Memilih dan mengonsumsi minuman untuk diare penting dilakukan jika Anda sedang mengalami kondisi tersebut. Pasalnya, minuman-minuman ini dapat membuat tubuh Anda cepat pulih dan mencegah atau mengatasi dehidrasi akibat diare.
Anda dikatakan menderita diare jika buang air besar lebih dari 3 kali dalam sehari dengan konsistensi tinja cenderung encer. Diare juga biasanya disertai dengan rasa mulas, sulit menahan keinginan buang air besar, mual, atau muntah.
Ada banyak hal yang bisa menjadi penyebab diare, tetapi kondisi ini paling umum disebabkan oleh infeksi virus, bakteri, atau parasit akibat mengonsumsi makanan atau minuman yang telah terkontaminasi patogen tersebut.
Selain itu, diare juga bisa disebabkan oleh alergi atau intoleransi makanan, efek samping obat-obatan, atau gangguan pada saluran pencernaan. Untuk mengatasi diare, Anda dapat mengonsumsi berbagai minuman untuk diare.
Beragam Minuman untuk Diare
Diare bisa membuat tubuh kehilangan banyak cairan atau elektrolit. Jika tidak ditangani, diare dapat menyebabkan kekurangan cairan (dehidrasi) yang bisa berakibat fatal.
Beberapa tanda dan gejala dehidrasi adalah rasa haus berlebihan, urine berwarna gelap, jarang buang air kecil, mulut kering, kelelahan, dan pusing. Untuk mencegah dan mengatasi dehidrasi, Anda disarankan untuk minum air yang mengandung garam dan elekrolit.
Berikut adalah berbagai minuman untuk diare yang baik untuk Anda konsumsi:
1. Oralit
Oralit merupakan minuman untuk diare yang mengandung glukosa dan elektrolit, termasuk natrium dan kalium. Oralit mudah diserap di saluran pencernaan sehingga dapat mengembalikan cairan tubuh dengan cepat.
Oralit biasanya tersedia dalam bubuk siap seduh dan sebaiknya diminum sesuai petunjuk atau saran dari dokter. Pasalnya, mengonsumsi oralit yang tidak sesuai kebutuhan dapat mengakibatkan keracunan garam (salt toxicity).
Berikut adalah dosis oralit berdasarkan berat badan dan usia penderita diare:
- 3,5 kg–5 kg: ¼ cangkir per jam
- 5 kg–7 kg: ⅓ cangkir per jam
- 7 kg–9 kg: ½ cangkir per jam
- 9 kg–18 kg: ¾ cangkir per jam
- 18 kg–27 kg: 1¼ cangkir per jam
- Di atas 10 tahun: 8½ cangkir per hari
2. Minuman isotonik
Minuman isotonik atau yang disebut juga sport drinks umumnya mengandung gula dan elektrolit berupa natrium, kalium, magnesium, dan kalsium.
Gula dalam minuman untuk diare ini berfungsi untuk mengembalikan energi dengan cepat. Sementara itu, elekrolit berguna untuk menjaga jumlah cairan dan fungsi organ tubuh, mengatur keseimbangan pH, serta mengendalikan kontraksi otot dan fungsi saraf.
Anda dapat membuat cairan isotonik sendiri di rumah atau membelinya di warung atau apotek terdekat. Namun, perlu diketahui bahwa minuman isotonik yang beredar di pasaran biasanya mengandung gula dengan kadar yang tinggi, pemanis buatan, dan bahan pengawet.
Kandungan gula yang tinggi membuat minuman untuk diare ini tidak dianjurkan untuk dikonsumsi oleh penderita diabetes. Selain itu, minuman ini juga dapat memperparah diare jika dikonsumsi oleh orang yang sensitif terhadap pemanis buatan.
3. Minuman probiotik
Minuman probiotik adalah minuman dengan kandungan bakteri baik yang berguna bagi kesehatan. Minuman untuk diare ini dapat Anda konsumsi jika Anda menderita diare yang disebabkan oleh infeksi bakteri.
Untuk mengatasi diare, probiotik akan mendorong pertumbuhan bakteri baik untuk melawan bakteri jahat penyebab diare dan meningkatkan daya tahan tubuh.
Menurut penelitian, probiotik bermanfaat dalam mengurangi keparahan penyakit serta durasi perawatan di rumah sakit pada anak-anak yang menderita diare akut.
4. Air kelapa
Air kelapa mengandung sedikit gula, tetapi kaya akan elektrolit, seperti natrium, kalium, kalsium, dan magnesium. Hal ini membuat air kelapa bisa menjadi alternatif minuman untuk diare yang lebih sehat dan lebih alami daripada minuman isotonik.
5. Jus
Jika Anda bosan minum air putih, Anda dapat mengonsumsi jus jeruk, jus cranberry, atau jus apel yang telah diencerkan dengan air sebagai alternatif minuman untuk diare.
Mengencerkan jus buah dengan air bisa membuat Anda lebih mudah mengonsumsi minuman ini. Pasalnya, mengonsumsi jus saat diare mungkin akan memicu rasa mual.
Di samping mengonsumsi minuman untuk diare di atas, Anda juga dianjurkan untuk mengonsumsi makanan untuk diare agar Anda dapat segera pulih.
Jika Anda menderita diare yang berlangsung hingga lebih dari 2 hari, semakin parah, atau disertai dengan gejala lain, seperti BAB berdarah atau berwarna hitam, dehidrasi, demam yang tidak kunjung hilang, serta nyeri perut yang hebat, periksakan diri Anda ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang sesuai.