Ada beberapa kondisi pada bayi baru lahir yang mungkin bisa membuat orang tua menjadi khawatir, mulai dari bentuk kepala yang tampak peyang, hingga warna kulit yang terlihat kekuningan. Apakah kondisi-kondisi tersebut sebenarnya wajar terjadi?
Si Kecil perlu menghadapi berbagai proses ketika dilahirkan, kemudian ia akan menyesuaikan diri dengan lingkungan setelah lahir. Hal-hal ini bisa saja membuat kondisi fisiknya tampak mengkhawatirkan. Meski begitu, Bunda dan Ayah tak perlu cemas berlebihan, sebab beberapa kondisi berikut wajar terjadi pada bayi baru lahir.
Kenali Kondisi yang Umum Terjadi pada Bayi Baru Lahir
Berikut ini adalah beberapa kondisi yang wajar terjadi pada bayi baru lahir, antara lain:
1. Bentuk kepala yang aneh
Saat baru lahir, bentuk kepala Si Kecil mungkin akan tampak tidak simetris. Kepalanya bisa tampak melonjong atau datar pada satu sisi. Namun, Bunda dan Ayah tidak perlu khawatir karena umumnya bentuk kepala tersebut normal, kok.
Biasanya, hal ini terjadi akibat proses kelahiran melalui vagina, apalagi jika ia dilahirkan menggunakan bantuan vakum. Meski demikian, ada kasus tertentu di mana bentuk kepala yang terlihat aneh tersebut menjadi pertanda bayi mengalami kraniosinostosis. Ini adalah sebuah kondisi abnormal yang memengaruhi perkembangan tengkorak janin atau bayi baru lahir.
2. Ruam kulit pada bayi
Kulit bayi baru lahir memang masih sensitif dan rentan terhadap segala hal, mulai dari suhu, cuaca, bahan pakaian, hingga sabun mandi. Hal ini membuat bayi jadi mudah mengalami ruam kulit.
Meski begitu, sebagian besar ruam kulit yang dialami bayi tidak berbahaya dan bisa sembuh dengan sendirinya. Contoh kondisi yang bisa menyebabkan kemunculan ruam kulit pada bayi adalah biang keringat dan ruam popok.
3. Urine berwarna merah muda
Warna urine bayi baru lahir bisa sangat pekat, karena mengandung kristal asam urat yang menjadikan urine berwarna merah muda. Hal ini biasanya terjadi selama tiga hari setelah ia lahir dan akan hilang dengan sendirinya.
Namun, jika setelah waktu tersebut urinenya masih berwarna merah muda atau ia tampak kesakitan setiap kali berkemih, bawalah Si Kecil ke dokter untuk diperiksa dan mendapatkan penanganan yang tepat.
4. Sering gumoh
Bayi baru lahir wajar mengalami gumoh. Hal ini biasanya terjadi setelah minum ASI atau susu formula. Gumoh terjadi karena cincin otot yang berada di antara kerongkongan dan lambungnya belum bisa menutup dengan sempurna, sehingga cairan yang masuk bisa naik kembali ke kerongkongan lalu keluar melalui mulut.
Oleh karena itu, Bunda dianjurkan untuk menggendong Si Kecil dengan posisi tegak usai menyusu. Lakukan hal ini selama 30 menit hingga susu turun dengan sempurna, sambil mengusap atau menepuk lembut punggungnya, agar ia lebih mudah sendawa.
5. Kulit tampak berwarna kuning
Bayi baru lahir tampak kuning, atau sering disebut bayi kuning, merupakan hal yang umum terjadi. Kondisi ini terjadi karena kadar bilirubin yang tinggi, lantaran organ hati bayi belum cukup matang untuk memproses dan membuang bilirubin ke saluran cerna dengan baik.
Bilirubin tinggi bisa menyebabkan kulit dan mata bayi berwarna kuning. Namun, Bunda dan Ayah tidak perlu cemas, karena dalam kebanyakan kasus, penyakit kuning pada bayi bisa hilang dengan sendirinya setelah 2–3 minggu.
Meski demikian, waspadalah jika bayi kuning terjadi dalam 24 jam pertama setelah Si Kecil lahir, atau jika ia tampak lemas, jarang atau sama sekali tidak menangis, tidak mau minum, dan demam. Jika mengalami hal ini, segera bawa Si Kecil ke dokter agar bisa diperiksa dan diberi penanganan bila diperlukan.
Lima kondisi di atas termasuk umum dialami oleh bayi baru lahir. Namun, jika kondisi tersebut tidak segera membaik atau disertai gejala lain yang lebih berat, Bunda dan Ayah jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter guna memastikan penyebabnya.