Ada beragam cara menunda haid yang diketahui ampuh. Namun, penerapannya tetap perlu disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi penggunanya. Dengan begitu, risiko terjadinya efek samping dapat dihindari.
Normalnya, wanita mengalami masa menstruasi setiap 21–35 hari dan berlangsung selama 2–7 hari. Namun, beberapa kondisi seperti ibadah haji atau umroh, liburan, atau kondisi medis tertentu seperti menstruasi berkepanjangan, membuat sebagian wanita ingin menunda haid.
Selain itu, beberapa wanita juga ingin menunda haid saat menderita penyakit tertentu, seperti endometriosis atau anemia, karena gejalanya bisa terasa lebih parah ketika menstruasi muncul,.
Berbagai Cara Menunda Haid
Cara menunda haid diantaranya bisa didapatkan dari obat penunda haid yang mengandung bahan untuk menghambat penebalan dinding rahim atau dari berbagai jenis alat kontrasepsi. Berikut ini adalah berbagai cara menunda haid yang dapat Anda lakukan:
1. Mengonsumsi norethisterone
Norethisterone merupakan obat dengan kandungan hormon progesteron buatan yang sering digunakan untuk menunda haid. Saat menjelang haid, terjadi penurunan kadar hormon progesteron dalam tubuh. Ketika jumlah hormon ini menurun pada batas tertentu, lapisan rahim akan meluruh sebagai tanda periode menstruasi tiba.
Dengan mengonsumsi obat yang berisi progesteron, lapisan rahim akan dipertahankan atau haid dapat dihindari sampai obat ini berhenti dikonsumsi.
Biasanya, dokter akan memberikan resep norethisterone untuk diminum 3 kali sehari, dimulai 14 hari sebelum haid berikutnya datang atau diminum pada hari ke-5 siklus menstruasi. Menstruasi umumnya akan tiba 2–3 hari setelah berhenti mengonsumsi obat ini.
2. Mengonsumsi pil KB
Cara menunda haid lainnya adalah dengan mengonsumsi pil KB. Sediaan obat ini umumnya terdiri atas 28 tablet, yaitu 21 pil pertama mengandung hormon progesteron atau disebut dengan pil aktif dan 7 pil sisanya tidak memiliki kandungan hormon atau disebut dengan pil kosong.
Untuk menunda haid, dokter biasanya akan menganjurkan Anda mengonsumsi pil aktif saja sehingga pil kosong tidak perlu dikonsumsi. Agar siklus menstruasi kembali tiba, Anda dapat menghentikan penggunaan pil KB.
3. Menggunakan IUD
IUD atau intrauterine device merupakan alat kontrasepsi yang juga digunakan untuk menunda menstruasi, terutama bagi wanita yang sering mengalami perdarahan hebat saat menstruasi. IUD terdiri dari dua jenis, yaitu IUD yang mengandung hormon progesteron dan yang tidak mengandung hormon.
Untuk menunda haid, dokter akan melakukan pemasangan IUD yang mengandung hormon progesteron. Hal ini terbukti dapat mengurangi frekuensi perdarahan dan durasi menstruasi, sehingga cocok bagi wanita yang mengalami menstruasi berkepanjangan.
4. Menggunakan KB suntik
Cara menunda haid selanjutnya adalah menggunakan KB suntik. Cara kerjanya hampir sama dengan pil KB. Bedanya, KB suntik dilakukan setiap 90 hari oleh dokter.
Pada awal penggunaan KB suntik, Anda mungkin mengalami perdarahan yang banyak. Namun, kondisi ini dapat mereda dengan sendirinya dan efek pil KB untuk menghentikan haid akan bekerja.
Guna mencegah efek samping yang tidak diinginkan, Anda perlu berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu guna menilai keamanan penggunaan jenis KB sesuai kondisi medis Anda.
5. Menggunakan cincin vagina
Menggunakan cincin vagina juga dapat menunda haid. Cincin vagina umumnya terbuat dari plastik fleksibel. Alat ini mengandung hormon yang sama dengan pil KB, sehingga cara kerjanya juga mirip dengan pil KB. Bedanya, cincin vagina dipasang langsung pada vagina.
Hormon dalam cincin vagina hanya bertahan selama 21 hari. Sebagai cara menunda haid, alat ini perlu diganti setiap 21 hari sekali. Biasanya, penggantian cincin vagina dilakukan oleh dokter atau bidan.
Dalam banyak kasus, wanita juga dapat mengalami keputihan, iritasi, dan rasa tidak nyaman pada awal pemakaian cincin vagina. Penting untuk diketahui bahwa penggunaan cincin vagina juga dapat meningkatkan kemungkinan toxic shock syndrome, meski cukup jarang terjadi.
Cara menunda haid di atas umumnya aman dilakukan. Namun, sebagian wanita mungkin memiliki kondisi medis tertentu sehingga harus memilih cara menunda haid sesuai dengan kondisinya guna mencegah efek samping yang dapat muncul, seperti wanita dengan penyakit jantung dan riwayat konsumsi obat pengencer darah.
Jika Anda merasa perlu melakukan berbagai cara menunda haid untuk alasan apa pun, sebaiknya konsultasikan ke dokter. Dokter akan membantu memilih cara yang paling sedikit menimbulkan efek samping dan sesuai dengan kondisi Anda.