Berbagai cara dapat dilakukan untuk mencegah kehamilan, salah satunya dengan mengetahui masa tidak subur wanita. Cara ini dapat dilakukan oleh pasangan suami istri yang belum ingin memiliki momongan, tetapi aktif berhubungan intim.
Sebenarnya, ada beragam cara mencegah kehamilan, mulai dari penggunaan kondom, kontrasepsi pil KB, IUD, KB implan, hingga KB suntik. Namun, setiap cara tersebut memiliki efektivitas dan efek sampingnya masing-masing.
Selain penggunaan kontrasepsi, salah satu cara paling sederhana untuk mencegah kehamilan dan tidak memerlukan obat atau alat apa pun adalah mengetahui masa tidak subur wanita.
Cara ini dilakukan dengan mengamati tanda-tanda ovulasi pada tubuh wanita. Bila tanda ovulasi muncul, pasangan suami istri sebaiknya tidak melakukan hubungan seksual karena peluang terjadinya kehamilan akan meningkat.
Cara Mengetahui Masa Tidak Subur Wanita
Berbeda dengan penggunaan alat kontrasepsi, metode untuk mencegah kehamilan dengan mengetahui masa tidak subur wanita tidak memiliki efek samping. Selain itu, bila pasangan ingin memiliki anak, metode ini bisa dihentikan kapan saja. Berikut ini adalah beberapa cara mengetahui masa tidak subur wanita:
1. Menghitung siklus menstruasi
Salah satu cara untuk mengetahui masa tidak subur wanita adalah memperhatikan siklus menstruasi. Setiap wanita memiliki siklus menstruasi yang berbeda-beda, tetapi biasanya berlangsung selama 21–35 hari.
Hari pertama menstruasi menjadi tanda mulainya siklus. Fase ini biasanya terjadi selama 5–7 hari. Setelah itu, tibalah pada fase folikular, yaitu proses pematangan sel telur di indung telur. Setelah matang, sel telur akan dilepas dan Anda akan memasuki fase ovulasi.
Jika tidak terjadi pembuahan oleh sperma, sel telur akan dikeluarkan dari tubuh seiring meluruhnya jaringan rahim ketika menstruasi. Jika terjadi pembuahan, maka terjadilah kehamilan.
Ovulasi biasanya berlangsung pada hari ke-14 dalam siklus haid. Sementara itu, sperma dapat hidup sekitar 48 jam di dalam tubuh dan bertahan hingga 5 hari. Jadi, pasangan sebaiknya tidak melakukan hubungan seksual di hari ke-9 sampai hari ke-16 untuk mencegah kehamilan.
Umumnya, masa subur wanita perlu dihitung berdasarkan analisis siklus haid selama 6–8 bulan untuk menemukan jumlah rata-rata per masing-masing fase. Meski begitu, metode ini akan lebih sulit bagi wanita yang memiliki siklus menstruasi tidak teratur karena masa ovulasi sulit untuk diprediksi.
2. Mengukur suhu basal tubuh
Cara lain untuk mengetahui masa tidak subur wanita adalah mengukur suhu basal tubuh. Caranya, gunakan termometer basal yang memiliki skala lebih detail daripada termometer biasa. Selanjutnya, ukur suhu tubuh di pagi hari sebelum bangun dari tempat tidur dengan menempatkan termometer basal di mulut.
Suhu tubuh normal adalah 35,5–36,6oC. Jika memasuki fase ovulasi, suhu tubuh basal wanita akan naik menjadi 36,1–37,2oC. Namun, kenaikan ini bisa berbeda-beda pada setiap wanita.
Sayangnya, cara ini hanya dilakukan untuk memprediksi masa ovulasi dan sering kali tidak memberikan hasil yang akurat. Pasalnya, suhu tubuh bisa dipengaruhi faktor lain, seperti infeksi maupun penyakit.
3. Memeriksa lendir serviks
Metode ini dilakukan dengan cara memantau warna, kekentalan, dan tekstur lendir yang keluar dari vagina. Lendir yang keluar saat ovulasi menjadi lebih banyak, encer, dan licin daripada saat fase lainnya.
Anda dan pasangan sebaiknya tidak berhubungan intim ketika lendir serviks tampak seperti ciri-ciri di atas agar tidak terjadi kehamilan.
4. Memeriksa perubahan tekstur dan posisi serviks
Ketika sedang tidak subur, posisi serviks akan lebih rendah sehingga lebih mudah dijangkau oleh jari. Selain itu, tekstur serviks juga terasa lebih kasar, sedikit kering, dan lebih tertutup.
Untuk mengetahui apakah sedang subur atau tidak, Anda bisa memasukkan jari ke dalam vagina. Namun, wanita harus rajin memeriksa kondisi serviksnya dengan jari setiap hari sehingga dianggap kurang praktis.
Cara tersebut juga dinilai kurang steril karena pemeriksaannya dilakukan dengan jari tangan. Bila ingin mencoba, pastikan Anda mencuci tangan lebih dulu dengan sabun serta air mengalir hingga bersih dan pastikan kuku jari tangan tidak panjang.
5. Menggunakan strip tes ovulasi
Strip tes ovulasi dapat memberi tahu Anda waktu mendekati ovulasi. Cara kerja alat ini adalah dengan mengukur jumlah hormon luteinizing (LH) dalam urine. Jika terdeteksi dalam jumlah banyak, kemungkinan Anda akan berovulasi dalam waktu 24–36 jam ke depan.
Sebaiknya, gunakan tes ovulasi kira-kira 2 hari sebelum ovulasi dan hindari berhubungan seksual.
Efektivitas cara-cara di atas sangat tergantung sejauh mana pemahaman Anda untuk melakukannya. Selain itu, mengetahui masa tidak subur wanita tidak bisa menjadi satu-satunya cara untuk mencegah kehamilan. Sebaiknya, kombinasikan berbagai cara di atas dengan pemakaian alat kontrasepsi, seperti kondom.
Jika masih bingung menentukan masa tidak subur wanita atau hendak memakai jenis alat kontrasepsi lain untuk mencegah kehamilan, jangan ragu konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan anjuran yang tepat dan sesuai kondisi Anda.