Ciri-ciri gendang telinga pecah tidak selalu disadari oleh penderitanya. Padahal, terlambatnya penanganan bisa menyebabkan terjadinya komplikasi yang berbahaya, salah satunya hilangnya kemampuan mendengar atau tuli.
Gendang telinga atau yang juga disebut membran timpani merupakan selaput tipis yang memisahkan saluran luar telinga dengan telinga dalam. Fungsi utama gendang telinga adalah untuk menerima getaran suara dari saluran telinga dan kemudian mengirimnya ke telinga bagian dalam untuk diteruskan ke otak.
Selaput tipis gendang telinga bisa robek dan pecah. Ada beragam kondisi yang bisa menyebabkan gendang telinga pecah, misalnya pukulan keras di telinga atau infeksi telinga tengah (otitis media akut). Biasanya, salah satu ciri gendang telinga pecah akibat kondisi ini adalah nyeri hebat yang terjadi tiba-tiba.
Berbagai Ciri-Ciri Gendang Telinga Pecah
Jika diuraikan lebih lanjut, berbagai ciri-ciri gendang telinga pecah yang perlu Anda waspadai, antara lain:
1. Muncul rasa nyeri di dalam telinga
Ciri-ciri gendang telinga pecah yang paling utama adalah munculnya rasa nyeri dalam telinga. Rasa nyeri akan timbul tepat setelah selaput tipis gendang telinga robek.
Namun, pada beberapa kondisi, gendang telinga pecah bisa saja tidak disertai dengan rasa nyeri yang mengakibatkan seseorang tidak menyadari bahwa gendang telinganya mengalami robek atau pecah.
2. Keluar cairan dari dalam telinga
Gendang telinga pecah bisa menyebabkan keluarnya cairan berupa darah atau nanah dari dalam telinga. Kondisi ini biasanya terjadi jika pecahnya gendang telinga dipicu oleh infeksi.
Hal ini karena infeksi bisa menyebabkan penumpukan darah atau nanah di dalam telinga. Saat membran timpani mengalami kerusakan, cairan tersebut akan mengalir keluar melalui lubang telinga.
3. Munculnya suara berdenging dari dalam telinga
Denging akibat gendang teling pecah berbeda dengan denging saat terjadi tumpukan cairan di dalam telinga bagian dalam. Saat gendang telinga pecah, suara berdenging muncul karena terganggunya proses penghantaran sinyal suara dari dan ke telinga.
Akibatnya, otak tidak bisa menerima sinyal dengan maksimal sehingga proses perubahan sinyal menghasilkan suara yang tidak jelas. Salah satu suara yang dapat dihasilkan adalah suara berdenging panjang atau tinnitus dari dalam telinga.
4. Mengalami gangguan pendengaran
Gangguan pendengaran yang terjadi secara mendadak juga bisa menjadi ciri-ciri gendang telinga pecah. Pecahnya gendang telinga akan membuat Anda mengalami kesulitan mendengar atau membuat semua suara yang masuk ke dalam telinga terdengar seperti teredam.
5. Mengalami vertigo
Vertigo adalah kondisi ketika seseorang mengalami pusing berputar. Kondisi ini bisa disebabkan oleh gangguan pada organ keseimbangan yang ada di telinga dalam. Hal ini bisa dipicu oleh trauma akibat pukulan yang keras pada area telinga atau penyakit.
Jika disebabkan oleh trauma atau pukulan yang keras, selain pada telinga luar, kerusakan juga bisa terjadi di telinga bagian dalam hingga pecahnya gendang telinga. Inilah alasan yang membuat pusing berputar sebagai salah satu ciri gendang telinga pecah yang perlu diwaspadai.
Cara Mengatasi Gendang Telinga Pecah
Jika segera diketahui penyebabnya, pemulihan gendang telinga pecah bisa terjadi dalam waktu 2–3 bulan. Bila disebabkan oleh radang telinga tengah atau trauma ringan, untuk mengurangi rasa nyeri yang muncul, dokter akan memberikan obat pereda nyeri, termasuk paracetamol atau ibuprofen.
Sementara itu, jika disebabkan oleh infeksi, dokter bisa meresepkan obat antibiotik, baik dalam bentuk obat oral atau obat tetes, untuk mengatasi infeksi dan mempercepat pemulihan.
Selama masa pemulihan gendang telinga pecah, ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mempercepat penyembuhan, yaitu:
- Jangan mengorek telinga.
- Jangan melakukan manuver valsava, yaitu mengembuskan napas dengan menutup mulut dan hidung.
- Jangan berenang sampai gendang telinga yang pecah menutup kembali.
- Jaga telinga tetap kering dan gunakan penutup telinga saat mandi untuk mencegah masuknya air ke dalam telinga.
Namun, jika kondisinya cukup parah, prosedur pembedahan berupa myringoplasty dan timpanoplasti akan disarankan untuk memperbaiki robekan pada gendang telinga sehingga fungsinya dapat kembali normal.
Gendang telinga pecah yang tidak kunjung sembuh bisa menyebabkan komplikasi, seperti terjadinya otitis media kronis dan kolesteatoma. Oleh sebab itu, bila Anda mengalami ciri-ciri gendang telinga pecah, segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat dan mengurangi risiko terjadinya komplikasi.