Manfaat kecombrang telah lama dipercaya masyarakat mampu meredakan panas dalam. Tidak hanya itu, rempah yang memiliki aroma dan rasa khas ini juga mengandung nutrisi yang melimpah sehingga dapat memberikan banyak manfaat lain bagi kesehatan.
Kecombrang adalah jenis rempah yang sering ditambahkan dalam bumbu masakan. Rempah ini termasuk dalam kelompok Zingiberaceae, yaitu jahe-jahean. Kecombrang memiliki aneka manfaat yang tak kalah dengan jahe dan tanaman herbal lainnya, lho.
Kandungan Nutrisi Kecombrang
Di dalam 100 gram atau sekitar 1 buah bunga kecombrang mengandung 34 kalori dan beragam nutrisi berikut ini:
- 7 gram karbohidrat
- 2 gram serat
- 1 gram protein
- 0,35 gram lemak
- 251 mg kalium
- 15 mg sodium
Tidak sampai di situ, kecombrang juga mengandung berbagai zat gizi mikro, seperti kalsium, zat besi, kalium, vitamin B, vitamin C, dan senyawa yang bersifat antioksidan, seperti flavonoid dan fenolik.
Manfaat Kecombrang bagi Kesehatan
Melimpahnya kandungan nutrisi kecombrang membuat bunga ini tidak hanya bisa digunakan untuk melezatkan masakan, tetapi juga bermanfaat bagi kesehatan. Berikut ini adalah beberapa manfaat kecombrang:
1. Meredakan panas dalam
Pemakaian kecombrang sebagai obat panas dalam mungkin sudah tidak asing lagi bagi sebagian masyarakat Indonesia. Manfaat ini bukan sekadar kepercayaan belaka, tetapi juga didukung oleh senyawa antiradang di dalamnya. Senyawa antiradang diketahui mampu meredakan salah satu gejala panas dalam, yaitu sakit tenggorokan.
2. Mencegah penyakit kronis
Kecombrang dipercaya mampu mencegah terjadinya penyakit kronis, seperti diabetes, penyakit jantung, hipertensi, dan penyakit neurodegeneratif, misalnya penyakit Alzheimer.
Manfaat ini diperoleh dari senyawa flavonoid dan fenolik yang melimpah dalam kecombrang. Senyawa tersebut bersifat antioksidan sehingga mampu mencegah bahaya paparan radikal bebas yang menjadi penyebab terjadinya berbagai penyakit kronis.
3. Mengendalikan kadar gula darah
Untuk penderita prediabetes atau diabetes, cobalah sertakan kecombrang dalam menu makan sehari-hari. Soalnya, bunga ini diketahui baik untuk mengendalikan kadar gula darah karena bersifat antihiperglikemik yang mampu memperlambat penyerapan karbohidrat dan gula di usus.
Dengan begitu, risiko terjadinya lonjakan gula darah setelah makan dapat dihindari dan kadar gula darah bisa tetap stabil.
4. Mengontrol produksi asam urat
Bila kamu masih suka makan makanan tinggi purin yang bisa meningkatkan produksi asam urat, seperti jeroan atau daging merah, inilah saatnya untuk memperbanyak konsumsi kecombrang. Soalnya, kecombrang kaya akan senyawa alami, seperti flavonoid, polifenol, dan saponin, yang mampu mengontrol produksi asam urat berlebih.
5. Mencegah peradangan
Kecombrang bermanfaat dalam mencegah peradangan atau inflamasi. Hal ini berasal dari senyawa alami terpenoid dan flavonoid. Kedua senyawa ini diketahui dapat menghambat kerja enzim pemicu peradangan. Ini artinya, kecombrang bisa mencegah penyakit akibat peradangan, seperti penyakit Alzheimer dan radang sendi.
6. Mencegah kanker
Ukurannya boleh kecil, tetapi kecombrang punya manfaat begitu besar bahkan disebut-sebut bisa mencegah kanker. Penelitian mengungkapkan bahwa senyawa alami dalam kecombrang bersifat antikanker sehingga mampu melawan dan menghambat pertumbuhan sel kanker dalam tubuh.
Meski begitu menjanjikan, sebagian besar penelitian kecombrang untuk mencegah kanker baru dilakukan pada hewan. Makanya, masih diperlukan penelitian lebih lanjut untuk menguji efektivitas kecombrang dalam mencegah kanker pada manusia.
Cara Mengolah Bunga Kecombrang yang Tepat
Setelah melihat fakta kecombrang dan manfaatnya di atas, kamu jadi tergiur untuk merasakan lezatnya masakan dengan bunga ini, kan? Nah, agar manfaatnya lebih maksimal, pastikan kamu mengetahui cara memilih dan mengolah kecombrang.
Pilihlah kecombrang yang berwarna merah cerah, tidak layu, dan batangnya mulus tanpa noda. Kecombrang yang agak mekar bisa memberikan aroma yang lebih kuat. Namun, jika ingin aroma yang lebih lembut, kecombrang yang masih kuncup bisa jadi pilihan.
Pastikan juga kecombrang yang akan kamu olah cukup segar. Selanjutnya, pisahkan bagian bunga dan batangnya, lalu cuci hingga bersih. Agar tidak berbau, kamu bisa merebus atau meremas kecombrang hingga keluar airnya sebelum diolah menjadi beragam masakan.
Walau kaya akan nutrisi, kecombrang bisa berkurang manfaatnya jika kamu tidak mengolahnya dengan tepat. Jadi, sebisa mungkin hindari menu makan yang kurang sehat, misalnya makanan berlemak, makanan berminyak, dan makanan tinggi garam. Kamu bisa memilih olahan kecombrang yang lebih sehat, seperti sup atau tumisan.
Jika masih memiliki pertanyaan mengenai kecombrang dan manfaatnya yang lain bagi kesehatan, jangan ragu berkonsultasi ke dokter, ya. Kamu juga bisa bertanya seputar porsi dan menu kecombrang yang sesuai dengan kondisi kesehatanmu.