Sebelum waktu persalinan tiba, Bumil tentu sudah mempersiapkan segala sesuatu yang berkaitan dengan proses tersebut. Namun, kenyataannya, bisa saja ada hal-hal tak terduga yang mungkin terjadi saat persalinan, lho.
Ada beberapa hal yang perlu ibu hamil siapkan menjelang hari perkiraan lahir, seperti fisik dan mental, memilih metode persalinan (termasuk water birth), mempelajari teknik pernapasan dalam persalinan pervaginam, serta baju dan keperluan bayi. Selain itu, ibu hamil juga perlu tahu dan pelajari hal-hal tak terduga yang bisa terjadi saat proses persalinan.
Hal Tak Terduga yang Bisa Terjadi Selama Proses Persalinan
Mengetahui hal tak terduga yang mungkin terjadi saat persalinan bisa membuat Bumil lebih siap lagi untuk menjalani proses ini. Hal tak terduga tersebut bisa berupa:
1. Buang air besar (BAB) saat mengejan
Saat mengejan, Bumil akan menggunakan otot-otot yang dipakai untuk mengeluarkan tinja saat BAB. Otot-otot tersebut sangat kuat dan efektif untuk mendorong bayi melewati jalan lahir. Karena menggunakan otot yang sama, Bumil bisa saja mengeluarkan tinja saat persalinan.
Jika hal ini terjadi, Bumil tidak perlu malu atau merasa tidak enak. Soalnya, ini adalah hal yang normal dan dokter juga sudah terbiasa menghadapinya. Biasanya, dokter atau bidan akan langsung membersihkan tinja yang keluar dan melanjutkan proses persalinan.
2. Pecah ketuban tanpa terasa
Tidak sedikit ibu hamil yang mengira pecah ketuban selalu seperti adegan di film, yaitu air ketuban mengucur deras ke paha hingga kaki. Namun, perlu diketahui bahwa pecah ketuban tidak selalu seperti itu.
Air ketuban Bumil bisa saja mengalir pelan, bahkan hingga tidak terasa sama sekali. Hal tak terduga tersebut mungkin akan membuat Bumil berpikir bahwa ketuban Bumil belum pecah.
3. Bayi tak kunjung keluar setelah mengejan
Hal tak terduga saat persalinan selanjutnya adalah lama keluarnya bayi setelah mengejan. Ketika mulai mengejan, waktu yang dibutuhkan untuk mendorong bayi menuju jalan lahir bervariasi, tergantung kondisi ibu dan bayi. Selama persalinan, dokter akan memantau lamanya proses ini.
Jika bayi memang sulit untuk dikeluarkan, sementara Bumil sudah tidak memiliki energi untuk mengejan, persalinan akan dibantu dengan alat, seperti vakum atau forcep.
4. Komplikasi saat persalinan
Meski kondisi ibu hamil dan janin terpantau sehat dan normal selama kehamilan, komplikasi bisa terjadi saat persalinan, lho.
Beberapa komplikasi tersebut misalnya infeksi akibat proses persalinan yang terlalu lama, leher bayi terlilit tali pusar, tali pusar lahir mendahului kepala bayi, detak jantung bayi yang tidak normal, atau bayi tidak langsung menangis setelah dilahirkan.
5. Perlu episiotomi untuk mengeluarkan bayi
Episiotomi adalah penyayatan jaringan kulit pada perineum, yaitu area antara jalan lahir dan anus. Tindakan ini dilakukan agar ruang untuk bayi keluar lebih besar. Episiotomi merupakan hal tak terduga yang perlu dilakukan untuk membantu proses persalinan.
Walau begitu, ada beberapa hal yang bisa Bumil lakukan untuk mengurangi kemungkinan dilakukannya prosedur episiotomi, seperti latihan pernapasan dan peregangan vagina sebelum waktu persalinan.
Itu dia beberapa hal tak terduga yang mungkin terjadi saat persalinan. Meskipun memang bisa terjadi, jangan terlalu khawatir ya, Bumil. Hal terpenting yang perlu Bumil lakukan adalah mempersiapkan diri sebaik mungkin dan melakukan pemeriksaan rutin ke dokter.