Kepala pusing dan mual merupakan keluhan yang umum terjadi. Meski demikian, keluhan pusing dan mual tidak boleh dianggap sepele karena bisa menjadi tanda kondisi medis tertentu.
Kepala pusing dan mual kerap bisa terjadi ketika Anda mengalami mabuk perjalanan, mengonsumsi minuman beralkohol secara berlebihan, atau mengalami morning sickness saat hamil. Beberapa faktor tersebut umumnya mudah diatasi dengan penanganan di rumah.
Namun, kepala pusing dan mual juga bisa menjadi gejala kondisi medis tertentu yang perlu ditangani oleh dokter atau dengan mengonsumsi obat pusing dan mual.
Kondisi Medis Pemicu Kepala Pusing dan Mual
Berikut ini adalah beberapa kondisi medis yang dapat memicu kepala pusing dan mual:
1. Vertigo
Kepala pusing dan mual yang terjadi bersamaan umum dialami oleh penderita vertigo. Tak hanya itu, vertigo juga bisa menimbulkan gejala lain, seperti kehilangan keseimbangan, sakit kepala, tinnitus, dan gerakan bola mata yang cepat dan berulang (nistagmus).
Meski dapat sembuh dengan sendirinya serta bisa diatasi secara mandiri di rumah. Dalam beberapa kasus, vertigo juga perlu ditangani oleh dokter, misalnya dengan pemberian obat vertigo atau tindakan medis lainnya.
2. Migrain
Selain ditandai dengan nyeri berdenyut pada salah satu sisi kepala, migrain juga bisa menyebabkan kepala pusing dan mual. Kondisi ini dapat berlangsung selama beberapa jam atau bahkan beberapa hari.
Untuk mengatasi kepala pusing dan mual akibat migrain, ada beberapa jenis obat sakit kepala sebelah yang bisa dikonsumsi, mulai dari obat pereda nyeri, ergotamine, hingga sumatriptan yang mana adalah obat migrain yang ampuh.
3. Gula darah rendah
Rendahnya kadar gula darah (hipoglikemia) dalam tubuh dapat menimbulkan berbagai gejala, termasuk kepala pusing dan mual. Kondisi ini lebih sering dialami oleh penderita diabetes akibat penggunaan insulin atau obat diabetes yang tidak sesuai dengan arahan dokter.
Oleh karena itu, jika Anda sedang menjalani pengobatan diabetes, pastikan untuk mengikuti dosis dan waktu minum obat sesuai arahan dokter guna mencegah timbulnya gejala gula darah rendah, seperti pusing yang terutama terjadi di kepala depan disertai mual, wajah pucat, lelah, sulit berkonsentrasi, jantung berdebar, hingga pingsan.
4. Gagal ginjal kronis
Kepala pusing dan mual juga bisa menjadi gejala gagal ginjal kronis. Keluhan ini dapat terjadi saat fungsi ginjal terganggu dan menimbulkan beragam komplikasi, seperti uremia dan anemia.
Anemia ditandai dengan gejala pusing dan kelelahan, sedangkan uremia ditandai dengan gejala tidak nafsu makan serta mual dan muntah.
Untuk menangani kepala pusing dan mual akibat gagal ginjal kronis, dokter biasanya akan melakukan penanganan, termasuk meresepkan obat-obatan yang sesuai dengan kondisi penderitanya.
5. Tumor otak
Meski jarang terjadi, kepala pusing dan mual bisa menjadi tanda tumor otak. Tumor di bagian otak mana pun dapat meningkatkan tekanan intrakranial hingga menyebabkan timbulnya beberapa gejala, mulai dari sakit kepala, pusing, mual, muntah, penglihatan kabur, hingga perubahan perilaku.
Penanganan tumor otak sangat tergantung pada jenis, ukuran, dan lokasi tumor. Dalam banyak kasus, tumor otak dapat diobati dengan radioterapi, kemoterapi, atau operasi pengangkatan tumor.
Penyebab kepala pusing dan mual sangat beragam. Oleh karena itu, jangan menunda untuk berkonsultasi dengan dokter jika Anda mengalami kondisi tersebut guna mendapat diagnosis dan penanganan yang sesuai, terlebih jika kepala pusing dan mual disertai dengan gejala lain, sering berulang, atau hingga mengganggu aktivitas.