Cara mengajari anak berbicara yang paling mundah dilakukan adalah dengan sering mengajaknya berbincang. Namun, ini bukan satu-satunya cara agar anak dapat lebih lancar berbicara dan memiliki lebih banyak kosakata.
Ada beberapa cara mengajari anak berbicara yang bisa Bunda terapkan setiap hari di rumah agar Si Kecil makin mahir bicara. Cara ini bisa Bunda lakukan melalui berbagai kegiatan.
Sebelum Si Kecil bisa mengucapkan kata pertamanya, sebenarnya dia akan mengingat hal-hal yang didengarkan dari orang-orang di sekitarnya. Makin banyak Si Kecil diajak berbicara, makin pesat pula kemampuan berbicaranya.
Namun, perkembangan setiap anak bisa berbeda. Jadi, jangan khawatir jika Si Kecil membutuhkan waktu sedikit lebih lama untuk menguasai keterampilan ini.
Cara Mengajari Anak Berbicara
Kemampuan bicara anak akan terus berkembang seiring dengan pertambahan usianya. Jika pada usia 6 bulan Si Kecil sudah mulai dapat mengucap kata “ba-ba” atau “ma-ma”, di usia 12 bulan dia mungkin sudah dapat mengucap 1 atau beberapa kata sederhana, serta dapat merespons apa yang Bunda ucapkan dengan lebih baik.
Perkembangan kemampuan bicara Si Kecil ini tentu tak luput dari bimbingan orang tua. Agar kemampuan anak berbicara dapat lebih cepat berkembang, berikut beberapa cara mengajari anak berbicara yang bisa Bunda coba terapkan:
1. Mengajak anak berbicara atau berbincang
Bunda dapat memulai cara mengajari anak berbicara dengan mengajak Si Kecil berbincang mengenai kegiatan Bunda pada hari itu. Misalnya, pada saat malam sebelum tidur, coba bicarakan apa saja yang telah Bunda lakukan sepanjang hari.
Ceritakanlan persiapan dan perasan Bunda saat membersihkan rumah, memasak, atau bekerja. Cobalah untuk mengajak Si Kecil berinteraksi dengan memberikan pertanyaan agar ia merespon dengan jawaban dan lebih banyak berbicara.
2. Membacakan cerita
Tidak pernah ada kata terlalu dini untuk membacakan cerita kepada Si Kecil, bahkan jika dia belum dapat berbicara. Bunda bisa mulai dengan membacakan buku-buku sederhana yang lebih banyak memuat gambar daripada cerita.
Selain sebagai salah satu cara mengajari anak berbicara, memperkenalkan buku sejak kecil akan mengembangkan kegemarannya terhadap buku.
3. Mengarang cerita bersama
Karang cerita bersama-sama dengan memunculkan berbagai tokoh, konflik, dan petualangan. Ceritanya tentu saja yang menarik minat Si Kecil dan tidak menakutkan.
4. Mendengarkan musik bersama
Anak-anak umumnya menyukai musik dan gerakan. Ketika mendengarkan lagu untuk anak-anak, seperti “Bintang Kecil” atau “Topi Saya Bundar”, Si Kecil belajar tentang irama, bahasa, dan dunia di sekitarnya.
Cobalah nyanyikan lagu bersama-sama sebagai cara mengajari anak berbicara. Contohnya adalah dengan Anda menyanyikan "Topi saya…” dan biarkan Si Kecil menyebutkan lirik terakhir, yaitu “Bundar.”
5. Mengajukan pertanyaan
Tanyakan kepada Si Kecil tentang benda yang Bunda tunjuk. Coba minta dia untuk menyebutkan benda tersebut, misalnya bunga, daun, pohon, meja, kursi, pesawat terbang, atau kopi. Tanyakan pada Si Kecil, “Itu namanya apa, ya?”
Selain menerapkan berbagai cara mengajari anak berbicara di rumah, Anda juga dapat mengajak anak mengunjungi museum, taman bermain, atau kebun binatang untuk membuka cakrawala pengetahuan Si Kecil dan mengajarinya hal-hal baru. Rasa penasaran akan memancingnya untuk mulai berani bertanya.
Agar Si Kecil makin lancar bicara, batasi screen time atau durasi menonton TV maupun video di gawai. Para ahli merekomendasikan untuk tidak memberikan screen time pada balita di bawah 2 tahun. Sementara itu, durasi screen time yang dianjurkan untuk anak berusia 2–5 tahun adalah tidak lebih dari 1 jam sehari.
Penelitian mengungkapkan bahwa terlalu banyak screen time pada anak usia dini dapat menghambat perkembangan bahasa dan kemampuan berbicara.
Jika Si Kecil belum bisa mengucapkan ”ma-ma” atau “baba-baba” di usia 12 bulan setelah Bunda melakukan cara mengajari anak berbicara, atau jika di usia 15 bulan belum bisa megucapkan 1 patah kata pun, jangan menunda untuk membawa Si Kecil berkonsultasi dengan dokter.
Nantinya, dokter akan melakukan pemeriksaan dan memberikan penanganan, termasuk cara mengajari anak berbicara lainnya, jika Si Kecil mengalami keterlambatan bicara (speech delay).