Faktor penentu jenis kelamin bayi dapat dilihat dari berbagai hal. Bahkan, beberapa cara diduga bisa meningkatkan peluang jenis kelamin buah hati sesuai dengan keinginan. Namun, bagaimana fakta sebenarnya?

Anda mungkin sering mendengar ada beberapa faktor penentu jenis kelamin bayi, mulai dari posisi berhubungan seksual, usia pasangan, hingga konsumsi jenis makanan tertentu. Padahal, beragam anggapan tersebut masih perlu dibuktikan kebenarannya.

4 Faktor Penentu Jenis Kelamin Bayi dan Fakta di Baliknya - Alodokter

Fakta tentang Faktor Penentu Jenis Kelamin Bayi 

Ada beberapa faktor yang dipercaya dapat menjadi penentu jenis kelamin bayi, di antaranya:

1. Usia pasangan

Usia pasangan saat terjadi proses pembuahan diduga dapat memengaruhi jenis kelamin janin. Makin tua usia pasangan, terutama pria, makin besar pula kemungkinannya untuk memiliki anak perempuan.

Faktor ini diduga karena perubahan kadar hormon pada pria yang terjadi seiring pertambahan usia dapat meningkatkan peluang sperma pembawa kromosom X untuk membuahi sel telur.

Saat sel telur dibuahi oleh sperma pembawa kromosom X, janin akan memiliki jenis kelamin perempuan. Meski memiliki alasan yang cukup kuat, faktor penentu jenis kelamin bayi dari usia pasangan masih perlu diteliti lebih lanjut.

2. Waktu berhubungan seksual

Waktu berhubungan seksual juga diduga dapat menjadi faktor penentu jenis kelamin bayi. Hal ini didasari oleh metode Shettles yang menyatakan bahwa sperma kromosom X bergerak lebih lambat, tetapi lebih kuat dibandingkan sperma kromosom Y yang lebih mudah mati.

Metode Shettles menyarankan agar hubungan seksual dilakukan tepat pada masa subur jika ingin memiliki anak laki-laki. Sementara itu, untuk meningkatkan peluang mempunyai anak perempuan, hubungan seksual perlu dilakukan dalam rentang waktu 2–4 hari sebelum ovulasi.

Walaupun terlihat menjanjikan, metode Shettles hingga saat ini tidak memiliki cukup bukti untuk memastikan klaimnya. Beberapa penelitian justru menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan di antara kecepatan sperma pembawa kromosom X atau kromosom Y menuju sel telur.

3. Posisi berhubungan seksual

Faktor penentu jenis kelamin bayi yang dipercaya berikutnya adalah posisi saat berhubungan seksual. Posisi misionaris disebut dapat meningkatkan peluang hamil bayi perempuan. Sementara itu, posisi penetrasi dari belakang (doggy style) diyakini dapat membuat wanita hamil bayi laki-laki.

Posisi bercinta memang dapat membantu wanita lebih cepat hamil. Namun, anggapan tentang posisi bercinta dapat mempengaruhi jenis kelamin bayi hanya mitos belaka.

4. Jenis makanan

Wanita yang mengonsumsi makanan tinggi kalium dan tinggi kalori diyakini berpeluang lebih besar untuk mengandung bayi laki-laki. Sementara itu, makanan yang asam diyakini dapat meningkatkan peluang wanita mengandung bayi perempuan.

Meski begitu, efektivitas asupan makanan tertentu sebagai faktor penentu jenis kelamin bayi hanya sekedar mitos dan belum ada bukti ilmiah yang mendukung klaim ini.

Pasangan yang sedang merencanakan kehamilan justru perlu mengonsumsi makanan penyubur kandungan yang terdiri dari berbagai variasi makanan sehat, seperti buah-buahan, sayuran, dan ikan.

Selain beberapa faktor di atas, wanita yang berada di bawah tekanan atau mengalami stres juga memiliki kemungkinan lebih besar untuk hamil anak perempuan. Namun, kaitan antara tingkat stres pada wanita dan pengaruhnya terhadap jenis kelamin bayi juga masih perlu diteliti lebih lanjut.

Terlepas dari jenis kelaminnya, buah hati Anda tetap layak dapat perawatan terbaik dan kasih sayang selama masa kehamilan dan setelah ia lahir. Akan tetapi, Anda dan pasangan boleh saja berusaha meningkatkan peluang untuk memperoleh anak sesuai jenis kelamin yang diinginkan.

Sejauh ini, satu cara yang sudah terbukti memiliki tingkat keberhasilan yang cukup baik dalam menentukan jenis kelamin anak adalah metode bayi tabung. Namun, metode ini memerlukan persiapan fisik dan mental khusus serta membutuhkan waktu yang cukup panjang. 

Oleh karena itu, Anda dan pasangan bisa berkonsultasi ke dokter jika memang ingin mencoba metode bayi tabung untuk memilih jenis kelamin buah hati. Anda juga bisa bertanya tentang kebenaran faktor penentu jenis kelamin yang sesuai dengan kondisi Anda dan pasangan.