Tidak hanya rasanya yang enak, ada banyak manfaat singkong untuk balita yang perlu Bunda ketahui. Manfaat tersebut diperoleh dari kandungan nutrisi pada tanaman umbi-umbian ini. Untuk lebih jelasnya, yuk, simak manfaat singkong untuk balita di artikel ini.
Sama seperti nasi, ubi, dan kentang, singkong sering dikonsumsi sebagai makanan pokok oleh sebagian masyarakat Indonesia. Selain mengenyangkan dan ekonomis, ketela pohon ini juga mengandung beragam nutrisi penting, lho, Bun.
Ada banyak nutrisi yang terkandung pada singkong, antara lain karbohidrat, protein, serat, gula, vitamin A, vitamin B, folat, vitamin C, vitamin E, dan vitamin K. Singkong juga merupakan sumber kalori, antioksidan, kolin, dan mineral yang baik, seperti kalsium, zat besi, magnesium, fosfor, kalium, natrium, dan zinc.
Nutrisi yang terkandung di dalam singkong menjadikan makanan ini baik dikonsumsi oleh anak-anak, baik yang usianya masih di bawah 5 tahun (balita) maupun anak-anak yang lebih besar.
Daftar Manfaat Singkong untuk Balita
Singkong bisa mulai diberikan pada bayi usia 6 bulan yang telah mendapatkan makanan pendamping ASI (MPASI) dan juga balita. Makanan sehat ini bisa Bunda olah sedemikian rupa, mulai dari dibuat menjadi bubur, kolak, getuk, atau dikukus sebagai finger food.
Berkat kandungan gizinya yang cukup beragam, ada berbagai manfaat singkong untuk balita yang penting untuk Bunda ketahui, yaitu:
1. Memberikan energi
Dalam 50 gram singkong terkandung sekitar 80 kalori. Jumlah kalori pada singkong ini hampir 2 kali lipat lebih banyak dibandingkan ubi.
Oleh karena itu, balita yang mengonsumsi singkong bisa mendapatkan energi ekstra untuk menjalani kegiatannya sehari-hari, seperti bermain dan belajar. Selain itu, singkong juga memberikan rasa kenyang lebih lama, sehingga cocok dijadikan camilan sehat untuk buah hati.
2. Mendukung proses tumbuh kembang
Singkong menyimpan protein, karbohidrat, serat, serta beragam vitamin dan mineral yang penting untuk tumbuh kembang balita. Studi menyebutkan bahwa kandungan nutrisi pada singkong bahkan cukup baik untuk mencegah terjadinya kekurangan gizi pada balita.
Meski demikian, untuk mencukupi kebutuhan nutrisi Si Kecil, Bunda tidak bisa hanya mengandalkan singkong, ya. Bunda tetap perlu memadukannya dengan beragam makanan sehat lain, seperti buah, sayuran, ikan, telur, susu, dan kacang-kacangan.
3. Menangkal radikal bebas
Radikal bebas adalah zat sisa dari metabolisme yang dapat menyebabkan peradangan dan kerusakan sel-sel pada tubuh anak. Untuk menangkal dampak radikal bebas, tubuh membutuhkan asupan antioksidan yang cukup.
Salah satu jenis makanan yang kaya akan antioksidan adalah buah, sayuran, dan umbi-umbian, termasuk singkong. Selain itu, kandungan antioksidan, seperti vitamin C dan vitamin E, serta protein pada singkong juga baik untuk memperkuat sistem imunitas tubuh balita, Bun.
4. Menyehatkan dan melancarkan pencernaan
Singkong mengandung serat dan prebiotik yang dibutuhkan anak untuk kesehatan sistem pencernaannya, termasuk mencegah terjadinya sembelit.
5. Menjaga tekanan darah tetap stabil
Tekanan darah tinggi tidak hanya bisa dialami oleh orang dewasa, tapi juga anak-anak, termasuk balita. Penyebabnya bisa bermacam-macam, mulai dari faktor keturunan hingga pola makan tidak sehat, misalnya terlalu banyak mengonsumsi garam.
Nah, untuk mencegah terjadinya hal tersebut, Bunda perlu memberikan Si Kecil makanan yang sehat, seperti singkong. Kandungan kalium dan antioksidan dalam makanan ini diketahui dapat menjaga tekanan darah tetap normal.
Cara Aman Mengolah Singkong untuk Balita
Melihat banyaknya manfaat singkong untuk balita, kini Bunda bisa mulai memasukkan singkong ke dalam menu hariannya, ya.
Namun, ingat. Walau manfaatnya cukup beragam dan mengandung nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh Si Kecil, singkong tidak boleh dikonsumsi dalam jumlah berlebihan.
Untuk memperoleh manfaat singkong secara optimal, ada beberapa hal yang harus Bunda perhatikan ketika mengolah singkong, yaitu:
- Bersihkan singkong dari kulitnya sebelum diolah dan dikonsumsi. Ini karena kulit singkong mengandung racun sianida yang berbahaya untuk kesehatan anak.
- Rendam singkong di dalam air selama setidaknya 40 jam terlebih dahulu sebelum diolah. Hal ini bertujuan untuk mengurangi jumlah racun berbahaya pada singkong.
- Pastikan Bunda memasak singkong hingga benar-benar matang.
- Sajikan singkong dengan sumber protein, seperti susu, kepada Si Kecil. Ini karena protein bisa menetralkan efek racun sianida yang terkandung pada singkong, sehingga makanan ini lebih aman dikonsumsi.
Bila diolah dengan cara yang benar, singkong aman dikonsumsi oleh balita, kok, Bun. Namun, jika setelah makan singkong Si Kecil mengalami alergi atau keluhan tertentu, seperti seperti gatal-gatal, muntah, sesak napas, dan diare, segera bawa ia ke dokter untuk mendapatkan penanganan.