Sebelum mulai melakukan tambal gigi, ada baiknya Anda mengetahui terlebih dahulu jenis tambal gigi yang biasa digunakan. Setiap jenis tambal gigi memiliki keunggulan, kekurangan, serta risiko masing-masing.
Tambal gigi adalah salah satu penanganan gigi berlubang. Selain itu, prosedur ini juga bisa digunakan untuk memperbaiki gigi yang retak, patah, atau rapuh akibat kebiasaan sehari-hari, seperti menggigit kuku atau mengertakkan gigi.
Pada kondisi gigi berlubang, tambal gigi perlu segera dilakukan untuk mengurangi risiko gigi berlubang bertambah parah.
Jenis Tambal Gigi
Berdasarkan bahan yang digunakan, berikut adalah beberapa jenis tambal gigi:
1. Resin komposit
Jenis tambal gigi yang pertama adalah resin komposit. Tambalan jenis ini terbuat dari campuran kaca dan resin. Tambal gigi menggunakan resin komposit dilakukan dengan cara menyinari bahan tersebut menggunakan sinar khusus agar mengeras.
Keunggulan resin komposit adalah warnanya mirip seperti gigi asli. Sementara itu, kekurangan dari jenis tambal gigi ini adalah harganya yang cukup mahal dan hanya bertahan selama 5–10 tahun.
2. Porselen
Jenis tambal gigi berikutnya adalah porselen. Keunggulan tambal gigi porselen adalah tidak mudah berubah warna. Selain itu, tambalan gigi yang terbuat dari porselen juga lebih kuat dan bisa bertahan hingga 15 tahun, sehingga sering digunakan untuk tambal gigi permanen. Meski demikian, harga pemasangan tambal gigi porselen cenderung lebih mahal daripada resin komposit.
3. Glass ionomer cement (GIC)
Glass ionomer cement adalah jenis tambal gigi yang terbuat dari akrilik dan material kaca. Tambalan gigi jenis ini paling sering digunakan untuk anak-anak.
Keunggulan GIC adalah dapat menghasilkan fluoride yang mampu melindungi gigi dari kerusakan lebih lanjut. Selain itu, warna glass ionomor cement juga dapat disesuaikan dengan warna alami gigi.
Sayangnya, jenis tambal gigi ini hanya bertahan selama 5 tahun dan tidak terlalu kuat jika dibandingkan dengan resin komposit.
4. Emas
Jenis tambal gigi yang menggunakan bahan emas banyak diminati. Ini karena emas tidak menimbulkan korosi ketika dijadikan sebagai tambalan gigi. Tidak selesai sampai di situ, tambalan gigi yang terbuat dari bahan emas juga bisa bertahan lebih dari 15 tahun.
Hanya saja, harga tambalan gigi berbahan emas lebih mahal daripada jenis tambal gigi lainnya. Selain itu, tambal gigi emas juga tidak bisa langsung dipasang. Diperlukan setidaknya 2 kali kunjungan ke dokter gigi untuk melakukan tambal gigi berbahan emas.
5. Perak (amalgam)
Jenis tambal gigi yang terakhir adalah perak (amalgam). Tambalan jenis ini terbuat dari 50 persen campuran mineral dan 50 persen merkuri. Keunggulan dari tambal gigi perak adalah kuat, tahan hingga 15 tahun, dan harganya terjangkau.
Namun, penggunaan amalgam di Indonesia sudah dilarang karena mengandung zat berbahaya, yaitu merkuri. Larangan ini pun tertuang dalam Surat Edaran Dirjen Farmalkes Nomor HK.02.02/V/0720/2018 tentang Penetapan Masa Berlaku Izin Edar dan Peredaran Alat Kesehatan yang Mengandung Merkuri.
Cara Merawat Tambal Gigi
Setelah mengetahui jenis-jenis tambal gigi, Anda juga perlu mengetahui cara merawat tambalan gigi agar bisa bertahan lama. Berikut adalah cara merawat tambalan gigi yang perlu Anda ketahui:
- Menyikat gigi minimal 2 kali sehari menggunakan pasta gigi yang mengandung fluoride
- Melakukan flossing minimal 1 kali sehari
- Menghindari makanan bertekstur keras, seperti es, kacang-kacangan, dan permen
- Menghindari makanan dan minuman yang sangat panas atau dingin
- Menghindari makanan dan minuman manis
Anda juga harus mengunjungi dokter minimal 2 kali dalam setahun untuk memeriksakan jenis tambal gigi yang Anda gunakan. Namun, jangan menunda untuk pergi ke dokter jika Anda merasakan keluhan pada area gigi yang ditambal, seperti merasakan adanya sisi yang tajam pada tambalan gigi, gigi menjadi sensitif, dan terlihat adanya retakan pada tambalan.