Sel telur merupakan sel yang diproduksi, disimpan, dan dilepaskan oleh ovarium atau indung telur. Tugas utama sel telur adalah menyimpan dan membawa materi genetik atau DNA dari wanita.
Sel telur berperan penting dalam sistem reproduksi dan proses kehamilan. Bisa dibilang, sel telur merupakan penentu tingkat kesuburan wanita. Pasalnya, sel telur inilah yang nantinya bertemu dengan sperma selama proses pembuahan.
Jika pembuahan terjadi, sel telur akan menyatu dengan sel sperma, kemudian membentuk embrio yang berkembang menjadi janin.
Berbagai Fakta Sel Telur
Berikut ini adalah berbagai fakta sel telur pada wanita yang perlu diketahui:
1. Hanya 1 sel telur matang dalam proses ovulasi
Sel telur yang belum matang disebut dengan oosit. Sel telur ini berada di folikel atau kantung dalam ovarium. Oosit akan tumbuh menjadi ootid, lalu berkembang menjadi ovum atau sel telur yang telah matang.
Proses pematangan dan produksi masih terjadi dalam ovarium. Ketika matang dan siap dibuahi, sel telur akan dikeluarkan melalui saluran indung telur (tuba falopi) menuju rahim. Biasanya, hanya satu oosit dari setiap siklus yang menjadi sel telur matang dan berovulasi.
2. Jumlah sel telur terus berkurang selama hidup
Ketika masih dalam kandungan, bayi perempuan memiliki sekitar 6 juta sel telur. Jumlah ini terus berkurang hingga bayi lahir dan menyisakan antara 1–2 juta sel telur. Ketika mencapai pubertas, wanita memiliki 300.000–400.000 sel telur. Penurunan ini disebabkan karena lebih dari 10.000 sel telur mati setiap bulan sebelum pubertas.
Saat mulai siklus menstruasi dan seiring bertambahnya usia, sel telur akan makin berkurang jumlahnya. Selain karena proses menstruasi, jumlah sel telur dapat berkurang banyak jika wanita menjalani pola hidup tidak sehat dan pola makan buruk, merokok, serta sering begadang.
Selain itu, kemoterapi, paparan radiasi, dan penggunaan obat-obatan tertentu juga bisa mengurangi jumlah sel telur.
3. Sel telur membawa materi genetik
Sel telur mengandung setengah dari jumlah kromosom yang ada di sel tubuh wanita, yaitu 23 kromosom. Ketika sel telur bertemu dengan sel sperma yang juga membawa setengah jumlah kromosom pria, materi genetik dari keduanya bergabung untuk membentuk kromosom lengkap pada embrio yang berkembang.
4. Usia menentukan kualitas sel telur
Faktor terpenting yang menentukan kualitas sel telur adalah usia. Wanita mengalami usia puncak reproduksi mulai dari usia 18 tahun hingga menjelang 30 tahun. Pada usia 45 tahun, kesuburan dapat mengalami penurunan yang cepat sehingga kesempatan untuk hamil makin kecil.
Hal ini karena kualitas sel telur makin menurun seiring bertambahnya usia. Materi genetik yang dibawanya akan lebih mudah rusak. Itulah sebabnya risiko kelahiran bayi dengan sindrom Down akan meningkat jika wanita mengalami kehamilan di atas usia 45 tahun.
5. Setiap wanita memiliki jumlah sel telur yang berbeda
Setiap wanita terlahir dengan jumlah sel telur yang berbeda-beda. Jika perempuan terlahir dengan jumlah sel telur hingga 2 juta, ia termasuk orang yang bisa mengalami kehamilan secara alami hingga usia 40 tahun.
Ada juga wanita yang kehilangan sel telur lebih cepat. Hal ini terjadi karena jumlah sel telur yang dimilikinya sejak lahir hanya sedikit atau bisa juga ia memiliki faktor risiko tertentu. Akibatnya, wanita akan memiliki masalah kesuburan atau bahkan menopause dini.
Kesehatan sel telur sangat penting untuk dijaga, terutama jika Anda memutuskan untuk memiliki anak. Caranya adalah dengan olahraga teratur, konsumsi makanan dengan nutrisi seimbang, dan hindari stres.
Apabila Anda masih memiliki pertanyaan seputar sel telur atau mengalami keluhan seputar organ reproduksi wanita, jangan ragu konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan perawatan yang tepat.