Saat baru menjadi orang tua, Bunda dan Ayah mungkin mendapat banyak informasi tentang bayi, termasuk soal mitos tidur bayi. Namun, sebelum memercayai mitos tersebut, simak faktanya dulu di artikel ini, yuk!
Orang tua pasti menginginkan bayinya tidur dengan nyenyak dan nyaman. Namun, karena salah dalam menerima informasi dan mitos yang beredar di masyarakat, tidak sedikit orang tua justru melakukan kebiasaan yang bisa mengganggu tidur bahkan berisiko menimbulkan masalah kesehatan pada bayi.
Berbagai Mitos Tidur Bayi dan Faktanya
Berikut ini adalah beberapa mitos tentang tidur bayi yang banyak beredar di masyarakat:
1. Bayi perlu dibiasakan tidur miring atau menyamping
Jika Bunda dan Ayah biasa menidurkan Si Kecil dengan posisi miring atau menyamping, mulai sekarang sebaiknya hentikan kebiasaan ini ya, terutama jika Si Kecil belum berusia 1 tahun. Pasalnya, saat ia tidur miring atau menyamping, risiko posisi berubah menjadi telungkup akan meningkat.
Saat ia belum bisa mengembalikan posisinya ke posisi telentang dan ia belum mampu menahan kepalanya, maka hidung dan saluran pernapasannya bisa tertutup. Kondisi ini berisiko menyebabkan Si Kecil mengalami sindrom kematian mendadak.
Posisi tidur terbaik dan dianggap paling aman untuk bayi adalah telentang. Oleh karena itu, Bunda sebaiknya membiasakan Si Kecil untuk tidur dengan posisi telentang pada tahun pertama kehidupannya.
2. Bayi tidak perlu tidur siang supaya bisa tidur cepat di malam harinya
Sebagian orang tua mungkin akan mengajak anaknya bermain atau melakukan berbagai hal di siang hari, yang bertujuan untuk mencegah sang anak tidur siang. Katanya, cara ini dipercaya akan membuat bayi tidur lebih cepat saat malam hari.
Faktanya, melakukan kegiatan bersama bayi seharian dengan tujuan untuk mencegahnya tidur siang justru akan membuatnya lebih lelah di malam hari. Bukannya tidur lelap, bayi akan cenderung jadi lebih rewel dan sulit tidur di malam harinya.
Tentu saja hal tersebut dapat membuat Bunda dan Ayah kelelahan. Jadi, untuk menghindari Si Kecil sulit tidur ketika malam, ada baiknya bila Bunda tetap membiasakan Si Kecil untuk tidur siang.
3. Bayi akan tidur sepanjang malam pada tiga bulan pertama
Bunda dan Ayah mungkin akan khawatir jika bayi tidak tidur sepanjang malam, karena terdapat mitos yang menyebutkan bahwa bayi akan tidur sepanjang malam di tiga bulan pertamanya.
Faktanya, pada tiga bulan pertama kehidupannya, bayi cenderung memiliki durasi tidur yang bervariasi, mulai dari 3–6 jam dalam sekali tidur. Bayi juga akan lebih sering bangun jika sedang lapar atau merasa tidak nyaman. Jadi, bayi tidak tidur sepanjang malam bukan berarti pertanda masalah kesehatan, ya.
4. Bayi perlu segera ditenangkan ketika terbangun di malam hari
Wajar sih bila Bunda dan Ayah tidak ingin Si Kecil mengalami gangguan ketika tidur. Namun, perlu diketahui, setiap kali bayi terbangun di tengah tidur, orang tua justru disarankan untuk tidak langsung menenangkannya. Tujuannya adalah untuk melatih bayi menenangkan dirinya sendiri.
Bila dalam beberapa saat Si Kecil tidak berhasil menenangkan dirinya sendiri dan tetap menangis, Bunda dan Ayah barulah boleh melakukan berbagai cara untuk menenangkannya, seperti menggendongnya atau mengayun-ayunkan tubuhnya pelan, agar ia kembali tertidur pulas.
5. Bayi yang baru lahir tidak memerlukan jadwal tidur
Tidak sedikit orang tua yang percaya bahwa bayi yang baru lahir tidak perlu dilatih untuk memiliki jadwal tidur yang teratur. Padahal, anggapan ini adalah mitos belaka yang perlu diluruskan.
Faktanya, menerapkan jadwal tidur sejak bayi baru lahir sangat baik untuk melatihnya agar bisa tidur teratur ketika mulai bertambah usia. Hal ini juga akan menguntungkan bagi Bunda dan Ayah karena Si Kecil bisa memiliki pola tidur yang sama, sehingga Bunda dan Ayah tidak perlu bergadang untuk menjaganya.
Nah, itulah berbagai mitos tidur bayi beserta faktanya yang perlu Bunda dan Ayah tahu. Jadi, jika nanti Bunda atau Ayah kembali menemukan suatu mitos terkait bayi atau hal kesehatan lainnya yang dirasa “aneh”, jangan langsung percaya, ya. Sebaiknya, Chat Bersama Dokter dulu untuk mendapatkan informasi yang tepat.