Ciri-ciri kanker rahim yang paling umum dikenali adalah perdarahan tidak normal yang terjadi di antara siklus menstruasi atau setelah menopause. Selain itu, ada beberapa ciri kanker rahim yang dapat terjadi. Dengan mengetahui gejala kanker rahim sejak dini, penanganan yang tepat dapat segera dilakukan guna mencegah kondisi makin memburuk.
Kanker rahim merupakan jenis penyakit berbahaya yang menyerang salah satu organ dalam sistem reproduksi wanita. Kanker ini sering kali dibagi menjadi dua jenis, yaitu kanker endometrium atau terjadi pada lapisan rahim dan kanker sarkoma rahim atau terjadi pada dinding otot rahim.
Meski belum diketahui pasti penyebabnya, perubahan keseimbangan hormon estrogen dan progesteron, obesitas, berusia lebih dari 40 tahun, sampai kebiasaan merokok dapat meningkatkan faktor risiko terjadinya kanker rahim.
Penyakit ini perlu diobati sejak dini saat sel kanker belum menyebar ke jaringan atau organ lain agar kondisinya tidak menjadi makin parah atau memburuk.
Inilah Ciri-Ciri Kanker Rahim
Berikut ini adalah ciri-ciri kanker rahim yang perlu Anda ketahui dan waspadai:
1. Perdarahan
Perdarahan pada vagina yang tidak normal, seperti menstruasi terus-menerus atau lebih banyak daripada biasanya, menjadi salah satu ciri-ciri kanker rahim stadium awal atau belum menyebar ke bagian tubuh lain.
Kondisi ini terjadi ketika sel kanker tumbuh di lapisan rahim, sehingga menyebabkan lapisan tersebut menebal. Hal ini memicu sel-sel di bagian atas lapisan rahim luruh secara tidak teratur.
Perdarahan ini terjadi di antara siklus menstruasi atau setelah menopause dan ditandai dengan sakit perut bagian bawah atau kram panggul.
2. Keputihan tidak normal dan berbau
Keputihan sebenarnya normal terjadi sebagai upaya tubuh untuk menjaga kebersihan dan kelembapan vagina. Namun, keputihan yang terjadi secara tidak normal, berwarna kecoklatan, dan berbau tidak sedap bisa menjadi salah satu ciri-ciri kanker rahim.
Selain itu, kondisi ini biasanya disertai keluhan lain, seperti sakit perut, penurunan berat badan tanpa sebab, sampai nyeri saat buang air kecil.
3. Nyeri panggul
Ciri-ciri kanker rahim selanjutnya adalah nyeri panggul. Nyeri ini dapat terjadi secara terus-menerus atau hanya muncul sesekali. Bahkan, kondisi ini bisa terasa saat Anda melakukan hubungan seksual atau memberikan tekanan pada vagina.
Pada beberapa kasus, nyeri juga bisa terjadi ketika sel kanker menyebar ke luar rahim dan masuk ke panggul atau perut. Selain itu, penyebaran sel kanker ini dapat menyebabkan penumpukan cairan di panggul atau perut bagian bawah, sehingga memicu rasa tidak nyaman.
4. Perut kembung
Meski umumnya menjadi ciri-ciri penderita kanker ovarium, tidak menutup kemungkinan perut kembung juga terjadi pada penderita kanker rahim. Pasalnya, sel kanker yang sudah menyebar dari rahim ke perut dapat menimbulkan penumpukan cairan di perut (asites). Hal tersebut menyebabkan perut menjadi keras dan bengkak, serta memicu perut kembung dan membuat Anda merasa lebih cepat kenyang sebelum makan.
5. Berat badan turun
Penurunan berat badan tanpa sebab bisa menjadi ciri-ciri kanker rahim yang sudah memasuki stadium lanjut. Penurunan berat badan ini dapat terjadi akibat peradangan dalam tubuh membuat metabolisme tubuh menurun. Hal tersebut menyebabkan nafsu makan berkurang, sehingga berat badan menurun drastis.
Ukuran rahim yang membesar akibat pertumbuhan kanker pun akan membuat perut terasa kembung dan cepat kenyang, sehingga nafsu makan menurun.
Pada sebagian kasus, penderita kanker rahim juga dapat merasakan beberapa gejala lain, seperti nyeri saat buang air kecil, kencing berdarah, diare atau sembelit, sampai sakit saat berhubungan seksual.
Penanganan Kanker Rahim
Penderita kanker rahim berpeluang sembuh bila penanganan dilakukan sejak dini sebelum sel kanker menyebar ke organ atau jaringan lain. Oleh karena itu, diperlukan pemeriksaan sejak awal guna mendeteksi keberadaan kanker rahim, terlebih bila Anda memiliki faktor risiko yang menjadi penyebab kanker rahim.
Untuk mendiagnosis kanker rahim, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan penunjang, seperti tes darah, USG transvaginal, CT scan atau MRI, sampai biopsi.
Penanganan kanker rahim biasanya meliputi operasi atau pembedahan tertentu. Namun, ada beberapa cara lain yang dapat dilakukan untuk mengatasi kanker rahim tergantung dari tingkat keparahannya, di antaranya:
- Kemoterapi dengan pemberian obat-obat tertentu guna menghancurkan sel kanker.
- Terapi radiasi dengan menggunakan pancaran energi dari sinar radiasi yang ditargetkan untuk menghancurkan sel kanker.
- Terapi hormon dengan pemberian hormon tertentu guna menghalangi kadar hormon dalam tubuh yang membantu sel kanker berkembang.
- Imunoterapi dengan pemberian obat-obatan tertentu yang dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh untuk melawan sel kanker.
- Operasi pengangkatan rahim atau disebut histerektomi.
Untuk menjaga kesehatan Anda dianjurkan menerapkan pola hidup sehat, mulai dari mengonsumsi makanan sehat, rajin berolahraga, tidak merokok, dan konsultasi ke dokter terkait penggunaan pil KB.
Bila Anda memiliki faktor risiko kanker rahim, seperti obesitas atau gangguan hormonal, atau mengalami gejala menyerupai ciri-ciri kanker rahim, segera periksakan diri ke dokter. Dengan begitu, kanker rahim dapat terdeteksi sejak dini dan pengobatan yang tepat dapat diberikan guna memperbesar peluang kesembuhan.