Manfaat jengkol diketahui dapat menjaga daya tahan tubuh berkat kandungan vitamin C di dalamnya. Namun, di balik manfaatnya untuk kesehatan, jengkol juga bisa menyebabkan gangguan pada ginjal bila dikonsumsi terlalu banyak atau diolah dengan tidak tepat.

Selain di Indonesia, jengkol juga banyak ditemukan di beberapa negara Asia Tenggara lainnya, seperti Malaysia, Thailand, dan Myanmar. Meski menimbulkan bau yang khas dan menyengat, jengkol merupakan salah satu makanan yang cukup disukai oleh sebagian orang.

5 Manfaat Jengkol bagi Kesehatan beserta Efek Sampingnya - Alodokter

Jengkol dapat dikonsumsi secara mentah maupun diolah menjadi beragam santapan lezat, seperti jengkol balado, semur jengkol, atau jengkol goreng. Namun, sebagian orang mungkin belum mengetahui manfaat jengkol bagi kesehatan.

Kandungan Nutrisi dalam Jengkol

Jengkol mengandung beragam nutrisi yang bermanfaat bagi kesehatan tubuh. Di dalam 100 gram jengkol mentah, terkandung sekitar 192 kalori dan beberapa nutrisi lain, seperti:

  • 52 gram air
  • 5 gram protein
  • 0,3 gram lemak
  • 41 gram karbohidrat
  • 1,5 gram serat
  • 241 miligram kalium
  • 150 miligram fosfor
  • 60 miligram natrium
  • 31 miligram vitamin C

Selain itu, jengkol juga mengandung senyawa fenolik yang memiliki aktivitas antioksidan tinggi.

Berbagai Manfaat Jengkol

Ada beberapa manfaat jengkol bagi kesehatan yang bisa diperoleh, yaitu:

1. Menjaga daya tahan tubuh

Salah satu vitamin yang banyak dalam jengkol adalah vitamin C. Berkat kandungan ini, jengkol menjadi salah satu makanan yang bisa dikonsumsi untuk menjaga daya tahan tubuh. Vitamin C mampu mendorong produksi sel darah putih dan meningkatkan fungsinya, sehingga tubuh dapat terlindung dari infeksi.

2. Melancarkan buang air besar

Konsumsi jengkol yang sudah matang dipercaya dapat mengatasi sembelit atau konstipasi. Manfaat jengkol ini diperoleh dari kandungan air dan serat di dalamnya yang mampu melunakkan tinja. Dengan begitu, buang air besar pun menjadi lebih lancar.

3. Mengendalikan tekanan darah

Jika Anda menderita tekanan darah tinggi, jengkol termasuk dalam makanan yang cocok untuk dimasukkan ke dalam menu sehari-hari. Kandungan kalium dalam jengkol dinilai baik untuk mengendalikan tekanan darah.

Berbagai penelitian mengungkapkan bahwa orang yang mengonsumsi makanan tinggi kalium diketahui mengalami penurunan tekanan darah yang signifikan, terutama pada penderita tekanan darah tinggi atau hipertensi.

Meski begitu, konsumsi jengkol saja tetap tidak bisa menggantikan pengobatan medis untuk hipertensi. Selain itu, jengkol sebaiknya jangan digoreng dan ditambah banyak garam karena tidak baik untuk dikonsumsi oleh penderita hipertensi.

4. Mengontrol gula darah

Manfaat jengkol yang tidak kalah penting adalah mampu mengontrol kadar gula darah. Hal ini berkat kandungan kalium dan serat pada jengkol yang dapat mendukung kerja insulin dan memperlambat penyerapan gula, sehingga dinilai baik dalam mengontrol kadar gula darah.

Namun, untuk mengontrol kadar gula darah pada kondisi diabetes, penderitanya juga dianjurkan untuk menerapkan pola hidup sehat, seperti konsumsi makanan rendah gula dan mengonsumsi obat-obatan sesuai anjuran dokter.

5. Mencegah penyakit kanker

Kandungan vitamin C dalam jengkol juga berperan penting dalam mencegah penyakit kronis yang disebabkan oleh radikal bebas. Selain itu, kandungan senyawa fenolik juga memiliki aktivitas antioksidan yang mampu menangkal bahaya radikal bebas guna melindungi tubuh dari berbagai penyakit berbahaya, seperti kanker.

Semua manfaat jengkol untuk kesehatan memang dapat diperoleh dengan mengonsumsinya. Namun, konsumsi jengkol saja tidak cukup untuk mencegah maupun mengobati berbagai penyakit.

Penelitian terkait efek jengkol terhadap kesehatan masih terus dikembangkan guna mengetahui seberapa besar manfaat dan efek samping yang bisa ditimbulkan.

Nah, di samping mengetahui manfaat jengkol, Anda juga perlu tahu cara mengolahnya yang benar. Alih-alih menjadi sehat, jengkol yang diolah dengan tidak tepat justru bisa memicu penyakit.

Hal yang perlu Diperhatikan dalam Mengonsumsi Jengkol

Jengkol memang bisa memberikan manfaat baik bagi kesehatan, termasuk bagi ibu hamil maupun wanita yang sedang menyusui. Namun, Anda disarankan untuk tetap konsumsi jengkol secukupnya. Pasalnya, jengkol secara alami mengandung asam jengkolat yang apabila dikonsumsi dalam jumlah banyak berpotensi memicu gangguan pada ginjal atau saluran kemih.

Asam jengkolat pada jengkol mirip seperti asam urat yang dapat menyebabkan pembentukan kristal tajam di ginjal atau saluran kemih. Keracunan jengkol atau disebut juga kejengkolan bahkan merupakan salah satu penyebab gagal ginjal yang umum terjadi.

Orang yang mengalami kejengkolan biasanya menunjukkan gejala yang mirip dengan penderita batu ginjal dan batu kandung kemih, seperti mengalami nyeri saat buang air kecil, urine berdarah, mual, muntah, nyeri di pinggang, atau bahkan tidak bisa buang air kecil sama sekali.

Sebagai pertolongan pertama kejengkolan, Anda bisa minum air putih yang banyak agar kandungan asam jengkolat dapat keluar bersamaan dengan urine.

Untuk meminimalkan bahaya keracunan asam jengkolat, jengkol perlu diolah dengan benar. Sebelum mengonsumsi jengkol, sebaiknya rebus jengkol terlebih dahulu hingga bau menyengatnya hilang.

Selain meluruhkan asam jengkolat, cara ini juga dapat mengurangi bau menyengat dari jengkol. Setelah makan jengkol, Anda mungkin juga dapat langsung gosok gigi untuk mencegah bau mulut dan jangan lupa untuk selalu menyiram toilet setelah digunakan agar tidak meninggalkan bau urine yang menyengat.

Di balik manfaat jengkol yang banyak, makanan ini memang bisa menimbulkan bau tidak sedap, termasuk bau jengkol di mulut, bahkan gangguan kesehatan bila diolah dengan cara yang salah atau dikonsumsi terlalu banyak.

Jika setelah mengonsumsi jengkol Anda mengalami nyeri perut, nyeri pinggang, mual, muntah, sakit saat buang air kecil, atau urine berdarah, segeralah periksakan diri ke dokter untuk mendapat pemeriksaan dan penanganan yang sesuai.