Selain makanan, ada beragam minuman penambah darah yang bisa dikonsumsi untuk mencegah anemia. Minuman-minuman ini mudah ditemukan dan harganya juga terjangkau, bahkan bisa dengan mudah dibuat sendiri di rumah.
Anemia merupakan kondisi ketika tubuh kekurangan sel darah merah atau sel darah tersebut tidak berfungsi dengan baik. Kondisi ini dapat disebabkan oleh berbagai hal dan yang paling umum adalah kekurangan zat besi.
Sebenarnya, kekurangan zat besi bisa diatasi maupun dicegah dengan mencukupi kebutuhan zat besi setiap hari. Salah satu caranya adalah dengan meningkatkan asupan zat besi melalui konsumsi minuman penambah darah.
Beragam Minuman Penambah Darah
Minuman penambah darah mengandung berbagai nutrisi yang dapat mendukung pembentukan sel darah merah, misalnya zat besi, vitamin B12, asam folat, dan vitamin C.
Beberapa minuman penambah darah yang bisa dikonsumsi untuk mencegah anemia adalah:
1. Jus buah
Jus buah adalah salah satu pilihan minuman penambah darah yang rasanya nikmat. Anda bisa membuat jus dari buah penambah darah, seperti buah alpukat, kurma, plum, murbei, dan tin.
Untuk meningkatkan penyerapan zat besi dalam saluran pencernaan, Anda dapat menambahkan buah sumber vitamin C ke dalam jus. Beberapa contoh buah yang kaya vitamin C, misalnya jeruk, kiwi, jambu merah, dan stroberi.
2. Jus sayuran
Selain dari buah-buahan, jus sebagai minuman penambah darah juga bisa terbuat dari berbagai sayuran yang mengandung zat besi, seperti tomat, bayam, brokoli, dan asparagus. Anda pun bisa membuat jus sayuran ini dengan campuran buah agar rasanya lebih enak.
3. Susu
Tidak hanya kaya akan kalsium, susu juga banyak mengandung vitamin B12 sehingga bisa dikonsumsi sebagai minuman penambah darah. Bahkan, 1 gelas susu atau sekitar 250 ml bisa memenuhi setengah dari kebutuhan vitamin B12 untuk orang dewasa.
Mencukupi asupan vitamin B12 dapat mencegah dan mengatasi anemia, karena vitamin ini memiliki peran penting dalam proses pematangan sel darah merah yang masih muda.
4. Sari kacang hijau
Minuman penambah darah selanjutnya adalah sari kacang hijau, karena kacang hijau mengandung banyak zat besi sehingga bisa mendukung produksi sel darah merah dan mencegah anemia.
Meski begitu, terlalu banyak mengonsumsi kacang hijau maupun sarinya bisa menyebabkan perut kram, kembung, dan sering kentut. Anda cukup minum segelas sari kacang hijau sebagai menu sarapan atau camilan di antara waktu makan.
5. Santan
Santan umumnya digunakan sebagai bahan untuk membuat masakan. Namun, sari dari parutan daging kelapa ini juga bisa langsung diminum. Santan bisa dijadikan minuman penambah darah karena mengandung banyak vitamin dan mineral, termasuk zat besi.
Satu kemasan santan atau sekitar 250 ml umumnya mengandung 7 mg zat besi. Anda bisa mencampur santan dengan jus buah atau menambahkannya ke dalam es cincau atau kolang-kaling agar terasa lebih nikmat.
Namun, ingat, santan juga mengandung banyak lemak dan kalori. Oleh karena itu, jangan mengonsumsinya terlalu banyak atau terlalu sering, ya.
Berbagai minuman penambah darah di atas memang dapat mencegah terjadinya anemia dan mendukung produksi sel darah merah. Akan tetapi, jenis minuman lainnya juga bisa meningkatkan risiko terjadinya anemia bila diminum berlebihan sehingga perlu dihindari. Misalnya, minuman yang mengandung alkohol dan kafein.
Selain mengonsumsi minuman penambah darah, Anda juga bisa mencukupi asupan nutrisi dari beragam makanan penambah darah, seperti kacang-kacangan, daging merah, serta hati sapi, agar terhindar dari anemia.
Namun, pada kondisi tertentu, misalnya kehamilan atau anemia yang berat, diperlukan juga suplemen dan obat-obatan penambah darah. Oleh karena itu, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter bila Anda mengalami gejala kurang darah atau anemia, agar dapat diketahui penyebabnya dan diberikan penanganan yang sesuai.