Akar valerian merupakan tumbuhan yang sering dimanfaatkan sebagai obat tradisional sejak dahulu kala. Tanaman herbal ini dipercaya memiliki kandungan asam valerenat yang dapat mengatasi kecemasan, bahkan sulit tidur.
Tanaman valerian (Valeriana officinalis) merupakan tumbuhan yang bagian akarnya sering dimanfaatkan sebagai obat penenang oleh masyarakat Yunani kuno.
Bagian batang, daun, dan bunganya memiliki bau menyengat, sehingga banyak orang tidak menyukainya. Namun, bagian akarnya dapat dikeringkan dan mampu memberikan manfaat bagi kesehatan.
Berbagai Manfaat Akar Valerian
Akar valerian mengandung zat asam valerenat, yaitu zat yang dapat memengaruhi kadar gamma-amniobutyric acid (GABA) di otak. Senyawa ini dapat menghasilkan efek menenangkan, sehingga tubuh menjadi lebih rileks.
Bila dikonsumsi, akar valerian juga bisa memberikan beragam manfaat kesehatan lain, seperti:
1. Mengatasi insomnia
Akar valerian telah lama digunakan untuk mengatasi insomnia. Kandungan asam valerenat di dalamnya dapat menimbulkan efek sedatif atau perangsang tidur yang ringan, sehingga penderita insomnia dapat tidur lebih cepat dan lebih nyenyak.
Namun, meski telah digunakan sejak lama, efek akar valerian untuk mengatasi insomnia perlu diteliti lebih lanjut. Ini karena belum ada penelitian klinis yang dapat membuktikan pernyataan tersebut.
2. Mengatasi gangguan kecemasan
Kandungan asam valerenat dalam akar valerian diduga dapat mengatasi gangguan kecemasan. Dalam sebuah penelitian disebutkan bahwa efek ini hampir mirip dengan obat penenang, seperti benzodiazepine, alprazolam, dan diazepam. Namun, pernyataan ini masih perlu dibuktikan melalui penelitian lebih lanjut.
3. Meredakan gejala menopause
Salah satu gejala menopause, yaitu hot flashes, bisa menyebabkan sensasi panas berlebih, produksi keringat terlalu banyak, dan jantung berdetak cepat. Kondisi ini dapat mengganggu aktivitas sehari-hari, termasuk tidur di malam hari. Akar valerian diketahui dapat meredakan gejala ini.
Dalam sebuah penelitian, wanita menopause yang mengonsumsi akar valerian selama 4 minggu memiliki gejala hot flashes yang lebih ringan dan tidak mengalami sulit tidur dibandingkan wanita yang tidak mengonsumsinya.
4. Mengurangi gejala PMS
Sindrom pramenstruasi atau PMS dialami oleh hampir semua wanita. Beberapa gejalanya berupa perut kembung, cepat marah, kram perut, sakit kepala, sakit pinggang, payudara bengkak, dan kelelahan. Dalam sebuah penelitian, akar valerian terbukti dapat meredakan berbagai gejala PMS tersebut.
5. Meredakan gejala sindrom kaki gelisah
Manfaat lain dari akar valerian adalah meredakan gejala sindrom kaki gelisah. Sindrom kaki gelisah merupakan penyakit saraf yang ditandai adanya dorongan kuat untuk menggerakkan dan mengentakkan kaki. Kondisi ini disertai dengan sensasi tidak nyaman pada kaki, sehingga mengganggu aktivitas sehari-hari.
Sebuah penelitian membuktikan bahwa penderita sindrom kaki gelisah yang mengonsumsi akar valerian 800 mg per hari dalam 8 minggu dapat memperbaiki gejala dan meningkatkan kualitas tidur penderitanya. Namun, diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mendukung validitas studi ini.
Untuk mengonsumsi akar valerian, biasanya akar akan dikeringkan, kemudian dijadikan teh maupun suplemen. Namun, perlu diingat bahwa tidak semua orang cocok mengonsumsi akar valerian. Selain itu, obat herbal ini juga dapat menimbulkan efek samping.
Efek Samping Mengonsumsi Akar Valerian
Meski jarang terjadi, beberapa orang bisa saja mengalami efek samping setelah mengonsumsi akar valerian. Efek sampingnya berupa:
- Sakit kepala
- Kelelahan
- Pusing
- Diare
- Sakit perut
- Rasa logam di mulut
Dalam kasus langka, efek samping yang ditimbulkan bisa berupa kerusakan hati. Namun, hal ini terjadi bersamaan dengan konsumsi obat medis atau herbal lain, sehingga penyebabnya belum jelas apakah dari akar valerian atau obat lainnya.
Perlu diketahui pula juga bahwa ibu hamil, ibu menyusui, dan anak-anak tidak direkomendasikan untuk mengonsumsi suplemen akar valerian. Pasalnya, belum banyak penelitian yang menyebutkan keamanannya terhadap kelompok tersebut.
Oleh karena itu, bila Anda ingin mengonsumsi akar valerian secara rutin tapi sedang mengonsumsi obat-obatan tertentu, sebaiknya konsultasikan ke dokter lebih dulu untuk memastikan keamanannya.