Kalau kamu concern sama kesehatan kulitmu, jangan asal mengombinasikan skincare, ya. Pasalnya, ada beberapa kandungan skincare yang tidak boleh kamu pakai secara bersamaan. Bukannya menyehatkan, mengombinasikan skincare dengan tidak tepat justru bisa berdampak buruk bagi kulitmu.
Layering skincare atau memakai skincare berlapis-lapis kini tengah menjadi tren perawatan kulit yang dilakukan oleh banyak wanita. Berbagai penelitian juga telah membuktikan, mengombinasikan berbagai bahan skincare dapat memaksimalkan manfaatnya dalam menjaga kesehatan dan kecantikan kulit.
Contohnya, kombinasi skincare vitamin C dan vitamin E lebih efektif dalam mencegah kerusakan kulit akibat paparan sinar UV, dibandingkan dengan memakai skincare vitamin C saja. Meski begitu, tidak semua kandungan skincare bisa dikombinasikan dan dipakai secara bersamaan, lho.
Bahan-Bahan Skincare yang Tidak Boleh Dipakai Bersamaan
Mengombinasikan kandungan skincare dengan tidak tepat bukan hanya dapat mengurangi efektivitas produk, tapi juga memicu berbagai masalah kulit, seperti iritasi dan kulit kering. Oleh karena itu, kamu perlu lebih selektif saat menggunakan produk skincare.
Berikut ini adalah beberapa bahan atau kandungan skincare yang tidak boleh dipakai bersamaan:
1. Retinol dan alpha hydroxy acid (AHA)
Vitamin A dan zat turunannya, seperti retinol dan retinoid, serta alpha hydroxy acid, seperti asam glikolat, bermanfaat untuk memperbaiki jaringan kulit, mengangkat sel-sel kulit mati (eksfoliasi), serta mencegah dan mengatasi munculnya tanda-tanda penuaan di kulit.
Meski demikian, karena sama-sama memiliki efek eksfoliasi, penggunaan kedua zat ini bisa membuat lapisan kulit terlalu banyak terkikis, sehingga kulit bisa menjadi memerah, mengelupas, dan terasa perih akibat iritasi.
Jika ingin menggunakan kedua produk skincare ini, kamu bisa memakainya dihari yang berbeda. Misalnya, hari senin untuk vitamin A dan hari selasa untuk AHA.
2. Retinol dan benzoyl peroxide
Jika kamu memiliki masalah kulit berjerawat, mungkin sudah tidak asing dengan kedua kandungan skincare ini. Namun, tahukah kamu, kalau retinol atau retinoid dan benzoyl peroxide tidak boleh dipakai secara bersamaan, lho!
Pasalnya, bahan skincare penghilang jerawat yang mengandung benzoyl peroxide justru dapat membuat retinol tidak dapat bekerja dengan baik. Selain itu, kedua bahan ini juga cenderung bersifat iritatif, sehingga bisa membuat kulit terluka dan iritasi, apabila digunakan bersamaan.
Alih-alih terbebas dari jerawat, pemakaian kedua bahan skincare ini secara bersamaan justru bisa membuat kulit menjadi lebih kering, terkelupas, perih, dan mengalami breakout.
Untuk menyiasatinya, kamu bisa memakai kedua skincare ini secara bergantian, misalnya benzoyl peroxide di pagi hari dan retinol di malam hari atau di hari yang berbeda.
3. Retinol atau retinoid dan vitamin C
Vitamin C adalah salah satu bahan skincare yang menjadi favorit banyak orang karena dapat mencerahkan dan memperbaiki jaringan kulit, menghilangkan bercak hitam atau hiperpigmentasi kulit, serta mencegah penuaan. Vitamin C juga tergolong aman digunakan oleh semua jenis kulit.
Namun, vitamin C tidak dapat berfungsi dengan baik ketika digunakan bersamaan dengan retinol. Kedua kandungan ini memiliki tingkat pH yang berbeda, retinol memiliki kadar pH yang lebih tinggi (basa), sedangkan vitamin C memiliki pH lebih rendah (asam).
Ketika dipakai bersamaan, retinol dan vitamin C tidak dapat bekerja secara optimal dan justru bisa membuat kulit mengalami pengelupasan secara berlebihan. Penggunaan kedua bahan skincare ini secara bersamaan juga bisa membuat kulit menjadi lebih sensitif terhadap sinar matahari, debu, sabun, dan kosmetik.
4. Retinol dan asam salisilat
Asam salisilat merupakan sejenis zat asam yang umum digunakan dalam produk skincare. Umumnya, bahan ini lebih cocok digunakan oleh orang yang memiliki kulit berminyak dan berjerawat karena dapat membersihkan pori-pori, mengangkat sel kulit mati, serta mengurangi minyak (sebum).
Meski demikian, pemakaian asam salisilat tidak boleh dibarengi dengan retinol, ya. Sebab, kombinasi keduanya dapat membuat kulit menjadi lebih kering atau justru membuat kulit menjadi lebih berminyak. Hal ini bisa membuat kulit menjadi berkomedo dan mudah muncul jerawat.
Untuk menyiasatinya, Anda bisa menggunakan produk skincare yang berbahan asam salisilat di pagi hari dan retinol di malam hari.
5. Benzoyl peroxide dan vitamin C
Benzoyl peroxide dan vitamin C bukanlah kombinasi yang tepat untuk layering skincare. Jika dipakai berbarengan, kedua bahan ini tidak akan bekerja dengan efektif dan jusrtu bisa memicu reaksi iritasi kulit.
Agar bisa mendapatkan manfaatnya, benzoyl peroxide dan vitamin C bisa kamu gunakan dihari yang berbeda, ya.
Selain kombinasi bahan-bahan di atas, kamu juga dianjurkan untuk tidak mengombinasikan produk skincare apa pun dengan produk yang mengandung alkohol atau formaldehida. Pasalnya, penggunaan produk-produk tersebut bisa membuat kulitmu menjadi kering, merah, dan iritasi. Bila hal ini terjadi, kamu juga bisa lho mencoba teknik sederhana, seperti skin fasting untuk mengistirahatkan kulit dari berbagai paparan zat kimia yang memicu iritasi.
Kini kamu sudah mengetahui kandungan skincare apa saja yang tidak boleh dipakai secara bersamaan. Jika kamu ingin menggunakan teknik layering, kamu perlu lebih jeli terhadap kandungan yang ada di dalam produk skincare tersebut. Jangan sampai penggunaan skincare menjadi sia-sia atau bahkan memicu masalah kulit.
Bila kamu masih memiliki pertanyaan terkait kandungan skincare apa saja yang bisa digunakan secara bersamaan atau berlapis-lapis, terlebih jika kamu memiliki masalah kulit tertentu, sebaiknya konsultasikan dengan dokter, ya.