pembuahan sel telur akan berjalan lancar dan terbentuklah bakal janin (embrio) di dalam rahim, sehingga wanita bisa hamil. Namun, bila sperma tidak subur, bisa saja proses pembuahan gagal dan bakal janin tidak berkembang. Jadi, bagaimana sih cara membedakan sperma subur dan tidak?
Cara Membedakan Sperma Subur dan Tidak
Untuk menentukan apakah sperma kamu subur atau tidak, diperlukan tes analisis sperma. Pemeriksaan ini dilakukan dengan cara mengambil sampel sperma untuk kemudian diteliti menggunakan mikroskop di laboratorium.
Berikut ini adalah beberapa indikator untuk membedakan sperma subur dan tidak:
1. Jumlah sperma
Indikator pertama adalah jumlah sperma yang terkandung dalam air mani. Jumlah sperma sehat adalah 15–200 juta sel sperma per ml air mani. Jadi, kalau kurang dari angka tersebut, sperma bisa dianggap kurang sehat dan dapat berpengaruh terhadap kesuburan.
Soalnya, peluang untuk menghasilkan kehamilan akan berkurang seiring dengan rendahnya jumlah sperma yang normal. Jika air mani sama sekali tidak mengandung sperma, kondisi ini disebut azoospermia.
2. Bentuk sperma
Bentuk sperma juga bisa menjadi indikator sperma sehat atau tidak. Bentuk sperma sehat adalah sperma dengan bentuk kepala oval dan ekor yang panjang. Sementara itu, bentuk sperma yang tidak normal memiliki kepala cacat dengan ekor yang bengkok, pendek, atau bercabang.
3. Pergerakan sperma
Cara membedakan sperma subur dan tidak juga bisa dilihat melalui pergerakan sperma. Pergerakan sperma yang buruk ditandai dengan kondisi sperma yang tidak mampu berenang dengan cepat dan jauh. Pergerakan ini bisa terlihat melalui mikroskop.
Sperma yang tidak bisa berenang cepat dan jauh termasuk tidak subur karena akan kesulitan atau bahkan tidak bisa mencapai sel telur di dalam organ reproduksi wanita, sehingga gagal membuahi sel telur.
4. Jumlah sperma yang bergerak
Selain pergerakan sperma, jumlah total sperma yang bergerak juga bisa menjadi indikator, lho. Nah, normalnya sih, banyaknya sperma yang bergerak minimal mencapai 32% dari jumlah sperma dalam 1 kali ejakulasi.
5. Kekentalan sperma
Indikator selanjutnya bisa dilihat juga dari kekentalan sperma. Pasalnya, pergerakan sperma juga bisa dipengaruhi oleh tingkat kekentalannya. Semakin kental sperma, pergerakannya akan semakin terganggu.
Umumnya, sperma akan menggumpal tidak lama setelah ejakulasi dan mencair setelah 15–20 menit. Namun, waktu pengenceran tersebut tidak menunjukkan adanya gangguan apa pun, kecuali sperma tidak mengencer dalam waktu sekitar 2 jam.
Perlu diketahui, analisis sperma bukanlah tes kesuburan yang mutlak, melainkan hanya metode untuk menyelidiki kemungkinan penyebab gangguan kesuburan, ya. Untuk itu, dokter mungkin saja akan menyarankan pemeriksaan lain untuk memastikan tingkat kesuburanmu.
Berikut ini adalah sejumlah pemeriksaan lain yang mungkin disarankan dokter:
- Biopsi testis, untuk memastikan adanya kelainan pada testis, seperti kanker testis
- Pemeriksaan hormon, untuk menentukan tingkat hormon yang berperan penting dalam pembentukan sperma
- Tes genetik, untuk menentukan ada tidaknya kelainan genetik yang menyebabkan infertilitas
Nah, sekarang sudah paham, kan, gimana cara membedakan sperma subur dan tidak? Cara membedakan sperma subur dan tidak memang harus melalui pemeriksaan. Jadi, kalau kamu mengalami kesulitan untuk memiliki momongan, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter, ya.