Meski daging belut tidak setenar daging sapi, ikan, dan ayam, ada banyak manfaat belut untuk MPASI anak yang sayang untuk dilewatkan, lho, Bun. Selain baik untuk kesehatan anak, belut juga memiliki aneka nutrisi dan rasa yang lezat.
Bila dilihat sepintas, belut memang hampir mirip dengan ular, ya, Bun. Namun, Bunda perlu tahu, bahwa hewan licin ini masih termasuk ke dalam golongan ikan. Sama seperti ikan, belut memiliki segudang nutrisi penting yang dibutuhkan oleh tubuh anak.
Kandungan Nutrisi Belut
Dalam 100 gram daging belut, terdapat sekitar 185 kalori dan beragam nutrisi berikut:
- 18,5 gram protein
- 11,5–12 gram lemak
- 270 miligram kalium
- 20 miligram kalsium
- 4 miligram vitamin E
- 3500 IU vitamin A
- 930 IU vitamin D
- 15 mikrogram folat
- 6,5 mikrogram selenium
- 1,5 miligram zinc
Tak hanya itu, belut juga mengandung nutrisi lain, seperti kolin, magnesium, fosfor, dan vitamin B. Belut juga mengandung asam lemak omega-3, tapi jumlahnya lebih sedikit daripada jenis ikan lain. Meski demikian, kandungan merkuri pada belut tergolong rendah, sehingga aman dan sehat bagi anak-anak.
Manfaat Belut untuk MPASI Anak
Sejak berusia 6 bulan, anak sudah bisa diberikan makanan pendamping ASI atau MPASI. Saat memberikan MPASI, Bunda sangat dianjurkan untuk memberikan makanan yang bergizi seimbang. Salah satunya adalah belut.
Berkat kandungan nutrisinya yang melimpah, mengonsumsi belut bisa memberikan beragam manfaat kesehatan, di antaranya:
1. Meningkatkan daya tahan tubuh
Kandungan protein, folat, vitamin A, vitamin D, dan vitamin E, serta beberapa mineral, seperti zinc dan selenium, pada belut memiliki peranan besar dalam meningkatkan daya tahan tubuh anak. Dengan memberikan Si Kecil makanan bergizi seperti belut, daya tahan tubuhnya akan lebih kuat, sehingga ia pun akan lebih jarang sakit.
Imunitas tubuh yang kuat pada anak juga penting untuk dijaga, agar ia dapat terhindar dari berbagai virus dan kuman penyebab penyakit, seperti flu atau virus Corona.
2. Memperkuat kesehatan tulang dan gigi
Manfaat belut untuk MPASI anak selanjutnya adalah bisa memperkuat kesehatan tulang dan giginya, Bun. Ini karena belut mengandung nutrisi yang baik untuk kesehatan dan pembentukan jaringan tulang serta gigi anak, seperti vitamin D, kalsium, kalium, fosfor, dan protein.
Selain mengonsumsi belut, agar kesehatan tulang dan gigi buah hati tetap terjaga dengan baik, Bunda juga dianjurkan untuk rutin memberikan susu, keju, sayuran berdaun hijau, serta beragam jenis ikan. Dengan asupan nutrisi yang tercukupi, Si Kecil juga akan berisiko lebih rendah untuk mengalami stunting.
3. Mencegah anemia
Anemia atau kurang darah merupakan salah satu penyakit yang bisa menghambat proses tumbuh kembang anak, terlebih jika penyakit ini tidak diobati dengan baik. Agar terhindar dari anemia, anak-anak perlu diberikan makanan yang mengandung zat besi, folat, dan vitamin B12. Salah satunya adalah belut.
Zat besi, folat, dan vitamin B12 yang terdapat pada belut memiliki peran penting dalam proses pembentukan hemoglobin dan sel darah merah. Jika jumlah sel darah merah dan hemoglobin dalam tubuh Si Kecil tercukupi, ia tidak akan mudah terkena anemia.
4. Memelihara kesehatan mata
Belut merupakan salah satu sumber vitamin A dan kolin yang sangat baik untuk kesehatan mata. Dengan tercukupinya kedua asupan nutrisi tersebut, pertumbuhan dan fungsi mata anak akan terjaga.
Selain itu, vitamin A juga berperan cukup besar pada proses pertumbuhan sel dan jaringan tubuh, terutama dalam menjaga kesehatan rambut, kuku, dan kulit.
5. Mendukung proses tumbuh kembang
Karena kandungan gizinya yang melimpah, belut juga baik diolah menjadi MPASI yang dapat mendukung proses tumbuh kembang anak. Kandungan nutrisi pada hewan ini juga bisa mencukupi asupan nutrisi harian yang dibutuhkan oleh Si Kecil.
Bahkan, asupan protein, kolin, folat, dan omega-3 dari belut baik untuk mendukung perkembangan otak. Selain itu, belut bisa menjadi sumber energi untuk mendukung Si Kecil beraktivitas setiap hari.
Itulah beragam manfaat belut untuk MPASI anak. Sumber protein hewani ini juga bisa diolah menjadi aneka hidangan, seperti sushi, rendang, belut goreng kriuk, abon, atau dibuat menjadi tumisan, yang tentunya akan disukai Si Kecil.
Namun, sebelum memasukkan belut ke dalam menu MPASI anak, pastikan Bunda mengolahnya hingga benar-benar matang, ya. Selain itu, pastikan pula bahwa Si Kecil tidak mengalami alergi belut.
Jika Si Kecil mengalami gejala tertentu setelah makan belut, misalnya gatal-gatal dan ruam di kulit, mual, muntah, sakit perut, diare, atau sesak napas, segera bawa ia ke dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.